Oleh RD Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Mingg Biasa XVI : 17 Juli 2022|Kej 18:1-10a|Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5|Kol 1:24-28|Luk 10:38-42|Tuhan hadir dalam setiap perjumpaan|SETIAP perjumpaan membawa berkat! Kita bercermin pada perjumpaan Abraham dengan tamu-tamunya! Abraham tidak membayangkan kehadiran tamu-tamunya membawa pesan tentang janji Allah!
Pesan tak terduga itu bisa muncul saat tamu duduk dan berbicara! Abraham memaknai perjumpaan itu dengan menjadi ‘tuan rumah yang baik’. Ia menunjukkan keaslian sopan santun menerima tamu sebagai orang paling penting dalam hidupnya!
Abraham dan sara istrinya menjadi pasangan terberkati dengan janji Allah terwujud dalam perjumpaan sederhana penuh sopan santun dengan para tamunya! (Kej 18:1-10a) Apakah kita memiliki sopan santun dengan tamu-tamu kita? Pemazmur memberi batasan tegas untuk perjumpaan penuh berkat! Tuan rumah bukan tukang fitnah, bukan orang jahat, suka menghina orang lain, bukan tukang terima suap melawan orang tak bersalah!
Abraham memiliki hati bersih! Jika hati tuan rumah bersih akan ada berkat datang dalam setiap perjumpaan! Banyak tuan rumah muka buruk, memancarkan hati penuh nista, penuh kejahatan! (Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5) Apakah ada masalah dengan hati kita sehingga tidak ada berkat dalam setiap perjumpaan? Berkat-berkat Allah, kaya dan mulia untuk orang yang mulia hatinya dalam setiap perjumpaan! Hati bersih, muka tidak buruk akan terima berkat? (Kol 1:24-28) Apakah hati kita bersih dan ramah dalam setiap perjumpaan? Yesus bertamu di rumah Marta dan Maria! Maria memaknai perjumpaan dengan hati bersih! Ia duduk dekat kaki Tuhan dan mendengarkan Dia!
Kadang kita terlalu sibuk sehingga tidak memaknai perjumpaan dengan sikap mendengarkan! (Luk 10:38-42) Apakah kita suka mendengarkan orang lain? Sejauhmana kita memaknai setiap perjumpaan dengan hati bersih?
(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadeta Siosiurus Pukaona, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka)*