Dinas PUPR Lembata dan Petani Kerjakan Deker Waikomo
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lembata melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat petani sekitar Bendungan Waikomo mengerjakan Plat Deker Penghubung Waikomo-Bendungan, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan. Langkah cepat Dinas PUPR ltersebut menindaklanjuti penegasan Bupati Lembata beberapa waktu lalu agar Plat Deker itu segera dikerjakan.
Kepala Dinas PUPR Lembata Gerardus Ignasius Korohama menjelaskan hal itu kepada Warta-Nusantara.Com, Selasa, 30 September 2025.
“Pengerjaan Plat Deker Penghubung Waikomo – Bendungan mulai dikerjakan. Pekerjaan tersebut dilakukan secara swadaya Dinas PUPR dengan melibatkan masyarakat petani di sekitaran bendungan waikomo, Hal ini menjawabi persolanan masyarat petani akan putusnya akses jalqn tersebut. Untuk melaksanakan Instruksi Bupati Lembata, Bapak Kanis Tuaq hari Jumad,25 September 2025 kemarin pada saat meninjau lokasi putusnya akses jalan yg dikeluhkan masyarakat”, ungkap Korohama.
Oleh karena itu, Kadis PUPR, Gerardus Korohama mengimbau, kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat Deker dan akses jalan ini demi kepentingan kelancaran mobilisasi hasil produksi masyarakat petani.
Bupati Tuaq Gerak Cepat Pulihkan Deker Kritis Waikomo, Asa Baru Para Petani

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Adanya Harapan baru merekah di wajah para petani Lembata. Bupati P. Kanisius Tuaq, pada Jumat (26/9) pagi, turun langsung meninjau kondisi deker penyeberangan menuju bendungan di kawasan DAS Waikomo, yang memprihatinkan. Deker ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan urat nadi perekonomian warga yang mayoritas menggantungkan hidup dari bertani.
Akses yang rusak parah membuat mereka kesulitan menuju lahan pertanian, menghambat produktivitas, dan mengancam kesejahteraan keluarga.
Didampingi Kadis PU, Kabid BPBD, dan Lurah setempat, Bupati Tuaq secara langsung memantau kondisi deker yang rusak akibat aktivitas kendaraan Dump Truk yang mengangkut material batu pasir di DAS Waikomo.
Sebagai informasi, deker ini telah berjasa sekian tahun untuk membantu kehidupan perekonomian petani Waikomo. Menurut penuturan warga yang berada di lokasi, deker ini telah berdiri sejak era 70-an, saat Lembata masih menjadi bagian dari Flores Timur.
Deker Waikomo menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat menaklukkan alam dan menghidupi keluarga. Namun, usia, terjangan alam dan kendaraan pengangkut material membuat kondisinya kian memburuk.
“Deker ini sangat vital bagi kami. Kalau musim hujan, kondisinya semakin parah,” keluh salah seorang petani yang hadir di lokasi.
Keluhan ini sampai ke telinga Bupati Tuaq, yang langsung merespons dengan tindakan nyata. “Saya sudah instruksikan Dinas PU untuk segera melakukan kajian teknis dan perencanaan perbaikan. Anggarannya akan kita prioritaskan,” tegas Bupati Tuaq di hadapan warga.
Ia menyadari betul, perbaikan deker Waikomo bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kepala Dinas PU, Gerardus Ignasius Korohama merespon instruksi Bupati dengan segera menindaklanjutinya. Pihaknya akan bergerak cepat setelah menerima arahan dari Bupati.
“Kami akan libatkan tenaga ahli untuk memastikan perbaikan deker ini sesuai standar dan tahan lama,” jelasnya.
Perbaikan deker Waikomo bukan sekadar menambal kerusakan. Lebih dari itu, ini adalah investasi untuk masa depan pertanian Lembata.
Dengan akses yang lancar, petani dapat meningkatkan produktivitas, menekan biaya operasional, dan meningkatkan pendapatan. Pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat akan meningkat, dan Lembata akan semakin maju.
Warga menyambut gembira respons cepat dari Bupati Tuaq. Mereka berharap, perbaikan deker penghubung utama ini segera terealisasi, sehingga aktivitas pertanian mereka kembali normal.
“Kami percaya, Bapak Bupati akan menepati janjinya. Kami akan terus mendukung program-program pemerintah yang pro rakyat,” ujar seorang tokoh masyarakat dengan penuh semangat. *** (Bagian Prokopim Setda Lembata/WN-01)