• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Minggu, November 16, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Agama

Bersaksi

by WartaNusantara
November 15, 2025
in Agama
0
Menjadi Saudara Dalam Kemanusiaan
0
SHARES
26
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

FKUB Lembata Siap Rayakan Hari Toleransi Internasional 

FKUB Lembata Siap Rayakan Hari Toleransi Internasional 

Wagub Johni Asadoma Dorong Kaum Bapak Jadi Penggerak Kemandirian Pangan dan Keluarga Sehat

Wagub Johni Asadoma Dorong Kaum Bapak Jadi Penggerak Kemandirian Pangan dan Keluarga Sehat

Load More

Bersaksi

Oleh : Pater Steph Tupeng Witin, SVD
Luk 21: 5-19WARTA-NUSANTARA.COM–  Santo Tertulianus berkata, “Sanguis Martyrum Semen Christianorum.” Artinya, darah para martir adalah benih bagi Gereja. Ungkapan ini bersumber pada 3 tugas panggilan Gereja: Koinonia (persekutuan), Diakonia (pelayanan) dan Marturia (kesaksian).

Marturia artinya memberi kesaksian iman melalui pemberitaan Injil. Marturia sangat dekat artinya dengan “martir” yaitu orang yang berani memberi kesaksian tentang imannya sampai rela mati.

Santo Lukas dalam Injil memberi gambaran: betapa berat menjadi orang beriman di tengah berbagai tekanan dari luar. Lukas menulis Injilnya untuk umat Kristen perdana, bukan dari kalangan bangsa Yahudi, yang mendapatkan banyak tekanan dari orang-orang Yahudi dan penguasa Romawi.

Mereka dipaksa mengingkari imannya disertai kekerasan, tuduhan palsu, penyitaan harta, pelanggaran hak-hak sebagai warga negara, bahkan pembunuhan keji.

Dalam situasi itu, Injil menjadi kabar sukacita yang meneguhkan, memberi pengharapan, dan tetap terus berani memberi kesaksian. Yesus bersabda, “…kamu akan ditangkap dan dianiaya… oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.

Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu” (Luk 21:12-15).

Yesus mengajak kita menjadi saksi tentang apa yang kita dengar, lihat dan alami. Kita bersaksi tentang kebaikan Allah dalam diri Kristus. “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6). 3).

Konsekuensinya, kita harus “dekat dengan Allah” melalui doa, membaca firman, menerima sakramen-sakramen dan berkumpul bersama saudari-saudari seiman dalam ibadah dan Ekaristi. Kekuatan kesaksian tampak dari sikap hidup setiap hari.

“Supaya kamu tidak beraib dan tidak bernoda sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela” tulis Rasul Paulus (Fil 2:15). Yesus meneguhkan: kita tidak perlu takut karena Roh Kristus selalu menyertai dan memberi kekuatan. “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu ” (Luk 21:19).

Kita diajak setia bertahan dalam situasi apa pun. Kekuatan kita hanyalah Yesus. Ia tidak turun dari salib. Dia bertahan sampai akhir. Kesetiaan dalam bersaksi di tengah dunia menguji kualitas iman kita. Pertanyaannya sederhana: Apakah saya sanggup bertahan dan setia memikul salin Bersama Dia?

Tuhan mengajak kita untuk tidak lari dari segala tekanan. Apalagi mengambil jalan pintas: mengingkari iman, melepaskan tuntutan-tuntutan praksis iman untuk mencari pelepasan momental. Iman itu gerak batin yang hidup, bukan statis, mati, atau bahkan sudah tuntas.

Iman akan terus menerus dimurnikan dan didewasakan dalam berbagai persoalan hidup. Iman yang sejati akan memampukan kita tetap menaruh harapan meskipun fisik, nalar, perasaan sudah lelah dan air mata pun sudah kering untuk melihat harapan.

Iman dan harapan inilah yang menghidupi dan menyertai perjalanan Gereja sepanjang sejarah. Melalui iman dan harapan, masih ada kasih yang mengalir dari kesaksian orang-orang beriman.

Kita mesti setia menyalakan api harapan di atas pelita iman dan terus bersaksi dalam kasih-Nya, tanpa syarat, agar hidup kita setia bercahaya “Kristus” di tengah dunia ini. ***

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

FKUB Lembata Siap Rayakan Hari Toleransi Internasional 
Agama

FKUB Lembata Siap Rayakan Hari Toleransi Internasional 

FKUB Lembata Siap Rayakan Hari Toleransi Internasional  LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM--  FORUM Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lembata siap merayakan Hari...

Read more
Wagub Johni Asadoma Dorong Kaum Bapak Jadi Penggerak Kemandirian Pangan dan Keluarga Sehat

Wagub Johni Asadoma Dorong Kaum Bapak Jadi Penggerak Kemandirian Pangan dan Keluarga Sehat

Jalan Santai Kerukunan Semangat Bersama Lintas Iman

Jalan Santai Kerukunan Semangat Bersama Lintas Iman

Menjadi Saudara Dalam Kemanusiaan

Merawat Sumber Kesegaran Rohani

Kapolres Ende Hadiri Misa Malam Terakhir Korban Dugaan Penganiayaan, Tegaskan Komitmen Penegakan Hukum Transparan

Kapolres Ende Hadiri Misa Malam Terakhir Korban Dugaan Penganiayaan, Tegaskan Komitmen Penegakan Hukum Transparan

Muhammad Qosim, Putra NTT Dirikan Yayasan Darul Ullum Umar Faruq di Aceh : Pendidikan Berakhlak Bantu Yatim Piatu

YESUS DAN KERAJAAN ALLAH : REVOLUSI SPIRITUAL DAN SOSIAL

Load More
Next Post
Amelia Leumara, Siswi SMA Frateran Don Bosco Lewoleba Dikukuhkan sebagai Duta TB Remaja

Amelia Leumara, Siswi SMA Frateran Don Bosco Lewoleba Dikukuhkan sebagai Duta TB Remaja

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In