Dies Natalis Emas SDI I Waikomo, Bupati Lembata Serukan Pelestarian Nilai dan Investasi Masa Depan
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM— Sekolah Dasar Inpres (SDI) I Waikomo merayakan Dies Natalis Emas ke-50 dengan penuh syukur dan semangat kebersamaan, ditandai dengan seremoni penanaman pohon mangga varietas harum manis oleh Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, di halaman sekolah, Lewoleba, Sabtu 18 Oktober 2025.
Puncak perayaan yang mengusung tema ‘Merajut Kebersamaan Meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar’ ini menjadi momentum penting yang dihadiri berbagai pihak, menunjukkan dukungan kuat terhadap eksistensi dan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
Perayaan diawali dengan Ekaristi Kudus, dipimpin langsung oleh Deken Lembata, Romo Philipus Sinyo Da Gomez, Pr., didampingi Pastor Paroki St. Arnoldus Janssen Waikomo, Pater Joakim Ola Kleden, SVD.
Dalam homilinya, Romo Deken Lembata, Sinyo Da Gomez, mengajak seluruh umat untuk bersyukur atas eksistensi SDI I Waikomo yang telah menghasilkan lulusan terbaik berkat kerja keras para pendiri, guru, pegawai, orang tua, dan komite. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kebersamaan sebagai kunci memandang kemuliaan Allah.
Kemeriahan perayaan juga terasa ketika tarian dan paduan suara dari anak-anak SD Inpres I Waikomo ditampilkan mewarnai suasana saat itu.
Namun demikian, inti dari kegiatan ini adalah penanaman anakan pohon mangga varietas harum manis oleh Bupati Tuaq yang disebut oleh panitia sebagai Pohon Emas, sebagai simbol merajut kebersamaan dalam harmoni perayaan hari jadi emas sekolah.
Bupati Lembata P. Kanisius Tuaq dalam sambutannya menyampaikan pesan kuat terkait perlunya menjaga dan merawat sekolah agar tetap eksis dan berkualitas. Ia menyoroti banyaknya alumni sekolah yang kini sukses dan menjadi pejabat, polisi, TNI, pastor, hingga pengusaha.
”Jadi semakin lama sekolah ini seharusnya semakin bagus, mempertahankan dengan hal yang sudah kita peroleh,” pesan Bupati, mengingatkan semua pihak untuk menjaga kualitas pendidikan yang telah terbangun.
Secara khusus, Bupati juga menitikberatkan pada pentingnya persatuan, kesatuan, dan kekompakan di lingkungan sekolah dan masyarakat. Ia meyakini bahwa pekerjaan berat akan menjadi ringan dan lebih baik jika dikerjakan secara bersama-sama.
Menariknya, Bupati Tuaq, yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian, secara tegas menanggapi simbol ‘Pohon Emas’ tersebut dengan pesan pembangunan yang mendalam. Ia menginginkan agar penanaman pohon tersebut tidak hanya berhenti pada satu, namun harus diperbanyak.
”Saya pingin tidak hanya satu pohon, harus lebih banyak dari satu pohon,” tegas Bupati, seraya mengingatkan bahwa investasi masa depan yang pasti itu hanya di NTT (Nelayan Tani Ternak).
Menurutnya, dengan menanam, ekonomi masyarakat akan tumbuh lebih baik. Ia pun meminta pihak sekolah dan masyarakat memperbanyak menanam di sektor NTT, sesuai dengan program unggulan pemerintah saat ini.
Tidak hanya urusan pertanian, Bupati juga meminta pihak sekolah meluangkan waktu untuk memperkenalkan dan mengajarkan kepada siswa tentang cara meniti jagung yang baik sebagai kekhasan budaya lokal dari warisan leluhur.
”Titi jagung ini merupakan warisan leluhur kita, budaya kita yang harus kita jaga! Kalau tidak jagung titi kita pasti punah,” ungkapnya, menunjukkan komitmen terhadap pelestarian budaya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan penting, termasuk Wakil Ketua II DPRD, Gewura Fransiskus, tokoh pendidikan yang juga mantan Wakil Bupati Lembata, Andreas Nula Lliweri, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Yohanes Berchmans Daniel Dai, Kepala Dinas Pendidikan, Wenseslaus Ose, sejumlah Kepala OPD, serta para guru, tokoh pendidik dan alumni.
Kehadiran mereka menegaskan dukungan kuat lintas sektor terhadap upaya SDI I Waikomo untuk terus berkembang dan berinovasi dengan terus meningkatkan mutu pendidikan, sambil melestarikan nilai-nilai budaya, toleransi, dan persaudaraan di lingkungan sekolah dan sekitarnya. *** (Bagian Prokopim Setda Lembata)