ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Kamis, September 11, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Pemerintahan

Gubernur Melki Ajak Masyarakat Jadikan NTT Provinsi Ramah Anak dan Perempuan

by WartaNusantara
April 27, 2025
in Pemerintahan
0
Gubernur Melki Ajak Masyarakat Jadikan NTT Provinsi Ramah Anak dan Perempuan
0
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gubernur Melki Ajak Masyarakat Jadikan NTT Provinsi Ramah Anak dan Perempuan

Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT diterima Warta-Nusantara.Com

KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM– Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena resmi membuka rangkaian kegiatan Jalan santai dan Live Talk Show Radio yang mengusung tema: “Melalui Semangat Emansipasi Kartini TP-PKK Berkolaborasi Wujudkan Aksi Tolak Kekerasan Perempuan dan Anak, serta Kampanyekan Tenun Keren NTT”. Kegiatan yang diinisiasi oleh TP PKK Provinsi NTT dalam rangka memperingati Hari Kartini ini berlangsung di Area CFD El-Tari Kupang pada Sabtu, 26/04/2025.

Gubernur Melki dalam sambutannya mengatakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini ini merupakan momentum untuk menggerakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTT.

RelatedPosts

Bupati Lembata Tanggapi Aksi Demonstrasi : Segera Kaji Ulang Tunjangan Pemda

Bupati Lembata Tanggapi Aksi Demonstrasi : Segera Kaji Ulang Tunjangan Pemda

Presiden Prabowo Ganti 5 Menteri,  Dua Kursi Lowong

Presiden Prabowo Ganti 5 Menteri,  Dua Kursi Lowong

Load More

“Berdasarkan data yang saya peroleh, terdapat lebih dari 70 persen Narapidana di Lapas yang merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ini artinya terdapat tatanan rusak yang menyebabkan adanya toleransi dan pembiaran terhadap hal tersebut sehingga hari ini saya mengajak semua stakeholder sistem sosial untuk melawan hal ini agar tidak ada lagi korban di masa depan. Ini harus bersama kita tangani untuk membuat NTT ramah anak dan ramah perempuan,” ucap Gubernur Melki.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi NTT, Mindriyati Astiningsih Laka Lena pada kegiatan Live Talkshow Radio usai Jalan Santai di Kawasan CFD El Tari menyatakan, rangkaian kegiatan ini menjadi salah satu langkah untuk mendukung peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya tenun ikat dan memperkuat sinergi pentahelix untuk memperkuat nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender.

“Ini tidak boleh dianggap biasa karena ibarat rumah, perempuan adalah tiangnya, jika rapuh maka bangunan akan roboh sehingga diperlukan kolaborasi mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak untuk yang NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menambahkan sejumlah langkah strategis telah dilakukan oleh Tim TP PKK Provinsi NTT diantaranya, pertama pelatihan dan pembekalan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak kepada 22.000 Pengurus PKK dan Kader Posyandu didukung Pemprov NTT. Kedua Advokasi dan pengawalan kasus kekerasan seksual bersama LBH APIK yang telah viral terjadi, serta menghimbau sekolah untuk memberikan pendidikan terkait stunting, kemiskinan ekstrem dan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Sementara itu Kepala Dinas P3AP2KB, Ruth Laiskodat menyatakan, “Berdasarkan data UPTD PPA Provinsi NTT dibulan Januari hingga Maret 2025 telah terjadi 139 kasus. Saya menghimbau masyarakat yang mengetahui kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak agar segera melaporkan ke Call Center SAPA 129 dan WhatsApp di nomor 08111129129 atau laporkan langsung ke UPTD PPA Provinsi NTT. Yang perlu ditekankan adalah kekerasan di ranah privasi dan publik wajib dilaporkan, agar korban kekerasan bisa keluar dari masalah dan pelaku mendapat hukuman yang tepat,” tegas Ruth Laiskodat.

Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Kristien Samiyati Pati pada kesempatan yang sama memberikan apresiasi digelarnya kegiatan ini. Ia berharap fungsi-fungsi DPRD mampu mendukung lahirnya peraturan yang menyelesaikan persoalan ini.

“Diperlukan keseriusan, sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, saya yakin bahwa diperlukan kebijakan sebagai payung hukum bagi perempuan dan anak. Kami tentu siap berkerjasama dengan seluruh pihak, bagi saya ini merupakan persoalan darurat disamping kasus TPPO yang terjadi NTT,” sebutnya.

Pimpinan LBH APIK, Ansy D. Rihi Dara mengatakan bahwa selama 13 tahun berdirinya LBH APIK, mereka telah menangani 1.500 kasus kekerasan terhadap ibu dan anak di daerah ini.

“80 persen kasus yang ditangani adalah kasus kekerasan terhadap ibu dan anak. Ini terkoneksi dengan yang telah disampaikan Bapak Gubernur NTT bahwa di Lapas penghuninya didominasi oleh pelaku kasus ini. Bagi saya ini keadaan darurat, sehingga langkah Pemprov NTT dan pihak-pihak yang terlibat hari ini untuk mengajak seluruh pihak mencegah tindak kekerasan terhadap ibu dan anak adalah langkah yang sangat baik,” jelasnya.

