ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Rabu, Agustus 6, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Festival Sare Dame Taan Tou

by WartaNusantara
Februari 2, 2022
in Uncategorized
0
GELIAT LITERASI
0
SHARES
676
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Thomas Krispianus Swalar, Guru SMAN 1 Nagawutung Lembata

FESTIVAL Sare Dame belakangan ini menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan di Lembata. Perbincangan hangat ini mencuat setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata di bawah kepemimpinan Bupati Thomas Ola Langoday bersama DPRD setempat memutuskan menggelar Festival Sare Dame Taan Tou.

Term Sare Dame dikenal dalam komunitas penutur bahasa Lamaholot terutama yang tinggal di Pulau Adonara, Solor, dan beberapa wilayah di Larantuka serta sebagian di Lembata. Sare Dame juga dikenal komunitas masyarakat Flores Timur dan Lembata penutur bahasa Boru-Hewa (Flores Timur daratan) dan Kedang di ujung timur Pulau Lembata.

Sare Dame dalam pemahaman bahasa Lamaholot adalah ritual pemulihan keadaan dari yang tidak baik menjadi baik. Festival Sare Dame merupakan kebijakan Bupati Thomas sebagai bentuk kepedulian orang nomor satu di Lembata terhadap situasi dan kondisi yang terjadi selama ini. Sare Dame dapat diartikan sebagai jalan pulang, kembali ke akar budaya masyarakat Lamaholot dan Kedang yang tinggal di Lembata.

Sebelum digelar Ritual Sare Dame didahului dengan melaksanakan seminar budaya setempat. Seminar menghadirkan empat guru besar di bidang budaya. Langkah ini juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan bahasa yang melingkupi masyarakat Lembata. Kebudayaan menjadi sentra perhatian.

RelatedPosts

Korupsi Dana Desa Nubaatalojo, Para Terdakwa divonis Dua Tahun Penjara

Korupsi Dana Desa Nubaatalojo, Para Terdakwa divonis Dua Tahun Penjara

Bantuan Pakaian Bagi Korban Erupsi Lewotobi Disalurkan di Flores Timur

Abolisi dan Absolusi : Politik dan Iman 

Load More

Antropolog Indonesia Koentjaraningrat (1923-1999) mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Unsur-unsur budaya, demikian Koentjaraningrat, mewujud dalam bahasa, pengetahuan, organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, ekonomi, religi, serta kesenian.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Ki Hajar Dewantara memberikan batasan kebudayaan sebagai buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan terhadap dua pengaruh kuat yakni zaman dan alam. Hal itu merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Sedang Profesor William H. Haviland, pemegang doktor antropologi dari Pennsylvania University mendefinisikan budaya sebagai perangkat aturan serta norma yang telah dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat. Bila aturan atau norma itu dilaksanakan para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.

Makin tergerus

Dari batasan tentang kebudayaan menurut para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan: kebudayaan adalah keseluruhan tindakan, gagasan dan rasa, religi dan kebudayaan yang melingkupi suatu masyarakat. Sepintas, melihat perkembangan zaman dan kemajuan teknologi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa generasi muda penerus di Lembata semakin tergerus oleh perkembangan zaman.

Untuk tidak lebih jauh dan sebelum terlambat, salah satu langkah berani yang ditempuh Pemkab Lembata di bawah kepemimpinan Bupati Thomas Ola untuk menggali segala potensi budaya yang ada di tanah Lembata melalui Seminar Nasional dan Festival Sare Dame Taan Tou. Sare dame taan tou ini dimunculkan kembali dan selanjutnya akan dikembangkan dan dijadikan muatan lokal di sekolah-sekolah di Lembata.

Festival Sare Dame Taan Tou sudah dimulai dengan melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah dan berbagai elemen lainnya yang merupakan ujung tombak pendidikan itu sendiri. Dalam sosialisasi ini dijelaskan secara rinci bagaimana nantinya Seminar Nasional dan Festival Sare Dame Taan Tou ini akan terselenggara.

Hal ini mendapat sambutan hangat dari para peserta sosialisasi karena kegiatan edukatif seperti ini lama terpendam menyusul gempuran coronavirus diseas 2019 (Covid-19) yang mengglobal sejak tahun lalu. Festival Sare Dame Taan Tou yang akan berlangsung selama sepekan akan diisi dengan berbagai kegiatan yang bernuansa kedaerahan khususnya budaya Lamaholot dan budaya Kedang di Lembata.

