Kapus Kelike Aimatam, RF diduga Gelapkan Dana Bantuan Operasional Kesehatan





FLOTIM : WARTA-NUSANTARA.COM–Kepala Puskesmas Kalike Aimatam Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur RF diduga bersama Bendahara Puskesmas melakukan menggelapkan sejumlah dana Bantuan Operasionan Kesehatan (BOK) dan intensif Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas tersebut.



Hal ini terungkap saat Kunjungan Kerja Wakil Ketua Komisi lll DPRD Flotim Wakil Komisi lll, Yamin Basa Lewar S.Kep bersama Anggotanya Abdul Wahab Saleh di Puskesmas Kelike Aimatam Kecamatan Solor Selatan Rabu 12 Maret 2025.
Dalam Kunker tersebut Wakil Ketua Komisi lll DPRD Flotim, Yamin Basa Lewar S.Kep dan Anggota Abdul Wahab Saleh bersama Camat Solor Selatan tidak mendapati Kapus Kalike di tempat kerja tetapi malahan terkesan menghindar ada kunjungan kerja komisi di Puskesmas Kelike Aimatam, Kecamatan Solor Selatan.


Tak hanya itu dalam kunjungan kerja tersebut komisi tiga menemukan banyak kejanggalan dalam pengelolaan keuangan di Puskesmas Kalike. Diantanya temuan 17 juta yang belum dapat di jelaskan secara baik oleh staf Puskesmas karena Bendahara dan Kapus tidak berada di tempat.
Yamin Lewar akrab disapa jelas dengan Sontak minta kehadiran Dokter dan Nakes lainnya untuk membuka selain 17 juta itu ada temuan lain segera di buka agar dapat di cari solusi.



Ingat Bupati saat ini bersama Wakil Bupati sangat menekan pada transparansi. Apalagi di tengah resesi ekonomi secara global saat ini,”Tegas Yamin Lewar dan Abdul Wahab Saleh.
Yamin juga menegaskan Kapus saat ini harus mampu menunjukkan bukti transfer dari Rekeng Giro ke Rekening yang bersangkutan
bukannya dia harus memegang uang tunai.
Kepala puskesmas Kalike harus mampu tunjukan “Rekening Koran”
Karena itu bukti transfer tidak dapat di tipu dengan alasan apapun,
Informasi yang beredar bahwa sudah di transfer dan di tarik pulang,itu tidak ada aturan begitu,


Kapus Kalike diminta segera perbaiki kondisi kinerja keuangan, kalau tidak mampu maka sebaiknya mengundurkan diri serta siap bertanggung jawab atas DPA yang tidak pernah transparansi ke publik. Bahkan Staf di Puskesmas tidak pernah tahu berapa DPA Puskesmas Kelike Aimatam dan peruntukan untuk apa saja,”Tandas Yamin Lewar dengan nada Marah.
Secara internal Kepala Puskesmas Kalike diduga ada Kong KaliKong bersama Bendahara harus di buka. Jangan menjadi momok di tempat ini,”Tegasnya.
Kepala Puskesmas dan Bendahara diminta agar segera selesaikan secara baik melalui pertanggungjawaban secara terbuka dan sesuai aturan main di hadapan seluruh staf.



Informasi dan data yang di kumpulkan awak media dari Puskesmas Kalike Aimatam Return 22 orang pada bulan November 2024 ternyata realisasi keuangan terjadi di bulan Januari 2025 dengan menggunakan dana insentif BOK yang di transfer oleh bendahara kepada Kapus dan dibayarkan secara tunai.
Semntara persoalan bendahara salah pilih menu dalam sistem transfer sehingga dana di retur kembali ke VA Rekening induk Dinkes dan tidak bisa diproses lagi sehingga alternatif pilihan yang diajukan Kepala puskesmas kelike Aimatam RF. Yang pertama 22 orang yang di retur harus kembalikan dana 17.025000. Yang ke dua bendahara mengembalikan dana secara pribadi sebagai konsekwensi kesalahan pilihan menu. Yang ke tiga dana Lumsum 38 juta di 2025 yang akan dipakai untuk menutupi retur tersebut.
Setelah itu pada Kamis 20 Pebruari 2025 Kapus Kalike Aimatam memaksa nakes untuk menandatangani daftar bayar intensif dan di janjikan untuk di bayarkan dalam waktu dekat, nah ini kan diduga kuat ada indikasi hasil rekam Fiktif oleh karena itu pihak yang berwenang periksa saja ke bank segera opname kas per Desember 2024.
Ada lagi transferan 375 ribu tidak masuk tetapi sudah di buat SPJ oleh bendahara dan sudah di transfer sedangkan bukti rekening koran tidak ada. Lebih parah lagi Bendahara mengatakan nanti SPJ akan ditarik kembali. Seharusnya bendahara menjelaskan persoalan ini dengan disertai rekening bank yang menyatakan sudah di transfer namun bendahara malah berikan opsi yang lain yakni tarik SPJ. Ada apa ini,”Urai Sumber yang enggan menyebutkan namanya.
Sementara itu Camat Kalike Aimatam mengatakan kepada awak media ya saya dengar sudah lama Ibu Kapus Kalike Aimatam seperti itu. Mengintimidasi Staf Nakes di Puskesmas tersebut namun hari ini komisi tiga turun saya mendampingi baru saya tahu persis ternyata di Puskesmas Kalike Aimatam ada masalah seperti ini,”Urai Camat Solor Selatan Beny Jawan.
Sampai berita ini diturunkan Kepala Puskesmas Kalike Aimatam R F tidak dapat di temui karena tidak berada di tempat . *** (RS/WN-01)