• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Jumat, Desember 19, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Agama

Panggilan untuk Bertobat dan Membawa Kemuliaan Tuhan

by WartaNusantara
Agustus 24, 2025
in Agama
0
Panggilan untuk Bertobat dan Membawa Kemuliaan Tuhan
0
SHARES
44
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Panggilan untuk Bertobat dan Membawa Kemuliaan Tuhan

Oleh : Pater Henry Saku Bouk, SVD

Yes. 66:18-21 | Ibr. 12:5-7,11-13 | Luk. 13:22-30

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari Minggu ini, bacaan-bacaan suci mengajak kita merenungkan tiga hal penting :

RelatedPosts

HADIR DI TITIK RAGU Inspirasi Homili Minggu IV Adventus, 21 Desember 2025

HADIR DI TITIK RAGU Inspirasi Homili Minggu IV Adventus, 21 Desember 2025

Gubernur NTT Ajak Gereja Hadirkan Iman yang Berbuah Nyata, Perkuat Keharmonisan Keluarga, dan Lindungi Generasi Muda dari Kekerasan dan HIV/AIDS

Gubernur NTT Ajak Gereja Hadirkan Iman yang Berbuah Nyata, Perkuat Keharmonisan Keluarga, dan Lindungi Generasi Muda dari Kekerasan dan HIV/AIDS

Load More

1. Misi pewartaan kepada semua bangsa,

2. Makna penderitaan dalam hidup rohani,

3. Panggilan pertobatan pribadi yang membawa kita kepada keselamatan.

Mari kita renungkan satu per satu.

A. Yesaya 66:18-21 – Pewartaan Sukacita bagi Segala Bangsa

Nabi Yesaya menegaskan bahwa Allah tidak membatasi keselamatan hanya pada satu bangsa atau kelompok tertentu. Keselamatan adalah untuk semua. Allah sendiri mengambil inisiatif dengan mengutus orang-orang pilihan-Nya untuk mewartakan kemuliaan Tuhan ke seluruh penjuru dunia.

Inilah misi universal Gereja: mewartakan Injil kepada semua orang tanpa memandang suku, budaya, atau bahasa. Bahkan dari bangsa-bangsa lain, Tuhan dapat memanggil imam-imam dan pelayan-Nya.

Tugas kita sebagai umat adalah “mendaki gunung Tuhan” — artinya, secara batiniah kita terus berziarah menuju kekudusan, dengan mempersembahkan hidup yang bersih, benar, dan penuh kasih.—

B. Ibrani 12:5-7,11-13 – Penderitaan sebagai Jalan Pemurnian

Surat kepada orang Ibrani menegaskan bahwa penderitaan bukanlah hukuman, melainkan cara Allah mendidik anak-anak-Nya.

Seperti seorang ayah yang mengasihi anaknya, Allah membiarkan kita mengalami penderitaan agar kita belajar:

bersabar,

bertobat,

dan semakin mengenal kehendak-Nya.

Penderitaan yang diterima dengan iman akan menghasilkan buah kebenaran dan damai sejahtera.

Karena itu, saat menghadapi penderitaan, jangan hanya mengeluh atau menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, bertanyalah :

“Apa yang Tuhan mau bentuk dalam diri saya melalui penderitaan ini?”

“Apa kehendak Allah bagi saya lewat pengalaman ini?”

Di saat kita merasa lemah, justru di situlah kita memberi ruang bagi Tuhan untuk menguasai hidup kita.

—

C. Lukas 13:22-30 – Pintu Keselamatan yang Sempit

Yesus berkata: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit!”

Pintu sempit adalah simbol jalan keselamatan: sulit, penuh perjuangan, dan menuntut pertobatan sejati. Ada pula pintu yang tertutup — gambaran bagi mereka yang menunda pertobatan sampai terlambat.

