LABUAN BAJO : WARTA-NUSANTARA.COM-Banyak cara setiap lembaga pendidikan mempersiapkan pembukaan tahun ajaran barunya. Salah satunya seperti yang dilakukan Sekolah Dasar St. Angela Labuan Bajo, yang sengaja menghadirkan Jefrin Haryanto, Praktisi Psikologi dan konsultan pendidikan dari Yayasan Mariamoe Peduli, Sabtu, 16 Juli 2022, bertempat di Aula St. Angela Labuan Bajo.
Seminar yang bertajuk Mindfull Parenting tersebut dibagi dalam dua sesi yaitu sesi orang tua dan sesi guru-guru. Khusus untuk orang tua pada pertemuan pertama ini masih dibatasi untuk orang tua murid calon murid kelas 1.
Kepada Media, Kepala Sekolah Suster Kristin,OSU menjelaskaan bahwa giat ini bertujuan untuk menyelaraskan persiapan dan strategi bersama antara sekolah dan orang tua, sehingga kami bisa menyamakan presepsi dan strategi bersama bagaimana mendampingi anak-anak ke depan.
“Kegiatan ini sangat penting agar kami memiliki kesamaan konsep sejak awal. Orang tua harus tahu betul posisi dan perannya, sekolah juga demikian. Kolaboratif adalah kata kunci utama didalam pengembangan anak didik.
Lebih lanjut Sr. Kristin, OSU menjelaskan, bahwa mereka sengaja menghadirkan Bapak Jefrin Haryanto, agar memberikan catatan-cataan penting bagaimana menghidupkan roh sekolah dengan menerapakan pola pengasuhan yang berkesadaran.

“Kami beruntung kali ini, bisa menghadirkan Bapa Jefrin Haryanto, karena beliau memberikan bekal yang mendalam bagaimana sebuah sekolah efektif dengan kesadaran yang penuh pada faktor pola asuh.
Jefrin Haryanto, sendiri memberi apresiasi atas inisiatif yang digagas oleh St. Angela untuk menghadirkan dia diawal tahun ajaran seperti ini. Karena momentumnya tepat.
“Terus terang ini hal baru dan tidak banyak sekolah yang menyadari bahwa sekolah punya kebutuhan terhadap pentingnya menyamakan tuning diawal. Apa yang dilakukan teman-teman St. Angela sedang memberi pesan bahwa ada kebutuhan serius terhadap pengetahuan pola asuh dan bagaimana pengetahuan ini bisa selaras antara apa yang dilakukan di Sekolah dan apa yang harus dilakukan dirumah, “ujar penggagas Sekolah Bahagia itu.
Lebih lanjut Praktisi Psikologi yang populer dengan salam sang jiwa ini, mengemukakan tentang seriusnya kebutuhan akan psengetahuan pola asuh bagi publik.
“Seluruh ekses sosial yang hari-hari ini menjadi problem bagi orang tua tentang anak-anaknya, 80 porsen dilahirkan dari pola pengasuhan yang salah. Kita tidak punya kesempatan yang banyak untuk belajar menjadi orang tua. Maka inisiatif seperti yang dilakukan oleh St. Angela ini seharusnya bisa direplikasi oleh banyak pihak.
Sebagaimana disaksikan media ini, peserta seminar sangat antusias bertanya dan berbagi pengalaman pola pengasuhan. Harapan untuk ada kelas lanjutan dari kegiatan ini menjadi beberapa hal yang diminta oleh orang tua kepada pihak sekolah.
“Jika memungkinkan baik jika ada kegiatan atau kelas lanjutan untuk sesi-sesi seperti ini, ungkap ibu Theresia Gema salah satu orang tua murid yang hadir pada seminar tersebut.
Hal senada diungkapkan oleh Ibu Iren, salah satu guru SD St. Angela, yang merasa beruntung karena sekolah menginisiasi kegiatan semacam ini.
“Kami beruntung sekali mendapat kesempatan belajar seperti ini. Terima kasih kepada suster Kepala Sekolah yang sudah bisa menghadirkan Pa Jefrin ke sekolah kita.
Seminar yang berlangsung dua jam itu serasa begitu singkat karena dinamika dan diskusi yang dibangun sangat menyenangkan. (*/WN-01)