Brian Yuliarto Jadi Menristek Dikti Baru, Punya 11 Hak Kekayaan Intelektual sejak 2018


JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM–Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro. Brian Yuliarto dilantik bersama lima orang lainnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Sebelum diangkat menjadi Mendikti Saintek, Brian Yuliarto sudah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2030. Dilansir dari laman resmi ITB, Guru Besar Fakultas Teknologi Industri tersebut juga tercatat sebagai pemegang 11 Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Lantas, apa saja HKI yang dimiliki oleh Brian Yuliarto? Baca juga: Profil dan Kekayaan Brian Yuliarto yang Dilantik Jadi Mendikti Saintek Gantikan Soemantri Brodjonegoro Evaluasi Efisiensi Anggaran, Sisi Lain Perlawanan ”Raja Kecil” Artikel Kompas.id Daftar HKI Brian Yuliarto HKI adalah hak untuk mendapatkan perlindungan hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang HKI, seperti UU Hak Cipta, Paten, Desain Industri, Rahasia Dagang, Varitas Tanaman, Sirkuit terpadu dan Merek.
HKI disahkan oleh ITB melalui penerbitan SK Rektor Ketentuan Insentif Kekayaan Intelektual Institut Teknologi Bandung Nomor 643/I1.B04/SK-WRRIM/XI/2018.
Berikut daftar HKI yang dimiliki oleh Brian Yuliarto:
- Material sebagai Pengindera pada Imunosensor Elektrokimia untuk Deteksi Antigen Ns-1 Virus Dengue Serotipe 3 (Denv-3) Berupa Bimetal Tembaga-Nikel-1,3,5-Benzena Trikarboksilat Termodifikasi Trietanolamin Dan Metode Sintesisnya-Paten (2023)
- Material Pengindera pada Biosensor Resonansi Plasmon Permukaan untuk Deteksi Protein Cfp-10 Mycobacterium Tuberculosis berupa Komposit Molibdenum Disulfida-Molibdenum Trioksida (Mos2-Moo3) Mikroflower Dan Metode Sintesisnya-Paten (2023)
- Material Tembaga-1,3,5-Benzena Trikarboksilat Termodifikasi Modulator Trietanolamin sebagai Imunosensor Elektrokimia untuk Deteksi Antigen Ns-1 Virus Demam Berdarah/Dengue Serotipe 3 (Denv-3) Beserta Metode Sintesisnya-Paten (2022)
- Alat Portabel untuk Deteksi Virus Hepatitis-B Menggunakan Imunosensor Elektrokimia-Paten (2022)
- Alat untuk Mengukur Udara Ambien Dan Meteorologi yang Portabel dan Terintegrasi Iot Dengan Fitur Kendali Jarak Jauh-Paten (2021)
- Alat untuk Mengukur Kualitas Air Limbah Industri yang Portabel dan Terintegrasi Iot dengan Fitur Kendali Jarak Jauh-Paten (2021)
- Titanium Dioksida (Tio2) Mesopori sebagai Fotokatalis Yang Berstruktur Nano 3d Berpermukaan Luas Dan Aksesibilitas Tinggi serta Metode Sintesisnya-Paten (2020)
- Material Tembaga Benzena-1,3,5-Trikarboksilat Termodifikasi Tabung Nano Karbon sebagai Sensor Glukosa Berbasis Elektrokimia dan Metode Sintesisnya-Paten (2020)
- Metode Sintesis Tembaga 2-Amina-1,4-Benzena Dikarboksilat sebagai Pengindera Biosensor Hepatitis B-Paten (2020)
- Metode Produksi Material Lembaran Biomassa Jamur Menggunakan Tubuh Buah Jamur Basidiomycota-Paten (2020)
- Platform Pemantauan Kualitas Udara-Hak cipta (2018). Profil Brian Yuliarto Brian Yuliarto adalah pria kelahiran 17 Juli 1975 di Jakarta. Sebelum dilantik menjadi Mendikti Saintek, Brian telah menjadi Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum. Sebagai guru besar, Brian memiliki riwayat pendidikan yang mentereng, baik di dalam maupun luar negeri. Ia adalah lulusan S1 Fisika di ITB pada 1999. Setelah lulus, Brian melanjutkan pendidikan magister di Jurusan Quantum Engineering and System Science Department, University of Tokyo, Jepang pada 2002.
Profil Brian Yuliarto Brian Yuliarto adalah pria kelahiran 17 Juli 1975 di Jakarta. Sebelum dilantik menjadi Mendikti Saintek, Brian telah menjadi Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum. Sebagai guru besar, Brian memiliki riwayat pendidikan yang mentereng, baik di dalam maupun luar negeri. Ia adalah lulusan S1 Fisika di ITB pada 1999.
Setelah lulus, Brian melanjutkan pendidikan magister di Jurusan Quantum Engineering and System Science Department, University of Tokyo, Jepang pada 2002.
Brian kemudian kembali menempuh studi doktor atau S3 di jurusan dan universitas yang sama pada 2005. Tak hanya itu, Brian juga pernah menduduki sejumlah jabatan di ITB, salah satunya sebagai Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB pada 2010-2016.
Brian juga pernah menjabat sebagai Ketua KK AFM FTI pada 2018-2020 dan Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB pada 2016-2020. Perjalanan kariernya berlanjut sebagai Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB pada 2019-2020. Setelah itu, Brian Yuliarto ITB ditunjuk menjadi Visiting Professor Tsukuba University sejak 2021 dan Dekan FTI pada 2020-2024. *** (*/WN-01)