• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Kamis, Oktober 16, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Kotbah Minggu Biasa XXXI/C : “Zakheus, Segeralah Turun”

by WartaNusantara
Oktober 30, 2022
in Uncategorized
0
Kotbah Minggu Biasa XVI/C : HANYA SATU SAJA YANG PERLU
0
SHARES
155
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Germanus S. Atawuwur,

Alumnus STFK Ledalero

Keb. 11;22-12:2; 2 Tes. 1:11-2:2; Luk. 19:1-10

WARTA-NUSANTARA.COM-Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, hari ini penginjil  menceritakan perjalanan Yesus untuk bermisi di daerah Yerikho. Yerikho  adalah sebuah kota yang terletak tepi barat,  di dekat Sungai Yordan.. Dipercaya bahwa Yerikho merupakan kota tertua di dunia,Nama Yerikho dalam bahasa Arab, berarti “wangi-wangian.”

Sejak masa lalu, Yerikho terkenal dengan kekayaan akan sumber air tanah (karena dialiri Sungai Yordan), sehingga perkebunan berkembang baik seperti jeruk, pisang, dan kurma dan disebut juga dengan sebutan ”Kota Palem”. Di tempat inilah Yesus berjumpa dengan Zakheus. Zakheus digambarkan sebagai kepala pemungut cukai yang kaya dan bertubuh pendek. Ia dibenci oleh orang Yahudi lantaran dia menarik uang lebih daripada yang seharusnya. Selain itu, dia juga bekerja pada pemerintah Roma yang menjajah bangsa Yahudi kala itu. Karena dua alasan inilah membuat dia dibenci oleh semua orang.

RelatedPosts

Polres Ende Tangkap Dua Pelaku Penipuan Berkedok Pengobatan Tradisional

Polres Ende Tangkap Dua Pelaku Penipuan Berkedok Pengobatan Tradisional

Gubernur NTT Ajak Anak Perempuan Berani Bermimpi Jadi Agen Perubahan

Gubernur NTT Ajak Anak Perempuan Berani Bermimpi Jadi Agen Perubahan

Load More

Karena kebencian yang dialami sedemikian besarnya, ia menjadi orang asing di daerahnya sendiri. Dia merasa sendirian di dalam sebuah kebersamaan besar di kota itu.  Dalam situasi kesendirian inilah dia mendengar bahwa Yesus akan melewati kota itu. Ia bertubuh pendek, sementara itu, dia memiliki kerinduan yang sangat untuk dapat melihat Yesus. Maka, walaupun ia bertubuh pendek, namun ia memiliki akal yang panjang. Karena itu, dengan caranya sendiri, ia berinisif untuk naik pada sebatang pohon, agar dia tidak boleh terhalang oleh kerumunan banyak orang itu. Dengan begitu dia dapat dengan leluasa melihat Yesus. Zakheus pun akhirnya berlari mendahului orang banyak dan memanjat pohon ara untuk melihat Yesus.

Usahanya memanjat pohon agar dapat melihat Yesus dengan leluasa, ibarat gayung bersambut air. Ketika Yesus sampai di tempat itu, Yesus melihat ke atas dan meminta Zakheus untuk turun.” Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Zakheus tidak membuang kesempatan emas itu. Ini kesempatan yang tidak mungkin datang untuk kedua kalinya. Maka Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 

Namun sayang, masih saja terjadi penolakan orang banyak terhadap dirinya. Bahkan Zakheus dipermalukan di depan Yesus, dengan “menelanjangi” dirinya, dengan berkata:” Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Ia tidak marah atau menaruh dendam terhadap perlakuan orang banyak itu. Ia sadar ia memang manusia berdosa. Pintu hati kesadaran ini lebih dulu ia buka dengan menjawabi undangan Yesus. Ia pun segera turun dari pohon untuk menjumpai Yesus. Ia amat sadar, yang menyapanya di bawah pohon ara itu dan saat ini hadir secara nyata di dalam rumahnya, bukanlah sebarang manusia.

Ia Manusia tetapi sekaligus Tuhan. Tuhan Sang Penyelamat itu, berkenan berjalan masuk di dalam rumah pribadinya. Tentu kunjungan penuh hospitalitas ini sebagai wujud kepedulian Yesus  terhadap orang-orang berdosa. Yesus tidak membenci Zakheus sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Yerikho. Yesus pun tidak terpengaruh dengan sungutan dan teriakan orang. Bagi Zakheus, Yesus yang Mahakudus itu, rela mendekatinya dalam lumpur kedosaannya. Karena itu dia sadar bahwa dia manusia berdosa.

Oleh karena itu ia menyesal dan mohon ampun dari Yesus Yang Mahakudus itu. Sebagai tanda penyesalannya dia katakana kepada Yesus:”  “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Ini niat. Ini tekad. Ini silih dosanya. Melihat penyesalan dan niat Zakheus, Tuhan pun berkenan mengampuninya dengan berkata:”  Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.” Di Kota tua ini, Yesus melaksanakan misi-Nya untuk menyelamatkan manusia. Maka dari itu, kepada orang banyak yang berteriak mempermalukan Zakheus, Ia berkata:”  Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Kata-kata Yesus Tuhan hari ini adalah pemenuhan dari Kitab Kebijaksanaan dalam bacaan I:” Akan tetapi justru karena Engkau berkuasa akan segala sesuatu, maka semua orang Kaukasihani, dan dosa manusia tidak Kauperhatikan, supaya mereka bertobat.”

