ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Minggu, Juni 1, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Anak Manusia Harus Ditinggikan 2 Taw.36:14-16.19-23, E. 2:4-10; Injil Yoh.3:14-21

by WartaNusantara
Maret 13, 2021
in Uncategorized
0
MEREFLEKSIKAN NTT  DARI PERSEPEKTIF KETERBUKAAN INFORMASI  (Mengapresiasi Ultah NTT ke-62)
0
SHARES
247
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Germanus S. Atawuwur

Alumnus STFK Ledalero

KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM-Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih,
Hari ini kita memasuki Minggu Pra Paskah IV. Minggu Pra Paskah IV disebut juga Minggu Laetare, Hari Minggu Sukacita. Pertanyaannya adalah Apa dasarnya kita bersukacita? Mengapa kita harus bersukacita di masa tobat ini? Inikah yang disebut dengan sukacita pertobatan?

Kita tentu memiliki alasan mengapa hari ini disebut sebagai Minggu Sukacita. Alasan pertama, karena kita sudah berhasil melewati tiga minggu masa pra paskah. Dalam tiga minggu itu, kita sudah berhasil masuk dalam “padang gurun” kesunyian diri kita untuk bertemu dengan Allah Bapa yang telah mengumumkan Putra Tunggal-Nya sebagai “Anak yang Dikasihi-Nya yang Patut Didengarkan.” Karena Putra-Nya itu patutlah didengarkan, maka “kemarahan suci” yang dinyatakan Yesus di Bait Allah, telah berhasil tidak saja karena mengusir para pedagang itu pergi dari Bait Suci, tetapi lebih dari itu, bahwa Bait Suci telah dikembalikan fungsinya menjadi Rumah Tuhan, Rumah Doa.

Alasan yang kedua adalah karena warta sukacita khusus dalam bacaan II dan bacaan Injil yang kita dengar tadi. Dalam bacaan II Paulus menulis surat kepada jemaatnya di Efesus bahwa Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita. Oleh kasih karunia Tuhan kita diselamatkan di dalam Kristus Yesus.” Melalui jalan penderitaan dan salib itulah Yesus Putra-Nya ditinggikan dan kita yang percaya kepada Dia yang ditinggikan itu diselamatkan Allah. Kita yang diselamatkan Allah mendapat hidup yang kekal, demikian intisari injil hari ini. Inilah alasan utama, mengapa akhirnya kita harus bersukacita pada minggu pra paskah IV ini.

RelatedPosts

Ribuan Warga Sambut Meriah Persebata Lembata, Pawai Keliling Kota Lewoleba !!

Ribuan Warga Sambut Meriah Persebata Lembata, Pawai Keliling Kota Lewoleba !!

PT. Palmaris Kuasai Lahan Batahan Tanpa Hak Guna Usaha 

PT. Palmaris Kuasai Lahan Batahan Tanpa Hak Guna Usaha 

Load More

Pertanyaannya adalah, apakah yang dimaksudkan dengan kata “kekal” pada diksi memperoleh hidup yang kekal? Kata “kekal” bukan saja mengacu kepada keabadian. Kekal tidak saja juga dimengerti sebagai sesuatu yang tiada akhirnya, tetapi kekal juga berkiblat kepada kualitas kehidupan. Kualitas kehidupan yang dimaksudkan di sini adalah Kehidupan Ilahi, kehidupan yang membebaskan kita dari kuasa dosa dan Iblis serta meniadakan yang duniawi di dalam diri kita supaya kita dapat mengenal Allah (bd. Yoh 8:34-36). Kualitas kehidupan ilahi, artinya selalu memandang Allah, selalu merujuk pada-Nya, mengikuti seluruh ajaran-Nya. Ajaran-Nya sebagai pelita bagi kaki dan terang bagi langkah hidup kita, sebagaimana dilukiskan dalam Mazmur 119:105:” Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Bahwa Firman Tuhan menjadi pelita bagi kaki kita dan serentak itu pula menjadi suluh pada jalan kita. Maka arah jalan kita, titik tujuan kita, hanya pada Allah, yang pada hari ini telah mengangkat Putra Tunggal-Nya menjadi Sumber Keselamatan. Inilah sumber sukacita kita yang terdalam. Inilah alasan kita untuk bersukacita. Inilah dasarnya Gereja Katolik membaptis Minggu Pra Paskah IV sebagai Minggu Laetare, Minggu Sukacita.

