Bupati Stef Bria Seran Menegaskan, Harga Diri Sebuah Kabupaten bukan pada Gedung, tapi pada Kesejahteraan Masyarakat




MALAKA : WARTANUSANTARA.COM–Bupati Malaka, dr. Stef Bria Seran, MPH menegaskan di masa kepemimpinannya ia akan terus mendorong masyarakat untuk lebih sejahtera. Penanganan kemiskinan menjadi agenda penting pemerintahannya.



Menurutnya, harga diri sebuah kabupaten tidak terletak pada megahnya gedung pemerintahan, melainkan pada kesejahteraan masyarakat.


“Masyarakat yang harus menjadi prioritas perhatian,” kata Bupati Stef sebagaimana dalam rilis yang diterima WartaNusantara.com, Kamis, 27 Februari 2025.
Bupati yang dikenal sebagai Bapak Revolusi Pertanian Malaka, ini
menjawab media di tengah perbincangan mengenai pemindahan kembali Kantor Bupati Malaka dari gedung baru ke kantor lama. Sebelumnya, Bupati Malaka, Simon Nahak telah meresmikan kantor bupati yang baru disusul penempatan
kantor baru oleh para pegawai.



Bupati yang akrab disapa SBS ini, mengatakan, Kantor Bupati Malaka yang baru tetap akan digunakan, namun harus dipastikan gedung tersebut layak dan sesuai standar untuk operasional pemerintahan.
Bupati SBS mengatakan, salah satu hal yang cukup mengganggu adalah kondisi infrastruktur jalan menuju kantor baru. Jalan masih buruk sehingga harus dibenahi lagi agar memenuhi standar kelayakan.


Selain itu, mantan Kadinkes NTT ini mengatakan, Pemerintah Kabupaten Malaka juga akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap seluruh aset dan laporan keuangan sebelum memindahkan operasional ke kantor baru. Langkah ini diambil guna memastikan transparansi serta efisiensi dalam penggunaan anggaran daerah.

Ia mengatakan tidak akan tergesa-gesa dalam memindahkan kantor. Sebaliknya, yang lebih mendesak saat ini adalah penanganan tanggul yang rusak dan mengancam pemukiman warga. Warga yang tengah dilanda banjir menjadi pusat perhatian pemerintah.


Di masa kepemimpinan periode pertama, bupati yang satu ini kerap berkantor di desa-desa yang terkena luapan banjir. Ia ingin memastikan warganya terbebas dari luapan banjir. Untuk diketahui, wilayah Kabupaten Malaka berada di dataran rendah.
Ketika terjadi hujan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu, daerah itu menjadi langganan banjir bahkan membawa korban jiwa. *** (*/WN-01))