ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Minggu, Mei 11, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Internasional

Virus corona: Bagaimana ‘lockdown’ dan Berbagai Langkah Pencegahan Lain Diterapkan di Dunia?

by WartaNusantara
Maret 18, 2020
in Internasional
0
0
SHARES
53
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pandemi virus corona memicu diterapkannya berbagai langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya di dunia.

Dari Spanyol sampai Amerika Serikat (AS), berbagai negara berusaha mengurangi penyebaran virus. Di samping mengurangi perjalanan internasional, sejumlah negara juga berusaha membatasi pergerakan di perbatasan mereka dan menganjurkan pengurangan kontak sosial di tempat umum.

Ahli kebijakan kesehatan dan hak asasi manusia memperingatkan karena berbagai negara harus berusaha menyeimbangkan usaha melindungi kesehatan masyarakat dengan tidak melanggar kebebasan pribadi.

Jadi bagaimana berbagai negara menerapkan sejumlah tindakan seperti karantina dan ‘lockdown’?

Pihak otoritas China mencoba untuk mengontrol narasi pemberitaan tentang virus corona.
Image captionPihak otoritas China mencoba untuk mengontrol narasi pemberitaan tentang virus corona.

China

Selama berminggu-minggu, China, dimana wabah Covid-19 pertama kali muncul, harus menanggung beban penyebarannya. Timbul berbagai kritik terkait dengan caranya menangani virus tersebut pada saat baru muncul. Sebagian bahkan menuduh Beijing telah meremehkannya.

RelatedPosts

Paus Leo XlV, Pemimpin Umat Katolik Dunia

Paus Leo XlV, Pemimpin Umat Katolik Dunia

Wagub Johni Asadoma dan Sekretaris BNPP RI Buka Jalur Aktivitas Lintas Batas Negara RI-RDTL

Wagub Johni Asadoma dan Sekretaris BNPP RI Buka Jalur Aktivitas Lintas Batas Negara RI-RDTL

Load More

Keadaan terus memburuk, sehingga ‘lockdown’ ketat pertama kali diterapkan di Wuhan, pusat wabah dan salah satu kota terbesar China. Sarana perhubungan ditutup, langkah ini kemudian juga dilakukan di tempat-tempat lain, sehingga mempengaruhi kehidupan puluhan juta orang.

Paling tidak dua wartawan yang berusaha berbagi informasi terkait wabah ini di internet, dilaporkan menghilang.

Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan di jalan-jalan. Muncul sejumlah laporan adanya pihak keamanan yang menjaga pintu masuk bangunan tempat tinggal agar penduduk tetap berada di dalam rumah.

China dituduh menggunakan sistem pengawasan masyarakat untuk membantu membatasi pergerakan dan mengawasi keadaan kesehatan penduduk.

Setelah keadaan membaik, muncul sejumlah isyarat bahwa kehidupan di China berangsur-angsur normal di beberapa tempat.

Tetapi sejumlah kelompok, seperti Human Rights Watch mengecam reaksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait cara Beijing menangani wabah. Mereka menyatakan pujian terhadap China sama saja dengan melegitimasi pelanggaran hak asasi manusia dan penyensoran.

Hanya apotek dan toko bahan pangan yang diizinkan untuk tetap buka.
Image captionHanya apotek dan toko bahan pangan yang diizinkan untuk tetap buka di Italia.

Italia, Spanyol, Prancis

Karena keadaan memburuk dengan cepat dalam beberapa minggu terakhir, Italia sekarang menjadi negara yang paling terdampak Covid-19 setelah China. Secara bertahap dilakukan langkah membatasi kehidupan umum untuk menghentikan penyebaran. Pembatasan perjalanan pertama kali diterapkan di bagian utara, kemudian dilakukan di seluruh negeri.

Pemerintah meminta 60 juta penduduknya untuk tetap di dalam rumah, sebisa mungkin. Warga hanya dapat keluar jika terkait dengan kebutuhan darurat, seperti membeli barang sehari-hari.

Mereka juga diharapkan memberikan alasan tertulis jika harus melakukan perjalanan. Pelanggarnya diancam denda €206 atau Rp3,4 juta atau hukuman penjara selama tiga bulan.

Arc de Triomphe, Paris, 15 Maret
Image captionDaerah di sekitar Arc de Triomphe, Paris terlihat sepi pada hari Minggu (15/03).

Penduduk Spanyol juga mengalami ‘lockdown’. Semua tempat yang tidak penting ditutup dan penduduk diminta hanya meninggalkan rumah mereka jika diperlukan. Perdana Menteri Pedro Sánchez menyatakan keadaan darurat umum, untuk kedua kalinya dalam catatan sejarah akhir-akhir ini.

