BORONG : WARTA-NUSANTARA.COM-Kabar tentang dua orang pejabat dari Manggarai Timur, terpapar covid 19, varian omicorn, meresahkan publik. “Kami belum dapat laporan pasti. Jangan spekulatif’, ungkap Jefrin Haryanto, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai Timur kepada Warta, nusantara, Sabtu,12/2/2022.
Beberapa media bahkan secara terang benderang menyebut bahwa kedua pejabat tersebut terpapar Omicorn. Tersiarnya informasi ini setelah media mewawancarai salah seorang pimpinan DPRD Manggarai Timur, yang menyebut dua pejabat matim terkonformasi Virus Covid 19 setelah rapid antigen di labuan bajo, sekembalinya dari Jakarta.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Manggarai Timur, Jefrin Haryanto, menegaskan bahwa gugus tugas belum mendapatkan laporan resmi. “Kami belum mendapatkan laporan pasti terkait rumor tersebut, ungkap Jefrin.
Jefrin mengingatkan agar tidak perlu berspekulasi terkait covid 19, karena resiko pada psikologi publik sangat tinggi. ” Dalam masa seperti ini, diharapkan masyarakat jangan berspekulasi dan juga harus terbiasa mengkosumsi berita dari sumber terpercaya, tandas Jefrin.
Jefrin memaparkan bahwa
menentukan seseorang termasuk kedua pejabat yang dikabarkan positif Omicron tidak bisa dengan rapid antigen saja. “Tidak benar, mereka tidak melakukan tes PCR, seseorang tidak bisa dipastikan terpapar Omicron kalau hanya dengan rapid antigen saja, jelas Jefrin.
Jefrin menjelaskan bahwa
untuk menentukan seorang Omicorn atau tidak prosesnya panjang.
“Jadi begini untuk menentukan Omicron atau tidak proses nya panjang dan di Flores belum bisa. Berbeda dengan varian lain bisa pakai reagen apa saja. Semua varian akan terdeteksi oleh PCR kecuali Omicron. Omicron harus menggunakan pendeteksi reagen gen S.Reagen gen S belum ada di Flores, pungkas Jefrin.
(*/WN-01