Oleh : Sultan Sabatani, Jurnalis
Analisis Terhadap Sikap Diam Yohanes De Rosari dalam Pilkada Lembata
“Strategi Politik atau Kekhawatiran Tak Terungkap?
Dalam ranah politik yang dipenuhi dengan kebisingan retorika dan goyangan opini, seperti gelombang tak terduga, Yohanes De Rosari tetap menjaga kestabilan layaknya mercusuar yang teguh berdiri di tengah badai. Langkahnya yang tenang jangan disalahartikan sebagai langkah yang berdiam diri. Demikian juga misteri yang menyelimuti keputusan politiknya bukanlah tanda kebingungan atau ketidakjelasan, melainkan merupakan sepenggal cerita yang menguraikan perjalanan seorang pemimpin yang bijaksana, dimana Yohanes De Rosari memilih menyembunyikan niatnya dalam rahasia batyinnya.
Meski kabar tentang keikutsertaannya dalam Pilkada Lembata terasa samar bagai bayangan di tengah kabut pagi, tak bisa diabaikan bahwa setiap langkahnya tetap menjadi pusat perhatian politik anak tanah Lembata bahkan mengukir diskursus tersendiri di ruang politik. Bahkan Partai Golkar NTT belum bersuara atau masih “misterius”, bahwa hingga hari ini, gelombang politik partai berlambang Beringin ini masih menenteng dan membelai nama Yohanes De Rosari dalam catatan resmi partai.
Sebagai kader yang dijagokan, berita bahwa Yohanes De Rosari tidak maju sebagai calon Bupati Lembata karena alasan tertentu, memicu pertanyaan sejuta pertanyaan. Apakah ini adalah strategi politiknya untuk mengukur kekuatan lawan sebelum bergerak, ataukah semacam ada kekhawatiran tak terungkap yang menghambat langkahnya?
Tetapi yang jelas, keputusan Yohanes De Rosari untuk tidak maju sebagai calon Bupati Lembata 2024 memberi hawa segar. Hal ini juga menciptakan ruang bagi spekulasi dan tafsir publik. Beberapa melihatnya sebagai taktik cerdas untuk mengamati dan memahami dinamika politik lokal, sementara yang lain menganggapnya sebagai tanda ketidakpastian atau ketakutan akan persaingan yang kuat.
Pertanyaan kunci yang muncul adalah: apakah keputusan De Rosari adalah hasil dari perhitungan politik yang cermat, ataukah ada faktor-faktor yang tidak diketahui yang mempengaruhinya? Atau. apakah ia sedang menunggu momen yang tepat untuk melangkah, ataukah ia benar-benar meragukan peluangnya dalam persaingan?
Dalam konteks ini, penting untuk mengamati bagaimana dinamika politik lokal berkembang menjelang Pilkada, apakah itu berupa pendaftaran calon, dukungan publik, atau dinamika partai politik lainnya. Hanya dengan memahami secara menyeluruh lanskap politik lokal, kita dapat mengungkap apakah sikap diam De Rosari adalah bagian dari strategi yang terencana ataukah merupakan reaksi terhadap situasi yang berkembang.
Sikap politik yang tenang dari Yohanes De Rosari merupakan gambaran dari kebijaksanaan dan kedewasaan seorang politisi dalam menghadapi dinamika politik saat ini. Meskipun demikian, interpretasi bahwa sikapnya yang tenang adalah pertanda bahwa ia tidak berpartisipasi aktif dalam Pilkada Lembata 2024 mungkin tidak sepenuhnya tepat. Sebaliknya, sikap tenang Yohanes De Rosari dapat diartikan sebagai strategi yang bijaksana dan kontemplatif dalam menghadapi proses politik yang kompleks. Dalam konteks Pilkada, kehadiran politisi yang mampu menunjukkan ketenangan dalam menghadapi tekanan dan gejolak politik dapat menjadi modal berharga dalam membangun kepercayaan dan meraih dukungan masyarakat.
Sikap tenangnya juga mencerminkan fokusnya pada visi dan misi yang ingin diwujudkan, bukan hanya terjebak dalam pertarungan politik yang bersifat spekulatif dan sensasional. Ini menandakan bahwa Yohanes De Rosari lebih mengutamakan substansi program dan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Lembata daripada terjebak dalam permainan politik yang cenderung sensationalistis.
Dari hasil Musda DPD I Partai Golkar Provinsi NTT, pencalonan Yohanes De Rosari sebagai calon bupati Lembata menunjukkan bahwa partainya melihat potensi dan komitmen yang dimilikinya dalam memimpin daerah tersebut. Meskipun sikap tenangnya bisa diartikan sebagai kurangnya keinginan untuk bersaing secara keras, namun hal itu juga bisa diinterpretasikan sebagai kepercayaan diri dan kesadaran akan jalur yang tepat untuk mencapai tujuan politiknya.
Dalam konteks politik yang penuh dengan kebisingan dan ketegangan, sikap tenang Yohanes De Rosari dapat menjadi pembeda yang signifikan. Ketenangan bukanlah tanda kelemahan, tetapi merupakan bukti dari kematangan kepemimpinan dan kesadaran akan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan politik yang lebih besar, yaitu mensejahterakan masyarakat dan memajukan daerahnya.
Di sini, kita dihadapkan pada lanskap politik yang bukan sekadar medan pertempuran kekuatan, melainkan panggung drama yang memunculkan karakter-karakter pahlawan tanpa tanda jasa, di mana pergerakan politik tersembunyi menghadirkan kesan dramatis yang menggugah imajinasi.
Benar-benar misterius dan penuh teka-teki. ***