Usman Husin dan Komitmennya pada Petani
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM — Pada masa reses kemarin yang dimulai akhir Juli hingga paruh bulan Agustus 2025, Usman Husin pulang ke Daerah Pemilihan (Dapil) II NTT yang meliputi Pulau Timor, Sumba, Sabu Raijua dan Rote.
Saat pulang itu, ia mengunjungi konstituennya. Ia mendiskusikan banyak hal terutama dengan para kelompok tani dalam mengembangkan usahanya. Awalnya, ia mendorong mereka membentuk kelompok tani karena syarat pemberian bantuan dana aspirasi masyarakat adalah melalui Poktan.
Dia, Usman Husin, yang anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu selain berdiskusi dan mendengarkan kesulitan dan kendala yang dihadapi juga ia memberi bantuan alat-alat pertanian dan bibit unggul. Pada pekan kemarin sebelum mengakhiri masa reses, ia mengelilingi Pulau Sumba. Dimulai dari Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Sebelumnya, ia memberi bantuan di Kabupaten Kupang. Ia juga bertemu dengan para bupati, pengambil kebijakan tertinggi di kabupaten. Bupati meminta agar para petani terus mendapat bantuan.
Usman Husin, lelaki asal Pulau Rote ini mengatakan sangat senang dapat bertemu dengan para stakeholder. Dengan pertemuan itu ia mendapatkan banyak hal untuk dibenahi ke depan. Ia bilang, jika menyangkut petani ia akan tanam kaki untuk memerjuangkan kebutuhannya.
Petani kata Usman punya peran yang sentral bagi kehidupan. Karena itu pemerintah patut melihatnya. Pemerintah wajib membantunya agar usaha pertaniannya dapat tumbuh dengan baik.
Dengan kata lain, kontribusi nyata Usman Husin dalam memerjuangkan aspirasi masyarakat tercermin dari berbagai bantuan dan perjuangan politik di Senayan. Ia tak banyak janji. Ia menunjukkan bukti nyata dengan berusaha menjawabi kebutuhan masyarakat petani, peternak dan nelayan sesuai bidang tugasnya pada komisi yang membidangi Pertanian, Kelautan dan Perikanan, serta Kehutanan ini.
Bagi Usman, bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan), bantuan beras, bantuan bibit jagung hybrida dan bibit padi unggul, juga bibit tanaman telah meringankan beban petani di NTT.
Bahkan aspirasi yang ia terima tidak saja bidang tugasnya. Misalnya di Kecamatan Fatuleu, Kupang, ia mendapat laporan bahwa sekolah menahan ijazah anak-anak SMA sehingga sebagian tak bisa melanjutkan pendidikan lagi. Mereka menjadi putus sekolah.
Sesuatu yang menurut Usman tak boleh dilakukan pihak sekolah kepada anak-anak lantaran belum.membayar uang komite. Usman berjanji akan menuntaskan kasus ini. Ia telah meminta anggota komisi di DPRD NTT untuk menyuarakannya.
Usman menegaskan hak-hak anak untuk mendapatkan pendidikan wajib diindahkan. Ia juga berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang dapat menegur pihak sekolah. *** (pol)