• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Kamis, September 11, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Pariwisata

Bupati Lembata : “Narasi Pentas Seni Budaya Harus Jelas”

by WartaNusantara
Mei 5, 2023
in Pariwisata
0
Bupati Lembata : “Narasi Pentas Seni Budaya Harus Jelas”
0
SHARES
265
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu pentas tarian dalam Festival Lamaholot di Lembata. Perlu ada narasi.

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM – Penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, M.Si menekankan betapa pentingnya narasi saat pertunjukan tarian budaya ditampilkan. Pernyataan ini disampaikan kepada Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata, Yakobus Andreas Wuwur, saat pembukaan acara pentas seni budaya pada Festival Lamaholot di Pantai Wisata Wulen Luo, Lewoleba, Kamis, 4/5/2023.

Bupati Marsianus Jawa, dihadapan Kapolres, AKBP Vivick Tjangkung, unsur Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata, dan undangan lainnya, menekankan betapa pentingnya narasi ketika sebuah atraksi seni budaya dipentaskan di hadapan publik.

“Kalau kita mau promosikan anak-anak dan tradisi leluhur Lembata, narasi yang harus dikuatkan. Menarasikan gerakan ini, artinya ini, ini, ini. Ini leluhur kita begini,” ujar Bupati Jawa kepada Kadis Pariwisata saat menyaksikan anak-anak menampilkan tarian budaya Lembata.

Pernyataan Bupati ini sebagai ungkapan ketidakpuasannya terhadap penampilan anak-anak muda yang begitu memukau, tetapi tidak diikuti dengan sebuah narasi yang menjelaskan makna dari tarian tersebut.

RelatedPosts

Masalah Jaringan Internet Hambat Pengembangan Pariwisata di Desa Adat Wologai

Masalah Jaringan Internet Hambat Pengembangan Pariwisata di Desa Adat Wologai

Festival Muro Lembata Bertajuk “Pau Ribu Gota Ratu” Resmi dibuka Masyarakat Adat Desa Kolontobo

Festival Muro Lembata Bertajuk “Pau Ribu Gota Ratu” Resmi dibuka Masyarakat Adat Desa Kolontobo

Load More

Hal ini, menurut Bupati, sangatlah penting, mengingat yang menyaksikan pertunjukan tarian ini berasal dari berbagai latarbelakang budaya dan tradisi. Dari berbagai identitas yang berbeda, maka narasi itu menjadi penting untuk menjembatani perbedaan tersebut.

“Dengan kita menampilkan narasi, orang luar akan semakin tahu dan paham, o ternyata begini kah tradisi leluhur Lembata kala itu. O begini kah budaya Lembata itu,” jelasnya.

Seperti contoh tarian tadi, kekuatan ekonomi leluhur kita dahulu karena bercocok tanam, dia ini padi, tapis dan lain sebagainya, tapi mereka bisa menjalani kehidupan itu secara baik.

“Kita coba mengangkat tradisi leluhur itu dengan tarian yang begitu indah dan menarik untuk ditonton, tapi salah satu kelemahan kita adalah menarasikannya,” katanya.

Dia melanjutkan, “Kalau kita kuat di narasi, saya yakin akan menjadi magnet atau daya tarik untuk orang lebih betah berlama-lama menyaksikannya. Dan wisatawan dari luar akan semakin banyak berkunjung ke Lembata”.

Karena itu, ia mengingatkan kembali pentingnya narasi. “Yang bikin hebat itu narasi. Narasi inilah yang akan membuat anak-anak kita ini kedepan menjadi lebih hebat,” jelas putra asli Nagekeo ini.

Karena itu, Bupati minta Kadis Pariwisata dan pengelola sanggar seni budaya agar lebih memperhatikan hal ini. “Sebaiknya bikin narasi dalam beberapa bahasa, Inggris, Mandarin, Korea ataupun Jepang,” ujarnya.

Sehingga kalau ada turis yang datang, dia memahami dan mengikuti gerakan ini. Jangan sampai kita cuma melihat tetapi kita tidak tau makna dibalik tarian ini.

Setelah menyaksikan pentas tari budaya Lembata, Bupati Jawa bersama Kapolres, unsur Forkopimda dan tamu undangan lainnya berkesempatan meninjau stan pameran produk lokal yang ada area pantai wisata Wulen Luo. 

(*/BB/WN-01)

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Masalah Jaringan Internet Hambat Pengembangan Pariwisata di Desa Adat Wologai
Pariwisata

Masalah Jaringan Internet Hambat Pengembangan Pariwisata di Desa Adat Wologai

Masalah Jaringan Internet Hambat Pengembangan Pariwisata di Desa Adat Wologai ENDE : WARTA-NUSANTARA.COM-- Di tengah megahnya rumah adat kerucut yang...

Read more
Festival Muro Lembata Bertajuk “Pau Ribu Gota Ratu” Resmi dibuka Masyarakat Adat Desa Kolontobo

Festival Muro Lembata Bertajuk “Pau Ribu Gota Ratu” Resmi dibuka Masyarakat Adat Desa Kolontobo

Astria Belandina Apresiasi Festival Muro : Dorong Peran Pemuda dalam Pelestarian Adat

Astria Belandina Apresiasi Festival Muro : Dorong Peran Pemuda dalam Pelestarian Adat

Anggota DPRD NTT Alex Ofong : Api Perjuangan Tetap Menyala Wujudkan Jalan Provinsi ke Destinasi Wisata Dunia Lamalera 

Anggota DPRD NTT Alex Ofong : Api Perjuangan Tetap Menyala Wujudkan Jalan Provinsi ke Destinasi Wisata Dunia Lamalera 

Sultan Buton Tiba Lembata Disambut Meriah Tradisi Lamaholot

Sultan Buton Tiba Lembata Disambut Meriah Tradisi Lamaholot

Gubernur Melki Laka Lena Komitmen Kembangkan Pariwisata NTT

Gubernur Melki Laka Lena Komitmen Kembangkan Pariwisata NTT

Load More
Next Post
Gebyar Karnaval 96 Peserta,  Festival Lamaholot di Lembata

Gebyar Karnaval 96 Peserta, Festival Lamaholot di Lembata

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In