Dia mengatakan warga Spanyol harus berkorban karena akan mengalami “kesulitan selama berminggu-minggu di masa depan”.

Muncul sejumlah laporan kekuatan keamanan dan militer ditempatkan untuk menjaga dan menghentikan kumpul-kumpul di tempat umum. Angkatan bersenjata juga diturunkan untuk melindungi dan memberikan tempat tinggal bagi tunawisma, demikian menurut sejumlah laporan setempa

Arab Saudi

Sejumlah negara mengancam hukuman berat untuk menghentikan penyebaran. Arab Saudi mengumumkan penerapan denda sampai US$133.000 atau Rp2 miliar bagi orang-orang yang tidak menyatakan informasi yang benar terkait keadaan kesehatan dan rincian perjalanan saat memasuki negara itu.

Sejumlah negara sama sekali melarang kedatangan warga asing, menutup perbatasan daratan dan wilayah udara. Yang lainnya menerapkan karantina wajib selama 14 hari bagi para pendatang, termasuk perintah mengisolasi diri di akomodasi swasta seperti hotel.

PM Jacinda Ardern
Image captionJacinda Ardern mendorong warga Selandia Baru untuk tidak “berbondong-bondong ke toko serba ada”.

Australia dan Selandia Baru

Siapapun yang tidak mematuhi peraturan isolasi di Australia diancam denda berat dan bahkan pemenjaraan di sejumlah tempat. Hukuman yang termahal adalah di Western Australia, di mana para pelanggar dapat didenda sampai A$50.000 atau Rp457 juta.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memperingatkan bahwa orang asing yang tidak mematuhi peraturan isolasi sukarela dapat dikenakan denda atau bahkan dikeluarkan dari negara itu.

“Jika Anda datang ke sini dan tidak mematuhi permintaan isolasi diri, maka Anda tidak diterima masuk dan Anda harus keluar sebelum dideportasi,” katanya.

Grand Central Terminal, New York City.
Image captionKekhawatiran akan virus corona membuat tempat seperti Grand Central Station, New York menjadi sepi.

Amerika Serikat

Para pejabat Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit AS memiliki wewenang untuk menolak masuknya warga asing dan mencegah penyebaran penyakit menular dari luar negeri dan antar negara bagian.

Hal ini terlihat diterapkan terhadap warga AS yang kembali dari Wuhan. Mereka dikarantina di markas militer California saat kembali ke negaranya.

CDC menegaskan pejabat negara bagian, lokal dan kesukuan juga memiliki fungsi kekuatan polisi guna melindungi kesehatan warga di dalam wilayahnya. Sejumlah negara bagian telah menerapkan pembatasan tambahan terkait kehidupan umum, termasuk pelarangan kerumunan lebih dari 50 orang.

Terdapat sejumlah kasus isolasi dimana pelanggaran aturan menjadi masalah. Di Kentucky, polisi ditempatkan di luar rumah seorang warga yang menolak mengisolasi diri agar penduduk tersebut tetap di dalam, menurut sejumlah laporan.

Sumber : BBC Indonesia

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Paus Leo XlV, Pemimpin Umat Katolik Dunia
Agama

Paus Leo XlV, Pemimpin Umat Katolik Dunia

Paus Leo XlV, Pemimpin Umat Katolik Dunia VATICAN : WARTA-NUSANTARA.COM-- Sekitar pukul 23.08 WIB dari live streaming Vatican News, cerobong...

Read more
Wagub Johni Asadoma dan Sekretaris BNPP RI Buka Jalur Aktivitas Lintas Batas Negara RI-RDTL

Wagub Johni Asadoma dan Sekretaris BNPP RI Buka Jalur Aktivitas Lintas Batas Negara RI-RDTL

Gubernur NTT Melki Terima Audiensi Konsul Kehormatan Polandia

Gubernur NTT Melki Terima Audiensi Konsul Kehormatan Polandia

Markus Solo, ‘Penendang Jauh… ‘

Markus Solo, ‘Penendang Jauh… ‘

Gubernur  NTT Ayodhia Jamu Makan Malam 23 Dubes di Labuan Bajo

Gubernur NTT Ayodhia Jamu Makan Malam 23 Dubes di Labuan Bajo

Gubernur NTT Buka Forum Business dan Business Matching Pengusaha NTT dan Timor Leste

Gubernur NTT Buka Forum Business dan Business Matching Pengusaha NTT dan Timor Leste

Load More
Next Post

Pendampingan SPO BPS Lembata "Office to Office"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In