Senada dengan pembicara lainnya, Kasubit IV Renakta (Remaja, Anak dan Wanita), AKBP Ribka H. Hangge mengamini bahwa diperlukan kerja sama semua pihak untuk menjalankan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terus meningkat setiap tahunnya.

“Tahun 2023 diatas 1.000 kasus dan terus meningkat di tahun 2024 mencapai 1.200 kekerasan terhadap perempuan dan anak. Korban bukan hanya perempuan tetapi juga anak laki-laki, kita melihat bahwa pelakunya pada umumnya merupakan korban yang sama di masa lalu. Karena itu mari kita melihat masalah ini tidak dari aspek hukumnya saja tetapi dari ketahanan keluarga, dari mental anak melalui pemberian kasih sayang oleh orang tua agar anak mempunyai ketahanan diri juga penguatan iman karena jika kita tidak segera mengambil langkah maka kita sedang menanti generasi muda yang berpenyakitan, jadi diperlukan tindakan segera oleh seluruh pihak,” urai AKBP Ribka H. Hangge.

Pada kesempatan yang sama Kepala Stasiun RRI Kupang, Yuliana Martha Doky mengatakan, “RRI dalam mendukung penolakan kekerasan terhadap perempuan dan anak secara nasional dalam kebijakan siaran menerapkan prinsip ramah perempuan dan anak, termasuk siaran perspektif gender dan iklusi. Ini dibuktikan dengan siaran di Kota Kupang yang terdiri atas Program dengan sasaran seluruh masyarakat, untuk rentang usia 15 sampai 30 tahun, dan program Halo RRI. Kemudian kerja sama dengan semua pihak termasuk hari ini sinergi bersama TP PKK Provinsi NTT. Kami juga telah menyiarkan kegiatan ini secara live dari RRI Kupang juga RRI Atambua, SP Alor, RRI Ende, SP Labuan Bajo, RRI Rote dan RRI Sumba, ini adalah upaya menggaungkan kepedulian mengupayakan penurunan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelas Yuliana.

Sementara, anggota DPRD Provinsi NTT, Ana Waha Kolin menyampaikan, “Untuk mencegah maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak saya memberikan empat saran. Pertama pelapor KDRT adalah pahlawan, Kedua Hidupkan Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) di setiap daerah. Ketiga, pencegahan dimulai dari tingkat terkecil yaitu Posyandu dan keempat Headline pemberitaan oleh media yang tidak membentuk opini masyarakat ke arah negatif karena media harus nyaman sehingga memberikan spirit baru kepada pembaca,” pungkasnya.

Acara ditutup Penandatanganan Komitmen Tolak Kekerasan Perempuan dan Anak. Turut hadir pada kegiatan ini, Ketua TP PKK Kabupaten Kupang, Ketua Dharma Wanita Provinsi NTT, Pimpinan OPD Lingkup Pemprov. NTT, Pimpinan Perbankan di Kota Kupang, perwakilan ASN Lingkup Pemprov. NTT serta pelajar dan mahasiswa.

Demikian Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT. ***

Penulis : Fara Therik
Foto : Nuel Here Wele
Video : Ady Hau

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Bupati Lembata Tanggapi Aksi Demonstrasi : Segera Kaji Ulang Tunjangan Pemda
Hukrim

Bupati Lembata Tanggapi Aksi Demonstrasi : Segera Kaji Ulang Tunjangan Pemda

Bupati Lembata Tanggapi Aksi Demonstrasi : Segera Kaji Ulang Tunjangan Pemda LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM--  Massa demonstrasi Forum Parlemen Jalanan Lomblen...

Read more
Presiden Prabowo Ganti 5 Menteri,  Dua Kursi Lowong

Presiden Prabowo Ganti 5 Menteri,  Dua Kursi Lowong

Gubernur Melki Laka Lena Temu Alumni Sanpio

Gubernur Melki Laka Lena Temu Alumni Sanpio

Kunjungan Kerja di Ende : Gubernur NTT Dorong Capaian Program Strategis Nasional dan Daerah

Kunjungan Kerja di Ende : Gubernur NTT Dorong Capaian Program Strategis Nasional dan Daerah

Badan Kesbangpol Lembata Gelar Rakor,  Bupati Kanis Tuaq : “Mari kita jaga Lembata Tanah Damai, Aman, dan Penuh Persaudaraan” 

Badan Kesbangpol Lembata Gelar Rakor,  Bupati Kanis Tuaq : “Mari kita jaga Lembata Tanah Damai, Aman, dan Penuh Persaudaraan” 

Pesan Damai Dari NTT Untuk Indonesia, Gubernur NTT :  “Demo Boleh, Jangan Anakis”

Pesan Damai Dari NTT Untuk Indonesia, Gubernur NTT :  “Demo Boleh, Jangan Anakis”

Load More
Next Post
Persebata Lembata Juara Group, Lolos 32 Besar Liga 4 Seri Nasional

Persebata Lembata Juara Group, Lolos 32 Besar Liga 4 Seri Nasional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In