LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Di awal tahun 2023, terjadi 4 kali bunuh diri di Lembata. Di NTT, terjadi kasus bunuh diri hampir setiap minggu. Setiap kabupaten seakan berlomba dalam hal yang tidak patut kita teladani ini. Mengapa generasi Z begitu rapuh berhadapan dengan persoalan hidup? Mengapa mereka begitu mudah mencabut nyawa yang merupakan anugerah Tuhan? Mengapa lebih banyak remaja pria yang bunuh diri?
Inilah pertanyaan yang antara lain menjadi alasan mengapa diadakannya Talkshow dengan tema: DETEKSI DAN PENCEGAHAN BUNUH DIRI DAN STRATEGI MEMBANGUN GENERASI Z YANG TANGGUH. Talkshow yang akan dilaksanakan di aula baru SMA SKO SMARD Lembata (Barat Pasar Lamahora), pada hari/tanggal: Kamis, 1 Mei 2025 ini akan menghadirkan 2 narasumber yang kompeten dalam bidangnya.
Dr Andik Wiajaya, penulis buku Sexual Holiness, merupakan seorang pembicara tingkat nacional dan internacional. Ia sangat popular dalam bidangnya terutama mengaitkan iman yang teguh dan kehangatan dan kedekatan keluarga menjadi akar yang harus terus dijaga oleh tiap keluarga.
Robert Bala, seorang putera Lembata, mendedikasikan bulan Februari dan Maret untuk meneliti kasus bunuh diri termasuk di Lembata. Buah dari penelitian ini telah dibukukan dalam 10 bab dan akan dilaunching pada kesempatan seminar di bawah judul: SEBELUM BUNUH DIRI: Fakta, Deteksi, dan Pencegahan Bunuh diri Remaja.
Dukungan Semua Pihak
Menyambut acara talkshow yang merupakan bagian dari peresmian gedung SMA SKO SMARD Lembata, Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq sangat memberikan perhatian. Menurut Kanis, kegiatan ini sangat penting sehingga menghimbau kepada Kadis PPO agar semua sekolah terlibat dalam kegiatan yang disebut ‘sangat penting ini’. Nada dukungan yang sama diungkapkan Muhamad Nasir, wakil bupati Lembata. “Ini merupakan fenomena yang sangat mengkhawatirkan di Lembata dan karena itu kegiatan ini sangat didukung”.
Berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan ini, Romo Sinyo da Gomez, Pr, Deken Lembata sangat mendukung: “Kami dalam Forkompimda (Forum Koordinasi Pimpinan Lembata) beberapa bulan terakhir sangat concern tentang pentingnya membahas tema ini dan kami akan menghimbau semua pastor paroki untuk dapat mengutus perwakilannya dalam seminar”, demikian ungkapnya melalui telepon.
Hal yang sama diungkapkan oleh Romo Blas Kleden Pr, Pastor Paroki Lewoleba, Romo Ito Soge,Pr, pastor paroki Wangatoa, dan P. Rein Kleden, SVD pastor paroki Waikomo. Masing-masing menyatakan dukungan yang besar karena ini merupakan hal yang sangat penting.
Terkait kegiatan ini, Dr. Damianus Dai Koban, M.Pd, mengatakan bahwa kasus bunuh diri remaja berkaitan dengan tidak tersalurkannya energi kaum muda secara positif. Hal ini mendorong sekolah untuk selalu kreatif dalam mengelola kegiatan. Selain itu, doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta, yang sekaligus Wakil Ketua Yayasan Koker Niko Beeker, ini sangat mengharapkan peran guru BK dalam membangun komunikasi dengan siswa sehingga dapat terjadi keterbukaan terutama remaja pria dalam mengungkapkan diri.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Steering Committee, Niko Hukulima, S.E. Bagi Niko, kegiatan ini merupakan cara yang efektif dalam merayakan Hari Pendidikan Nasional: “Kita sudah terbiasa hanya merayakan Hardiknas dengan perlombaan, hal mana tentu baik. Tetapi kalau Hardiknas dirayakan secara lebih lain dan kreatif terutama dengan menjawabi persoalan krusial seperti bunuh diri remaja, maka hal itu akan sangat penting dan signifikan dampaknya.”
Selain itu Niko juga mengingatkan bahwa karena dalam talkshow ini hanya disediakan untuk 250 orang, maka peserta yang berminat harus memastikan kehadirannya dengan mengisi google form https://bit.ly/registrasi_talkshowsanbernardino. Kepada peserta hanya diminta kontribusi untuk makan siang sebesar Rp 50.000 / orang. ***
(Rilis Tim Humas Koker diterima Warta-Nusantara.Com).