Mengapa orang berdosa sering tidak merasa berdosa? Ada banyak sebab:

1. Hati nurani yang tumpul karena kebiasaan berdosa.

2. Normalisasi dosa dalam lingkungan.

3. Tidak mengenal Firman Tuhan.

4. Pembenaran diri.

5. Dosa yang membutakan hati dan pikiran.

6. Kesombongan dan ego yang menolak mengakui kesalahan.

7. Tidak adanya teguran atau koreksi dari sesama.

Namun kabar gembira tetap ada: pintu surga terbuka bagi siapa saja yang mau bertobat. Yesus menegaskan bahwa orang dari timur, barat, utara, dan selatan akan duduk bersama dalam Kerajaan Allah.

Keselamatan tidak ditentukan oleh status sosial, kekayaan, atau rutinitas religius, melainkan oleh hati yang bertobat dan hidup dalam kehendak Allah.

—

Pesan untuk Hidup Kita

Dari ketiga bacaan hari ini, kita diajak untuk:

1. Menjadi bagian dari misi Allah – mewartakan sukacita Injil lewat perkataan dan tindakan.

2. Menerima penderitaan sebagai sarana pemurnian – membiarkan Tuhan membentuk kita melalui pengalaman sulit.

3. Memulai pertobatan dari diri sendiri – tidak menunda, tidak merasa cukup dengan formalitas agama, melainkan sungguh mengubah hati dan cara hidup.

—Penutup

Saudara-saudari, keselamatan bukan soal formalitas, melainkan soal relasi dengan Tuhan. Ia menanti kita untuk masuk melalui pintu sempit: jalan yang memang sulit, tetapi penuh kasih dan harapan.

Hari ini, mari kita bertanya dalam hati:

Apakah saya sungguh hidup dalam pertobatan?

Apakah saya menjadi saksi kabar sukacita bagi sesama?

Apakah saya rela dibentuk Tuhan melalui tantangan hidup?

Semoga kita semua menjawab panggilan-Nya: bertobat dan membawa kemuliaan Tuhan bagi dunia. ***

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

HADIR DI TITIK RAGU Inspirasi Homili Minggu IV Adventus, 21 Desember 2025
Agama

HADIR DI TITIK RAGU Inspirasi Homili Minggu IV Adventus, 21 Desember 2025

HADIR DI TITIK RAGU Inspirasi Homili Minggu IV Adventus, 21 Desember 2025 Oleh : Robert Bala WARTA-NUSANTARA.COM--  Ipranda adalah satu...

Read more
Gubernur NTT Ajak Gereja Hadirkan Iman yang Berbuah Nyata, Perkuat Keharmonisan Keluarga, dan Lindungi Generasi Muda dari Kekerasan dan HIV/AIDS

Gubernur NTT Ajak Gereja Hadirkan Iman yang Berbuah Nyata, Perkuat Keharmonisan Keluarga, dan Lindungi Generasi Muda dari Kekerasan dan HIV/AIDS

TERUS BEPTANYA…Inspirasi untuk Homili Minggu 14 Desember  2025

TERUS BEPTANYA…Inspirasi untuk Homili Minggu 14 Desember  2025

Menjadi Saudara Dalam Kemanusiaan

Adventus, Merayakan Harapan

Tongkat Gembala Berganti, Pemkab Lembata Apresiasi Mgr. Kopong Kung dan Sambut Harapan Baru Uskup Monteiro

Tongkat Gembala Berganti, Pemkab Lembata Apresiasi Mgr. Kopong Kung dan Sambut Harapan Baru Uskup Monteiro

Mengenal Uskup Larantuka yang Baru Mgr Monteiro

Mengenal Uskup Larantuka yang Baru Mgr Monteiro

Load More
Next Post
Festival Muro Lembata Bertajuk “Pau Ribu Gota Ratu” Resmi dibuka Masyarakat Adat Desa Kolontobo

Festival Muro Lembata Bertajuk "Pau Ribu Gota Ratu" Resmi dibuka Masyarakat Adat Desa Kolontobo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In