Wakil Ketua Komisi Xlll DPR RI, Andreas Hugo Pareira Apresiasi Karya Jurnalistik Perspektif Hak Asasi Manusia
JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM– Jurnalisme berbasis Hak Asasi Manusi (HAM) adalah praktik jurnalistik yang menempatkan nmartabat manusia sebagai pusat pemberitaan. Peliputan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memerlukan kehati-hatian tinggi agar tidak menimbulkan dampak lanjutan bagi korban maupun pelapor. Masih banyak kasus kekerasan yang belumnterungkap karena keterbatasan akses dan kurangnya sensitivitas dalam pemberitaan.





Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira kepada Warta-Nusantara.Com, Rabu, 24 Desember 2025 menyatakan mengapresiasi seorang jurnalis lokal dari Kabupaten Nagekeo, NTT yang masuk nominasi 8 besar lomba karya jurnalistik Komnas Perempuan – AJI (Aliansi Jurnalis Independen).




Severinus Waja, wartawan media NTTViva, adalah salah satu dari ratusan jurnalis yang mengikuti lomba jurnalistik Komnas Perempuan dan masuk dalam 8 terbaik karena dinilai menyoroti isu
perlindungan perempuan dan anak serta mengedepankan perspektif HAM.


Sebagai Wakil dari Komisi yang ruang lingkup tugasnya di bidang reformasi regulasi dan Hak Asasi Manusia, Andreas mengatakan “ Media lokal memiliki peran strategis dan vital karena dekat dengan realitas warga;


Dan dalam perspektif HAM, media daerah dapat menjadi suara bagi kaum lemah yang tak didengar”. Banyak kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak menjadi sulit diungkap karena terjadi dalam lingkaran keluarga atau lingkungan yang cenderung menutupinya. Dalam kondisi inilah peran media lokal dibutuhkan untuk melakukan investigative reporting agar mengungkap fakta
yang sengaja disembunyikan , terutama terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak serta kasus HAM lainnya.




Karya tulis berjudul “Ketika Luka Tak Bisa Sembuh di Rumah Sendiri: Potret Korban Kekerasan Yang Butuh Ruang Aman” ini menggambarkan realitas lapangan yang mendalam terkait pelanggaran HAM. Oleh dewan Juri independen, tulisan Severin ini
dinilai layak masuk dalam karya jurnalistik terbaik karena berpihak pada korban dan menyoroti kendala terkait penanganan korban pelecehan seksual di daerah seperti tidak tersedianya rumah aman bagi korban yang menyebabkan korban mengalami pelecehan
secara terus menerus karena masih tinggal serumah dengan pelaku.
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira menegaskan agar Komnas HAM, Komnas PPA dan LPSK memperhatikan dan merealisasikan pesan yang disampaikan jurnalis lokal ini. “ ..Pesan yang disampaikan dalam karya tulis ini sangat bermanfaat
bagi kerja kolaboratif antara Komnas HAM, Komnas PPA dan LPSK terkait penanganan korban perempuan dan anak , khususnya yang terjadi di daerah..”ungkap Andreas.
Terkait peran jurnalis yang krusial dalam pengawasan HAM, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi dan Keanggotaan ini menyoroti juga tantangan dan kebutuhan perlindungan bagi jurnalis dalam meliput isu atau kasus sensitif yang kerap mengalami
tekanan dan ancaman dari berbagai pihak.
“ Perlindungan hukum yang kuat harus diberikan bagi jurnalis agar mereka dapat melaksanakan profesinya dengan tanpa rasa takut demi menghasilkan investigative reporting yang objektif dan berguna..” tegas Andreas. *** (Beny Adam/WN-01)








