Badan Kesbangpol Lembata Apresiasi Forum Pinggir Jalan Gelar Doa dan Aksi 1000 Lilin
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lembata, Petrus Kanisius Making, SH.M.Hum menyatakan apresiasi kepada Forum Pinggi Jalan (FPJ) melalukan gelar Doa dan Aksi 1000 Lilin di Pertigaan Patung Berigjen Pol (Purn) Anton Enga Tifaona, si Simpang Tiga, Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Jumat, 5 September 2025.
Menurut Kanis Making, Doa bersama dan aksi 1000 Lilin dari FPJ merupakan wujud penghormatan kepada para korban aksi demonstrasi yang meninggal dunia pada akhir Agustus lalu. Selain itu, FPJ melakukan renungan peduli demokrasi dengan menyalahkan lilin, berdoa dan membacakan puisi keprihatinan terhadap apa yang terjadi di Indonesia. Aksi ini patut kita apresiasi. Kami juga melaporkan aksi FPJ yang bernilai religiua ini kepada Bupati Lembata dan disambut baik karena bertujuan mulia merajut kedamaian dan persaudaraan.
Pegelaran Doa bersama dan aksi 1000 lilin ini, jelas Kanis Making, berdasarkan pantauan kami, diikuti sekitar 30 orang anggota FPJ dan simpatisan.
Kanis Making, mantan Kasat Polisi Pamong Praja Kabupaten Lembata menungkapkan, beberapa waktu lalu, Badan KesbangPol mengelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Doa bersama melibatkan Anggota Forkompinda, FKBU, Tokoh Agama, dan Tokoh masyarakat dengan tujuan menyatukan komitmen agar semua pihak menjadi kondisi daerahnya masing-masing tetap damai, aman dalam semangat persatuan dan persaudaraan.
Dalam Rakor tersebut, jelas Kanis Making, Bupati Lembata, Bapak Petrus Kanisius Tuaq, SP dan Wakil Bupati, Bapak Muhammad Nasir mengharapkan semua elemen menjaga kedamaian, keamanan dan persaudaraan sebagaimana dituangkan secara lengkap dalam Pernyataan Pers berikut ini :
Pertama, Menghargai aspirasi masyarakat. Menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak konstitusional, namun harus dilakukan secara damai, tertib, dan tidak merugikan kepentingan bersama.
Kedua, Menolak segala bentuk anarkisme. Perusakan fasilitas umum, kekerasan, dan tindakan yang merugikan orang lain bukanlah budaya bangsa kita, khususnya masyarakat Lembata yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan.
Ketiga, Mengajak seluruh masyarakat Lembata. Mari kita tetap tenang, tidak terprovokasi, dan terus menjaga situasi yang aman dan kondusif di daerah ini. Kita percayakan penyelesaian masalah kepada mekanisme hukum dan jalur konstitusional.
Keempat, Instruksi kepada ASN, pelajar, dan tenaga pelayanan publik. Tetap fokus melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana mestinya, tidak terpengaruh oleh situasi yang terjadi di luar daerah.
Kelima, Menguatkan persatuan. Perbedaan pendapat boleh saja, tetapi persaudaraan dan kebersamaan adalah dasar utama kita membangun Lembata yang lebih baik.
“Mari kita jaga Lembata sebagai tanah yang damai, aman, dan penuh persaudaraan” , ajak Bupati Lembata, Kanis Tuaq. *** (WN-01)