Oleh : RD Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM–Oase Kehidupan, Sabtu: 18 November 2023 l Pf Gereja Basilik S.Petrus dan Paulus,Rasul l Keb 18: 14-16; 19: 6-9 l Mzm 105 : 2-3.36-37.42-45 l Luk 18:1-8 l Sabda Tuhan mengurai Masalah hidup Kita l DALAM promosi dan pengiklanan, orang membutuhkan kesaksian atau testimoni berisi kepuasan atau ketidakpuasan konsumen tentang suatu produk! Pewartaan Sabda Allah di zaman yang semakin sekuler membutuhkan kesaksian bagaimana Sabda Tuhan telah mengurai banyak persoalan menjadi berkat!
Satu kesaksian sangat meyakinkan, yaitu ‘ Ketika Musa dengan kekuatan Sabda Tuhan membela Laut Merah menjadi jalan bagi bangsa Israel’. Di bawah perlindungan tangan Tuhan, umat terpilih melewati jalan itu sambil melihat pelbagai tanda mentakjubkan. Musuh yang mengejar mereka tenggelam dalam gelora laut di belakang mereka!
Di tengah banyak persoalan hidup, kita tidak mempunyai pilihan lain selain mengakrabkan diri dengan Sabda Tuhan. Banyak kesaksian tentang Sabda Tuhan mengurai banyak persoalan dalam sejarah keselamatan mesti mendorong kita untuk semakin terlibat dalam kerasulan Kitab Suci.
Terlibat dalam kelompok kerasulan kitab suci membantu kita mengalami kekuatan sabda Tuhan mengurai persoalan hidup kita menjadi berkat! Kita kemudian menjadi saksi mengantar banyak orang semakin mencintai Sabda Tuhan! (Keb 18: 14-16; 19: 6-9) Dalam pengalaman macam apakah Sabda Tuhan mengurai persoalan hidup kita menjadi berkat?
Pemazmur mengajak kita ingat akan perbuatan Ajaib yang Tuhan lakukan dalam hidup kita! Hanya orang-orang yang mencari Tuhan dapat memberikan kesaksian atau testimoni bagaimana Sabda Tuhan mengerjakan tanda-tanda Ajaib dalam hidup mereka! (Mzm 105 : 2-3.36-37.42-45).
Apakah kita termasuk dalam kalangan orang-orang yang mencari Tuhan dan kekuatan dalam Sabda-Nya? Yesus dalam perumpamaan-Nya tentang doa, menegaskan betapa Allah tidak pernah mengulur-ulur waktu sebelum menolong orang-orang yang berseru kepada-Nya!
Sabda Tuhan mesti menginspirasi setiap doa kita pribadi atau bersama! Kita tidak mungkin berdoa tanpa pernah membaca dan merenungkan Sabda Tuhan! Kita mesti menyadari kehadiran Tuhan dalam Sabda-Nya agar kita percaya doa-doa kita merupakan cara kita berkomunikasi dengan Dia yang benar-benar hadir dalam Sabda-Nya!
Dalam doa semacam itu kita benar-benar mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang berbicara kepada kita melalui Sabda-Nya! Kita akan mengalami doa sebagai sebuah perjumpaan dengan Tuhan dan bukan sebagai sebuah pertemuan yang membosankan atau hanya menghabiskan waktu untuk urusan jasmani! (Luk 18:1-8).
Apakah kita mengalami doa sebagai sebuah perjumpaan spiritual dengan Tuhan dalam Sabda-Nya yang mengurai hidup kita menjadi berkat? Sejauhmana Sabda Tuhan mengurai masalah hidup kita menjadi berkat?
\(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka )*