MUNAS II MASATA | Tema : “Pariwisata Indonesia untuk Harmoni Budaya, Keberlanjutan dan Kesejahteraan”




JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM–Sektor pariwisata Indonesia sesungguhnya sangat menjanjikan mampu menimbulkan multi playereffect yang positif terutama di bidang perekonomian yang berkontribusi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu diperlukan strategi agar pariwisata negara kita dapat berharmoni budaya dan berkelanjutan.


Berharmoni budaya akan mewujudkan pariwisata yang membentuk kehidupan masyarakat dari berbagai kelompok sosial maupun budaya dapat hidup bersama secara damai. Harmoni budaya bertujuan menjaga persatuan dan kesatuan.



Penting secara berkelanjutan karena pemenuhan kebutuhan saat ini jangan sampai mengorbankan generasi mendatang. Tujuannya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan ketersediaan sumber daya alam dan lingkungan.

Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa pariwisata Indonesia akan memberikan kontribusi nyata terhadap misi Asta Cita Presiden Prabowo.


Misi tersebut berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pemerataan pembangunan, serta pelestarian alam dan budaya.
Dilansir dalam jumpa pers pada akhir tahun 2024 di Balairung Soesilo Soedirman – Gedung Sapta Pesona, Jakarta (20/12/2024), Menteri Pariwisata RI, Widiyanti, menyampaikan bahwa, “Asta Cita Presiden Prabowo untuk Pengembangan Sektor Pariwisata yaitu menciptakan sumber-sumber ekonomi baru dengan prinsip pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan”.


Tepat rasanya tema Munas II MASATA tahun 2025 dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo dan program aksi Menteri Pariwisata RI. Poin yang bisa penulis cermati dari uraian diatas adalah kata “strategi”.


Bagaimana Munas II MASATA yang temanya sudah sinkron dengan misi Asta Cita dan program Kementerian Pariwisata dapat menghasilkan produk berupa strategi yang memiliki “roh” MASATA : harmoni budaya, berkelanjutan dan kesejahteraan.
Upaya pemerintah dari mulai pusat sampai daerah perlu didukung oleh MASATA. Insan/kader MASATA sebagai pendukung pariwisata juga perlu dipersiapkan agar lebih aktif, produktif dan kolaboratif.
“Sadar Wisata” sebagai aspek fundamental dari MASATA merupakan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Munas II MASATA diharapkan tidak hanya sebagai ajang pemilihan Ketua Umum atau pengurus baru periode selanjutnya, namun harus mampu menjadi moment dalam menghasilkan pemikiran berupa langkah-langkah strategis terkait pararelisasi Asta Cita Presiden Prabowo, Program Kemenpar dan Aksi/Implementasi di daerah. Penulis mencoba memberikan analisis sebagai berikut ;
- Harmoni Budaya ;
Keberpihakan pemerintah daerah terhadap pengembangan dan pelestarian nilai-nilai adat dan budaya (kearifan lokal). - Keberlanjutan ;
Pembangunan pariwisata yang selaras dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup. - Kesejahteraan ;
Pembangunan infrastruktur terpadu, neningiatkan kualitas SDM pariwisata dan mempercepat implementasi ITF (Indonesia Tourism Fund) bagi kebangkitan sektor pariwisata. *** (Nobertus Dalu Luron)