ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Minggu, Mei 11, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Pariwisata

Pesona Unik Pasir Pink Beach di Taman Nasional Komodo

by WartaNusantara
Januari 4, 2021
in Pariwisata
0
Pesona Unik Pasir Pink Beach di Taman Nasional Komodo
0
SHARES
204
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MANGGARAI BARAT : WARTA-NUSANTARA.COM– Salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan saat berada di Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur adalah Pink Beach.

Selain menawarkan pemandangan dari laut biru yang indah dan jernih, hamparan pasir berwarna merah muda tersebut menjadi daya tarik Pink Beach yang unik.

Travel Blogger Kadek Arini mengatakan, di balik warna pasir yang menarik terdapat peran dari ombak yang menyeret terumbu karang ke pesisir pantai.

“Terumbu karang di Pink Beach mayoritas warna pink. Terumbu karang yang kena ombak, dia kayak hancur. Serpihannya yang bercampur dengan pasir putih, jadi pasirnya warna pink,” katanya.

RelatedPosts

Gubernur Melki Laka Lena Komitmen Kembangkan Pariwisata NTT

Gubernur Melki Laka Lena Komitmen Kembangkan Pariwisata NTT

“Pariwisata Indonesia Harmoni Budaya, Keberlanjutan dan Kesejahteraan”

“Pariwisata Indonesia Harmoni Budaya, Keberlanjutan dan Kesejahteraan”

Load More

Pernyatan itu Kadek Arini sampaikan dalam konferensi pers virtual “Perlindungan Lengkap Jiwa dan Kesehatan yang Terjangkau”, Senin (21/12/2020).

Sementara itu, menurut informasi dalam Bobo, Senin (15/7/2019), warna pasir pantai yang terletak di Pulau Komodo berasal dari mikroorganisme bernama foraminifera.

Adapun, mengutip Kompas.com, Senin (14/9/2020), foraminifera atau Foram adalah plankton mikroskopis yang kerabat tertuanya muncul di lautan hampir satu miliar tahun yang lalu.

Lantas, apa hubungan plankton dengan warna pasir di Pink Beach? Foram memiliki warna sedikit oranye atau koral yang kemudian bercampur dengan pasir di pantai. Alhasil, warna pasir di Pink Beach menjadi warna merah muda.

Kendati Foram disebut menyebabkan warna pasir menjadi merah muda, mengutip Tribun Travel, Minggu (5/8/2018), warna pasir dipengaruhi cangkang kerang.

Cangkang-cangkang kerang yang sudah pecah kemudian terbawa oleh ombak ke pesisir pantai. Pecahan cangkang kerang tersebut kemudian bercampur dengan pasir putih yang berasal dari batuan kapur di sekitar pantai.

Inilah yang membuat Pink Beach, salah satu dari tujuh pantai berpasir pink di dunia, memiliki warna pasir seperti yang saat ini dapat dilihat wisatawan.

Kegiatan Menarik di Pink Beach

Kadek mengatakan, salah satu tempat wisata terkenal di Pulau Komodo tersebut menawarkan sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan.

Jika ingin diving atau snorkeling, pengunjung bisa melakukannya tanpa harus khawatir apakah ekosistem bawah laut akan sulit dilihat. “Kalau mau diving atau snorkeling, cantik banget, enggak keruh airnya. Ikannya banyak, koral juga,” tuturnya.

Selain itu, seluruh koral yang ada di Pink Beach masih terawat dan terjaga dengan baik. Sambil melihat keindahan bawah laut di Pink Beach, wisatawan dapat menikmati segarnya air laut yang ada.

Jangan bawa pulang pasir, karang, dan kerang

Salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh wisatawan saat berkunjung ke sebuah destinasi adalah membawa pulang oleh-oleh.

Kendati demikian, melansir Kompas.com, Kamis (3/10/2019), ada baiknya wisatawan tidak nekat membawa pulang pasir, karang, atau kerang dari pantai-pantai di TNK.

Sebab, menurut seorang petugas Aviation Security (Avesec) di Bandara Komodo, Labuan Bajo, benda-benda tersebut akan disita untuk dikembalikan oleh pihak bandara ke tempat semula.

Selain kena sita, sanksi lain yang bisa dikenakan kepada wisatawan yang nekat adalah denda paling besar Rp 200 juta dan penjara paling lama 10 tahun.

Hal ini tertulis dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. ** (*/kpc/MNTT/WN-01).**

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Gubernur Melki Laka Lena Komitmen Kembangkan Pariwisata NTT
Pariwisata

Gubernur Melki Laka Lena Komitmen Kembangkan Pariwisata NTT

Gubernur Melki Laka Lena Komitmen Kembangkan Pariwisata NTT Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT diterima Warta-Nusantara.Com KUPANG :...

Read more
“Pariwisata Indonesia Harmoni Budaya, Keberlanjutan dan Kesejahteraan”

“Pariwisata Indonesia Harmoni Budaya, Keberlanjutan dan Kesejahteraan”

Festival Nale Mingar 2025 : Tradisi, Larangan, dan Semangat Warga Menyambut Panen Laut

Festival Nale Mingar 2025 : Tradisi, Larangan, dan Semangat Warga Menyambut Panen Laut

Dosen UNWIRA Kupang Buka Demplot Wisata Agrosalt di Waijarang

Dosen UNWIRA Kupang Buka Demplot Wisata Agrosalt di Waijarang

Festival Golo Koe, Pesona Ragam Budaya Nusantara

Festival Golo Koe, Pesona Ragam Budaya Nusantara

Obyek Wisata Pasir Putih Mekko Indah : Tapi, Jalan Rusak 7 KM

Obyek Wisata Pasir Putih Mekko Indah : Tapi, Jalan Rusak 7 KM

Load More
Next Post
Basarnas Ambon Sukses Evakuasi Anton, Korban Kapal Hanyut Asal Flores Timur

Basarnas Ambon Sukses Evakuasi Anton, Korban Kapal Hanyut Asal Flores Timur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In