Foto : Kampanye Paket Joss
MAUMERE : WARTA-NUSANTARA,COM–Calon Bupati Sikka 2024-2029, Juventus Prima Yoris Kago alias Jipik dari Paket JOSS, menyentil terkait politik uang. Hal ini di disampaikan dalam kampanye politiknya di Desa Wolonterang, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka malam ini.
Kepada Masyarakat ia mengatakan pihaknya tidak mau politik dicampur adukkan. Ia menyebut kadang manusia kalah dengan yang namanya uang merah dan biru.
“Soal uang kita semua punya uang, semua calon punya uang tapi kami paket JOSS No 4 punya komitmen kami tidak akan pernah menggunakan politik uang, karena kalau kami pake politik uang keluar buat bapak mama, bayar bapak mama, besok lusa saya kerja tidak ada otak saya hanya ambil uang uang yg saya sudah kasih, kasih kembali ke saya punya saku, ” demikian jelasnya.
Prinsip paket JOSS adalah membawa ide dan gagasan lalu ditawarkan kepada masyarakat bukan membawa uang.
“Kami punya prinsip kita tolak politik uang kita mau kita datang bawa ide, bawa pikiran, Bawa gagasan apa yang bisa kita buat besok lusa, jadi itu Jangan sampai merendahkan harkat dan martabat kita manusia,” tegasnya.
Selain itu, Jipik juga menjelaskan kehadirannya di Kabupaten Sikka dalam kontestasi Pilkada Sikka 2024 ini adalah untuk menyukseskan program-program strategis nasional.
Jipik bersama wakilnya Simon Subandi serta partai pendukung berkomitmen penuh dalam melakukan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Kabupaten Sikka.
Hak-hak dasar itu seperti dalam bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Tiga bidang ini akan diperhatikan secara khusus oleh Paket JOSS selama 5 tahun kedepan.
Untuk bidang pendidikan, Paket JOSS berkomitmen menghadirkan Satu Sarjana untuk Satu KK terkhusus bagi keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrim.
Jipik menegaskan hal ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah baik dari pemerintah pusat, provinsi hingga daerah.
“Urusan pendidikan, kesehatan bapa mama saya harus sampaikan bahwa siapapun presidennya, siapapun gubernurnya, siapapun kepala daerahnya, pendidikan dan kesehatan itu selalu jadi prioritas, ” tegasnya.
Hal dinilai begitu penting karena tepat sasar. Artinya, bantuan pendidikan benar-benar diberikan kepada keluarga yang membutuhkan, misalnya, bagi keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrim.
“Ini begitu penting. Karena menurut kami, kita bikin program ini harus sesuai target atau sasaran,” demikian ucapnya.
Lalu soal beasiswa, ia juga menyebut harus diberikan kepada keluarga yang membutuhkan. “Jangan sampai keluarga tidak butuh kita kasih sementara keluarga lain yang membutuhkan tidak kita kasih, ” tegasnya.
Pendidikan dengan posisi beasiswa menurut dia sangat penting. Beasiswa, menurut Jipik, juga menjadi tanggung jawab negara, tanggung jawab daerah. Karena, dalam pembukaan undang-undang itu tertulis ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Itu wajib bagi siapapun.
“Kami tidak mau mengganggu dana negara. Kita ini sebenarnya bisa berkolaborasi, bisa bermitra, dengan banyak lembaga, yayasan, CSAR dan lain-lain yang bisa kasih beasiswa cuma selama ini kita tidak tahu bagaimana cara membangun Mitra, bagaimana cara membangun kolaborasi dan sinergi, ” ucapnya.
Untuk menghadirkan beasiswa menurut Jipik bisa dilakukan kolaborasi dan sinergi dengan pihak lain. Ia mengaku mengetahui cara membangun kolaborasi dan bersinergi dengan pihak lain dalam hal beasiswa.
Dengan bekerjasama dengan pihak lain dalam hal beasiswa, niscaya gaji guru honorer, Kader Posyandu, RT, tidak dipotong.
“Kita tidak mau mengganggu dana daerah. Dan sayang kalau kita terlalu ganggu TPP ASN semua dipotong. Honorer, guru kader posyandu, PAUD, RT, RW. Makanya kami tidak mau ganggu ini supaya kader-kader yang saya sebut tadi ketika kami menjadi bupati tunjangan kita kasih naik, ” tutupnya. *** (ICHA-WN-BIRO SIKKA)