Oleh : Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero
Yes. 62:11-12; Tit.3:4-7; Luk.2:15-20
WARTA-NUSANTARA.COM–Bapa, ibu, saudara, saudari, Dalam perayaan Malam Natal, kita merayakan kedatangan Raja Damai dengan penuh sukaita dan sorak sorai, karena Dia datang untuk menyelamatkan semua manusia. Karena Dia datang untuk membebaskan orang-orang dari budak dosa. Karena Dia datang untuk mengangkat beban orang-orang yang percaya kepada-Nya. Orang-orang pertama yang diangkat beban hidupnya oleh Raja Damai adalah para gembala. Para gembala, termasuk kelompok pinggiran yang gampang ditipu dan diperas oleh majikannya.


Kepada mereka itulah untuk pertama kali mendapatkan kabar sukacita tentang keselamatan yang sudah datang, sebagaimana kesaksian injil Lukas:” Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut,sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,yaitu Kristus,Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”


Setelah mendapat kabar sukacita itu, hari ini kita dengar bahwa mereka saling mengajak untuk segera pergi ke Betlehem.”Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.”


Para gembala cepat-cepat datang ke kandang Betlehem untuk menjumpai Yesus yang dibaringkan dalam palungan hina. Mereka menemukan seperti yang dikatakan malaekat itu kepada mereka. Para gembala menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.Menariknya, penginjil tidak menulis tentang dialog atau percakapan di antara mereka. Jadi, mereka berjumpa dalam keheningan. Satu-satunya yang dicatat oleh Lukas adalah Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Selanjutnya Lukas memberitakan bahwa begitu kembali dari kunjungan itu mereka segera mewartakan kabar sukacita yang sama kepada semua orang, sebagaimana kesaksian Lukas dalam injil yang barusan kita dengar. Para gembalamemberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, bahwa Yesus sang Juruselamat yang telah datang itu adalah tanda nyata kasih setia Allah kepada manusia sebagaimana dikatakan oleh Paulus kepada Titus:” Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkankita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan,tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuanyang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhakmenerima hidup yang kekal,sesuai dengan pengharapankita.”
Apabila orang yang mendengar kabar sukacita itu dan percaya bahwa kedatangan Yesus adalah tanda nyata kasih setia Allah kepada manusia, dan mereka percaya tentang hal itu maka sesungguhnya, mereka pun telah berkenan kepada Allah. Bila kita semua sudah berkenan kepada Allah maka damai sejahtera dan sukacita akan tinggal bersama kita sebagaimana yang dikatakan injil Lukas dalam bacaan Injil tadi malam:” Dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Mendengar warta kelahiran Yesus. Apakah kita cepat-cepat bergegas menemui Yesus di kandang natal, atau malah kita bermasa bodoh, bersikap acuh tak acuh serta apatis terhadap warta sukacita itu? Apakah kita seperti para gembala yang lekas-lekas pergi menjumpai Yesus Sang Raja Damai atau kita justru malah belum siap, lantaran kita masih terkungkung dalam ingat diri dan egoisme lalu mulai cari-cari alasan bahwa saya sibuk atau tidak ada waktu? Apakah, setelah mendengar warta sukacita natal, kita seperti para gembala cepat-cepat pergi menjumpai-Nya di kandang natal atau malah kita merasa diri tak pantas karena kita masih berselimut dendam kesumat, irihati, dengki dan marah?
Bila kita semua seperti para gembala yang cepat-cepat datang menjumpai Yesus di dalam palungan, maka selepas perjumpaan kita dengan Yesus, kita harus mewartakan kepada siapa saja, bahwa keselamatan kita sudah datang, sebagaimana nubuat nabi Yesaya:” Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang.” Karena itu, kita tidak boleh berdiam diri. Kita harus perdengarkan keselamatan Tuhan itu sampai ke ujung bumi. Bila orang percaya akan warta sukacita itu maka orang yang percaya itu oleh Yesaya akan disebut sebagai “bangsa kudus”, “orang-orang tebusan TUHAN”, dan engkau akan disebutkan “yang dicari”, “kota yang tidak ditinggalkan”. Maka, selepas kita jumpai bayi Yesus dalam keheningan Kandang Natal, kita diutus pergi untuk mewartakan Damai Sejahtera kepada semua orang. Maka mereka semua yang telah mendengar warta sukacita itu dan percaya, kita semua telah berkenan kepadanya, seperti apa yang sudah dikatakan Lukas dalam injil hari ini:” damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

Mengakhiri Kotbah ini saya ucapkan Selamat Hari Raya Natal seraya mengutus Anda semua, pergilah, jadilah saksi-saksi Natal dan katakan kepada setiap orang yang Anda jumpai:” “Sesungguhnya, Keselamatanmu Datang.”