Pada saat festival dilaksanakan setiap orang yang ingin menyaksikan jalannya acara diwajibkan berbusana daerah sesuai dengan kecamatan masing-masing. Kegiatan ini mau menunjukkan dan mengangkat kembali warna kedaerahan yang terawat baik di masing-masing kecamatan. Suatu acara yang juga akan dilaksanakan adalah Festival Titi Jagung sebagai warna khas budaya Lamaholot dan Kedang. Masih banyak kegiatan yang akan dilaksanakan pada Festival Sare Dame Taan Tou.

Menjadi bagian terpenting dalam rangkaian acara ini adalah pameran buku yang menunjukkan Pemkab Lembata sedang gencar menyukseskan gerakan literasi. Menjadi pertanyaan bagi para guru: apakah peluang besar ini akan berlalu begitu saja. Pertanyaan lanjutan ialah apakah peluang dan tantangan ini dijawab oleh para guru. Jelas bahwa guru sebagai pelaku pendidikan ditantang untuk bisa berkarya dengan terus menulis. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap guru sendiri saat akan melakukan usul kenaikan pangkat.

Selain itu, setiap guru juga dituntut untuk membuat artikel yang berkaitan dengan budaya yang ada pada setiap kecamatan untuk selanjutnya akan diseminarkan. Langkah strategis yang sudah dimulai Pemkab Lembata perlu mendapat sambutan para pemangku, stakeholders.

Festival Sare Dame Taan Tou menjadi momentum kebangkitan bagi masyarakat Lembata. Dengan festival ini akan lahir muatan lokal di sekolah-sekolah yang akan dipelajari oleh anak didik, pewaris kebudayaan Lamaholot dan Kedang. Dengan demikian semua keraguan dan kecemasan yang selama ini dialami oleh kaum tua akan terjawab.

Hemat penulis, hanya lewat lembaga pendidikan, proses pewarisan budaya Lamaholot dan budaya Kedang akan terjadi. Karena itu, Festival Sare Dame Taan Tou membutuhkan sumbangan pikiran dari semua anak Lembata baik daerah maupun di luar. Mari kita bergandengan tangan, bahu-membahu menyukseskan festival ini. Kalau bukan kita, siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi.

Mari kita wariskan budaya kita kepada anak dan cucu agar esok dan lusa mereka bercerita bahwa kita memiliki budaya yang diwariskan turun temurun. Hanya dengan kerja bersama dan sama-sama bekerja kita akan mewariskan budaya kita kepada anak dan cucu. Kita satu hati, taan oneket tou, membangun Lembata.

Pengirim:

Thomas Krispianus Swalar

Guru SMAN 1 Nagawutung, Lembata

Tlp/WA: +62-821-4446-5860

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Korupsi Dana Desa Nubaatalojo, Para Terdakwa divonis Dua Tahun Penjara
Hukrim

Korupsi Dana Desa Nubaatalojo, Para Terdakwa divonis Dua Tahun Penjara

Korupsi Dana Desa Nubaatalojo, Para Terdakwa divonis Dua Tahun Penjara LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM--  Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana...

Read more
Bantuan Pakaian Bagi Korban Erupsi Lewotobi Disalurkan di Flores Timur

Abolisi dan Absolusi : Politik dan Iman 

Jelang HUT ke-80 RI, Pemkab Malaka Gelar Berbagai Perlombaan

Jelang HUT ke-80 RI, Pemkab Malaka Gelar Berbagai Perlombaan

Bupati Lembata Sambut Hangat Kepulangan Meisya, Petugas LPSK Kawal Ketat 

Bupati Lembata Sambut Hangat Kepulangan Meisya, Petugas LPSK Kawal Ketat 

Bantuan Pakaian Bagi Korban Erupsi Lewotobi Disalurkan di Flores Timur

Aliansi Terlibat Bersama Korban Geothermal Flores Surati Gubernur NTT Melki Laka Lena

Wagub Johni Asadoma Dorong UPG 1945 NTT  Hadirkan Layanan Pendidikan Berkualitas

Wagub Johni Asadoma Dorong UPG 1945 NTT  Hadirkan Layanan Pendidikan Berkualitas

Load More
Next Post
Gubernur Jabar Dukung NTT Jadi Tuan Rumah PON 2028 di Kupang

Gubernur Jabar Dukung NTT Jadi Tuan Rumah PON 2028 di Kupang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In