Yesus masih terus-menerus berusaha untuk menyelamatkan yang hilang; inilah tujuan kedatangan-Nya. Zakheus, seorang pemungut cukai, mencari nafkah dengan mengumpulkan pajak lebih banyak daripada yang seharusnya ia peroleh dari rakyat. Oleh karena hal ini, para pemungut cukai dipandang rendah oleh masyarakat. Perhatian Yesus terhadap Zakheus memperingatkan kita untuk membawa Injil kepada orang yang ditolak masyarakat, karena semua orang sedang terhilang dan memerlukan keselamatan. Sebaliknya, dengan rendah hati mencari Yesus lalu mengakukan dosa-dosa dan memiliki iman yang sejati akan keselamatan yang datang dari Yesus Kristus akan menghasilkan kebulatan tekad untuk mengubah kehidupan lahiriah kita.

Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih,

Kisah Zakheus yang sedemikian popular itu, dengan tokoh-tokoh yang mengitarinya, memiliki banyak pesan untuk kita manusia dewasa ini. Bahwa siapapun kita, kita ini manusia berdosa. Karena kita sama-sama berdosa, maka mestinya kita harus saling menyelamatkan. Kadang yang terjadi, kita berkelakuan seperti orang banyak yang telah mencercah Zakheus. Kita melihat diri jauh lebih baik, jauh lebih suci dari pada orang lain. Maka begitu kita dengar atau tahu seseorang telah jatuh dalam tubir dosa, ia segera menjadi buah bibir. Ia menjadi bahan gossip antar tetangga. Padahal, bila kita mau jujur, kita tidak kalah buruknya dari orang yang sedang digosipkan.

Kiranya, sikap Yesus yang rela berkunjung ke rumah Zakheus, bertemu dan berbicara dengannya, sebagai symbol bahwa  Yesus mencari dan menyelamatkan “yang hilang” segera mengubah perilaku kita yang cendrung melihat diri sendiri lebih suci dan lebih baik dari pada orang lain. Sementara itu, apabila kita menemukan diri saat ini sebagai manusia rapuh penuh nista, maka kita patut meneladani sikap Zakheus. Ia mencari cara supaya bagaimana ia dapat “melihat” Yesus. Kita tidak perlu “memanjat pohon” agar dapat melihat Yesus. tetapi kita perlu menggunakan segala sumber daya yang ada untuk dapat bersatu kembali dengan Yesus. Dan “pohon keselamatan” yang paling pas untuk menjadi perantara kita kembali kepada Tuhan adalah menerima sakramen tobat. Sakramen Tobat adalah jalan tol bagi para pendosa untuk bertemu dengan Tuhan Yang Mahakudus. Agar kita sanggup melewati jalan pertobatan itu, marilah kita terus-menerus membuka diri terhadap undangan keselamatan dari Tuhan:” Zakheus, segera turunlah karena hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”**

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Polres Ende Tangkap Dua Pelaku Penipuan Berkedok Pengobatan Tradisional
Uncategorized

Polres Ende Tangkap Dua Pelaku Penipuan Berkedok Pengobatan Tradisional

Polres Ende Tangkap Dua Pelaku Penipuan Berkedok Pengobatan Tradisional ENDE : WARTA-NUSANTARA.COM—  Polri melalui jajaran Polres Ende Polda NTT berhasil...

Read more
Gubernur NTT Ajak Anak Perempuan Berani Bermimpi Jadi Agen Perubahan

Gubernur NTT Ajak Anak Perempuan Berani Bermimpi Jadi Agen Perubahan

Bantuan Pakaian Bagi Korban Erupsi Lewotobi Disalurkan di Flores Timur

Pastor Paroki Mater Dolorosa Mangulewa Pater Charles Beraf, SVD  Serahkan Program Reintregrasi Kemensos Kepada Korban TPPO Yuliana Dopo

Yasinta Asa Lapor LKK Dugaan Penggelapan Mobil ke Polres, Besok Sidang Perdana di PN Lembata

Rayakan HUT OTDA Lembata, Bupati Kanis Tuaq : “Mari Kita Renungkan Pesan Bijak Petrus Gute Betekeneng dan Abdul Salam Sarabiti

Sambut Hari Listrik Nasional, PT PLN Persero Ende Luncurkan Program Pemasangan Meteran Gratis

Sambut Hari Listrik Nasional, PT PLN Persero Ende Luncurkan Program Pemasangan Meteran Gratis

Rayakan HUT Otda ke-26, Pemda Lembata Siap Tampilkan Inovasi Kearifan Lokal

Rayakan HUT Otda ke-26, Pemda Lembata Siap Tampilkan Inovasi Kearifan Lokal

Load More
Next Post
Gubernur VBL Resmikan La Cove Beach Resto & Bar di Lasiana

Gubernur VBL Resmikan La Cove Beach Resto & Bar di Lasiana

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In