ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Kamis, Agustus 21, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home National

Bamsoet Apresiasi Buku ‘Pancasila Dasar Filsafat Bangsa Indonesia’ Karya Yoseph Umarhadi

by WartaNusantara
Oktober 4, 2021
in National, Pendidikan
0
Bamsoet Apresiasi Buku ‘Pancasila Dasar Filsafat Bangsa Indonesia’ Karya Yoseph Umarhadi
0
SHARES
99
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambut hangat hadirnya buku karya Yoseph Umarhadi mengenai ‘Pancasila Dasar Filsafat Bangsa Indonesia’. Buku yang berasal dari disertasi tersebut menyajikan dua teori, tentang Filsafat Pancasila dan tentang Demokrasi Pancasila.

“Sebagai anggota DPR/MPR RI empat periode, dimulai sejak 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019, kompetensi Yoseph Umarhadi dalam urusan kebangsaan tidak perlu diragukan. Disertasinya yang dijadikan buku tersebut, sukses dipertahankan dalam ujian terbuka untuk memperoleh gelar doktor bidang ilmu Filsafat di Ruang Sidang Persatuan Lantai 3, Gedung Notonagoro Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, akhir Agustus 2021 lalu,” ujar Bamsoet usai menerima Yoseph Umarhadi, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Senin (4/10/21),

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, untuk memperkokoh Pancasila sebagai sebuah sistem filsafat, Yoseph turut menghadirkan dua pandangan tentang Pancasila dari dua filsuf besar Indonesia. Yakni Guru Besar Filsafat Universitas Gadjah Mada Profesor Notonagoro, serta Guru Besar Filsafat yang namanya diabadikan menjadi Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Profesor Driyarkara.

“Menurut Yoseph, Notonagoro memiliki pandangan Pancasila semestinya menjadi landasan moralitas warga negara (subyektivasi yang subyektif) dan negara (subyektivasi yang obyektif). Susunan dan bentuk sila-sila dalam Pancasila ini bersifat hirarkis piramidal, semakin kecil pengertianya semakin luas cakupannya. Pemahaman dasar aksiologis Pancasila, sila pertama dan kedua menjadi landasan moralitas, sila ketiga sebagai prinsip, sila keempat sebagai cara dan sila kelima adalah orientasi atau tujuannya,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, sementara dasar aksiologi Pancasila Drijarkara adalah manusia Pancasila. Artinya, sikap dan perilaku manusia Indonesia adalah sikap-sikap yang dituntut oleh sila-sila pancasila. Demikian pula negara Indonesia adalah negara Pancasila. 

RelatedPosts

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks

Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institut: Jebakan Modernisasi dan Perlunya Pembangunan Alternatif Pasca Kemerdekaan Indonesia

Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institut: Jebakan Modernisasi dan Perlunya Pembangunan Alternatif Pasca Kemerdekaan Indonesia

Load More

“Kedua pandangan tersebut, Notonagoro dan Driyarkara, saling melengkapi satu sama lain dan semakin menguatkan teori bahwa selayaknya Pancasila disebut sebagai ilmu pengetahuan dan memiliki kebenaran yang diperoleh dengan mengkaji hakikat manusia Indonesia yang memiliki nilai-nilai hakiki yang absolut, tidak berubah dan universal. Pengetahuan ini diperoleh melalui pengalaman (empiris)  dan diolah oleh akal (rasio), intuisi dan wahyu serta memiliki kemanfaatan bagi kesejahteraan manusia (filsafat manusia),” pungkas Bamsoet. (*WN-VM)

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks
Pendidikan

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM-- Beredar luas di media sosial, khususnya TikTok,...

Read more
Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institut: Jebakan Modernisasi dan Perlunya Pembangunan Alternatif Pasca Kemerdekaan Indonesia

Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institut: Jebakan Modernisasi dan Perlunya Pembangunan Alternatif Pasca Kemerdekaan Indonesia

Dari “Kegelapan” Orang Tua, Lahir Cahaya Prestasi : Kisah Septiana, Wisudawati Terbaik Pematang Siantar

Dari “Kegelapan” Orang Tua, Lahir Cahaya Prestasi : Kisah Septiana, Wisudawati Terbaik Pematang Siantar

Karang Taruna Kawang Moleng Gandeng Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kupang Gelar Aneka Lomba Jelang HUT ke-80 RI

Karang Taruna Kawang Moleng Gandeng Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kupang Gelar Aneka Lomba Jelang HUT ke-80 RI

Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, KAHMI NTT Ingatkan Elit Bangsa Jujur Mengelolah Bangsa

Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, KAHMI NTT Ingatkan Elit Bangsa Jujur Mengelolah Bangsa

Saat Reses Anggota DPR RI Usman Husin di Fatuleu, Warga Keluhkan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah

Saat Reses Anggota DPR RI Usman Husin di Fatuleu, Warga Keluhkan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah

Load More
Next Post
Tersangka Kasus Awulolong, Silvester Samon dicopot, Wens Pukan PLT Kadis Pendidikan Lembata

Tersangka Kasus Awulolong, Silvester Samon dicopot, Wens Pukan PLT Kadis Pendidikan Lembata

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In