Saudara-saudaraku, kita tidak boleh berhenti pada sukacita hari ini. Sukacita kita harus menjadi sukacita abadi. Dia harus jadi sukacita kekal. Dan untuk mencapai sukacita kekal, tidak bisa tidak, satu-satu jalan adalah menjadi Anak Terang. Anak Terang berarti harus selalu memandang kepada Sang Terang yang telah Datang Ke Dunia untuk Menjadi Penyelamat Manusia. Atau dalam injil Yohanes,” Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Dengan kata lain, kita tidak boleh mengasihi kegelapan, kita tidak boleh menikmati dosa dan imoralitas (bdk. Rom 1:18-32; Fili 3:19; 2Tim 3:2-5; 2 Pet 2:12-15).

Dosa yang paling sering dilakukan umat Allah sepanjang sejarah penebusan ialah selalu berpihak pada orang-orang yang fasik. Fasik berarti menunjukkan ketidaksetiaan kepada Allah dan karenanya mencemarkan rumah Tuhan. Dampaknya yang menyedihkan ialah kebinasaan umat Allah karena mereka menyesuaikan diri dengan cara-cara fasik dunia ini (2Taw 36:5-21).

Kita juga sering masuk dalam kategori orang fasik maka kita masih saja bergelimang dalam noda dosa. Namun pada hari ini, kini dan di sini, kita mendengar Allah yang Meninggikan Putra Tunggal-Nya untuk menyelamatkan manusia yang percaya kepada-Nya, sebagaimana Musa meninggikan ular tembaga di padang gurun. Setiap orang Israel yang dipagut ular tedung, bila memandang Ular Tembaga itu mereka akan tetap hidup. Demikian pun manusia yang telah tercemar dalam dosa, Dia akan selamat bila percaya pada Yesus yang ditinggikan di atas Kayu Salib. “Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Maka kita sebagai pengikut Kristus tidak boleh memandang salib sebagai simbol penghinaan atau tanda kebodohan, melainkan diyakini sebagai Tanda Keselamatan, karena daripadanya bergantung Tubuh Suci, Yesus Kristus Putra Allah, satu-satunya Juruselamat kita. ***

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Ribuan Warga Sambut Meriah Persebata Lembata, Pawai Keliling Kota Lewoleba !!
Uncategorized

Ribuan Warga Sambut Meriah Persebata Lembata, Pawai Keliling Kota Lewoleba !!

Ribuan Warga Sambut Meriah Persebata Lembata, Pawai Keliling Kota Lewoleba !! LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-- Ribuan warga memadati Pelabuhan Lewoleba, Ibukota...

Read more
PT. Palmaris Kuasai Lahan Batahan Tanpa Hak Guna Usaha 

PT. Palmaris Kuasai Lahan Batahan Tanpa Hak Guna Usaha 

OMK Freinademetz Paroki Santo Arnoldus Janssen Waikomo Resmi Gelar Turnamen Voly OMK CUP

OMK Freinademetz Paroki Santo Arnoldus Janssen Waikomo Resmi Gelar Turnamen Voly OMK CUP

Pawai Sambut Pasukan Sembur Paus, Persebata di Kota Kupang, Menggema

Pawai Sambut Pasukan Sembur Paus, Persebata di Kota Kupang, Menggema

Gubernur NTT Dampingi Sesmenkop Resmikan Gedung Kantor Obor Mas Cabang Utama Ende

Gubernur NTT Dampingi Sesmenkop Resmikan Gedung Kantor Obor Mas Cabang Utama Ende

Kompak Indonesia Desak Dijen Bea Cukai Berantas Rokok Ilegal beredar Luas  Rugikan Negara

Kompak Indonesia Desak Dijen Bea Cukai Berantas Rokok Ilegal beredar Luas  Rugikan Negara

Load More
Next Post
OASE KEHIDUPAN

OASE KEHIDUPAN, MINGGU, 14 MARET 2021

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In