Kepsek Belanja Pengadaan Ke Rekanan, Manager BOS Diduga Terima Upeti
MADINA : WARTA-NUSANATA.COM– Upaya mencari keuntungan pribadi didunia pendidikan dinilai terus terjadi di Mandailing Natal (Madina) ditengah efesiensi anggaran yang digaungkan oleh pemerintah pusat dinilai tidak berlaku disekolah, khususnya kabupaten Mandailing Natal. Ada sinyalemen, Kepsek Belanja Pengadaan Ke Rekanan, Manager BOS Diduga Terima Upeti
Kepala – kepala sekolah setingkat Sekolah Dasar (SD) & Sekolah Menengah pertama (SMP) Kabupaten Mandailing Natal untuk belanja pengadaan foto Presiden dan wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan harga fantastis Rp.600.000 /set dinilai terlalu mahal dan sangat memberatkan sekolah serta memunculkan tanda tanya besar tentang peran dinas Pendidikan (Manager Bos) terkait pengawasan dan pengarahan penggunaan dana Bantuan operasional sekolah (Bos) di Mandailing Natal.
” Kalau memang dia (Manager Bos) Kab. Mandailing Natal betul betul menjalankan tufoksi sesuai dengan peraturan yang berlaku pembelian Foto Pesiden & Wapres dengan harga fantastis Rp.600.000 tidak akan terjadi dimandailing Natal” Sebut Hapsin di Panyabungan, (Jumat 20 Juni 2025)
“Kita sudah melakukan komunikasi dengan banyak sekolah di Mandailing Natal terkait pengadaan Foto Presiden & Wapres hampir merata bahwa pengadaan foto tersebut serentak merata dengan harga Rp.600.000, hal tersebut memunculkan pertanyaan, pasalnya sudah sama diketahui bahwa pengadaan Poto tersebut diwajibkan melalui SIPLAH, kok bisa sama harganya, padahal kan banyak toko yang menjual Foto presiden & wapres di SIPLAH bahkan banyak toko yang jauh lebih murah” bahkan banyak toko disiplah yang sama sama menjual foto presiden & Wapres dengan harga kisaran Rp. 80.000 – Rp. 200.000. Kata Hapsin yang juga merupakan mantan pengurus PC. PMII Sidimpuan ini.
Selanjutnya Hapsin juga menuturkan ” Saat komunikasi dengan banyak kepala sekolah mereka mengatakan bahwa pengambilan foto tersebut sudah dikordinir korwil, dan pembayaran foto akan diberikan apabila sudah ada pencairan dana bos tahap kedua maupun ketiga nantinya.” Sebut Hapsin sampil mencontoh perkataan kepala sekolah yg tidak disebutkan namanya
Lanjutnya selain dari foto tersebut hapsin juga menuturkan” ketika kami komunikasi dengan sekolah mereka selalu mengeluhkan item item lain yang biasa berulang antara lain, Buku Ramadhan, Sampul Raport, Map sekolah, bahkan buku pelajaran yang sudah kelebihan disekolah malah masih harus membeli buku jenis yang sama, lantas dimanakah peran manager BOS sebagai monitoring dan evaluasi sebagai manager bos, apakah terima upeti sehingga hal tersebut terjadi berulang tahun ke tahun ?.”
Sebut Hapsin menutup wawancaranya dengan media. ***
(Magrifatulloh).