Foto : Sr. Marua beto Lamak, FSAHC
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Suster Maria Beto Lamak, Misionaris asal Stasi Puor, Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka telah meingikrarkan Kaul Kekal Sebagai sorang suter dan kini berkarya misi di Roma, Italia. Ia merayakan Kaul Kekal itu denganPerayaan Misa Syukur yang dipimpin Pater Karel Wadan, SVD didampingi Romo Ansel Langowujo, PR. dari Paroki BotoPastor Rekan di Gereja St. Petrus Puor, Selasa, 6/8/2024.
“Aku Takkan Melupakanmu, Aku telah Melukiskan Rupamu ditelapak Tangaku”demikian Moto : Kaul Kekal Suster Maria Beto Lama diungkapkannya ketika mewawali sambutan dan ungkapan hati mrmilih jalan panggilan hidup membiara sebagai seorang biarawati.
Mengawali sambutannya, Sr. Mery demikian disapa, mengatakan, pertama-tama, saya mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta atas rahmat panggilan yang dianugerahkanNya kepada saya. Sungguh, saya menyadari bahwa saya bisa menjalani sejauh ini . Pada kesempatan ini secara khusus , saya berterima kasih kepada kedua keluarga besar (Lamak) yang, kepada kedua kakaku, dan keluarga besar yang selalu setia mendukung, mendoakan, dan mempersembahkan saya kepada Allah dan Gereja.
Meskipun banyak yang tidak hadir disini, tetapi saya yakin bahwa kami tetap bersatu doa. Saya percaya persembahan yang mereka berikan sungguh tulus dan selalu baik adanya. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang mengambil bagian dalam dalam perjalanan panggilan saya, sebagai Pruator, para suster , umat dan semua orang yang dengan caranya masing-masingselalu setia dan tegudalam menapaki ziarah panggilan ini.
“Dihari yang special in, saya sungguh bahagia, karena telah bersyukur atas kaul kekal , saya untuk mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah dan Tarekat Suster-suster fransiskanes Penyembah Salib Suci untuk melayani Gereja dalam mewartakan Misi Kristus”ungkap Sr. Mery Lamak.
Saya sungguh menyadari, lanjut Sr Maria, bahwa dalam menjalankan panggilan suci ini tidaklah mudah. Oleh karena itu, dari hati yang paling dalam saya memohon doa dari kalian semua supaya saya selalu setia dengan apa yang dicurahkan dan dikehendaki Allah. Doa dan dukungan dari kalian semua sungguh merupakan kekuatan dari saya.
Untuk diketahui, Sr. Maria Beto Lamak, adalah putri sulung dari Bapak Simon Sole Lama dan Ibu Yustina, asal Desa Puor, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata. Setelah menamatkan pendidikan di SDK Puor, ia melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Wulandoni di Puor. Kemudian melanjudkan Sekolah Menegah atas di Lewoleba, Ibukota Kabupaten lembata.
Benih panggilan hidup membiara sebagai seoarang suster diawali ketika masuh dibangku sekolah dasar. Sr Mery kecil, tiap hari minggu selalu tampil sebagai Misdinar (Ajuda) dalam dalam perayaan Misa bersama saudaranya, Frater Timo Lamak, yang juga kini memilih jalan panggilan yang sama sebagai biarawan, Masa kecilnya digembleng oleh kedua saudari dari ayahnya, Veri dan Tina.
Rupanya dengan disiplin hidup yang “keras” , dan diliputi suasana doa dalam keluarga membuat dia memilih panggilan mengabdi diladang Tuhan. Sebagai keluarga petani kecil, usai sekolah, ia harus ikut bekerja di kebun bersama keluarga. Suasana kerja keras, disiplin dan doa yang kuat justru membentuk jiwanya yang mandiri dan berani mengambil keputusan memimilh jalan panggilan ini.
Kisah panggilan hidup membiara bagi sr Mery Lamak terbilang unik. Suara panggilan sempat hilang ketika bersekolah di SMA Lewoleba hinggah tamat. Namun setelah merenung kembali memeri panggilan kembali bergelora. Ternyata, dari 15 brosur yang diterima dari sejumlah biara/tarekat menawarkan pangilan sebagai suster, ia memilih brosur terakhir.
Pilihannya menjadi suster Fransiskan Penyembah Salib Suci akhinya terwujud. Suster Maria Beto Lamak, FSAHC, kini bersyukur atas Kaul Kekal, untuk tetap setia melayani Allah dan Gereja di Ladang Tuhan menjadi Misionari di Roma, Italia. Profisiat Suster Mery Lmak, Tuhan Memberkati.
*** (Karolus Kia Burin)