• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Sabtu, Desember 20, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Khotbah Minggu Biasa VII/C (2025) : LOGIKA ALLAH

by WartaNusantara
Februari 22, 2025
in Uncategorized
0
OLE-OLE DARI KAMPUNG SELATAN (Untuk DPRD NTT Terpilih, Calon Gubernur NTT dan Calon Bupati Lembata)
0
SHARES
43
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero

1 Sam. 26:2.7.9-12; 1 Kor.15:45-49; Luk. 6:27-38

WARTA-NUSANTARA.COM–Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, adalah Gabriel Marcel. Dia filsuf berkebangsaan Prancis, digelari sebagai filsuf eksistensial. Dia mendapat atribusi itu karena pemikiran-pemikirannya tentang eksistensi manusia sebagai makhluk sosial. Dia mengatakan bahwa dalam konteks hidup bersama, membutuhkan interaksi subyek.

Subyek itu terdiri dari aku dan aku-aku yang lain. Aku dan aku-aku yang lain itu membentuk intersubyektivitas, yang disebut sebagai kita/kami. Filsuf ini merefleksikan bahwa dasar dari hubungan intersubyektiftas ini adalah kasih/cinta sejati (agape). Menurutnya: harapan, kehadiran, pertemuan, dan partisipasi dapat melahirkan cinta sejati. Cinta model itu tidak punya pretensi macam-macam, cinta yang tidak ada perhitungan untung rugi.

Menurutnya lagi, hanya melalui jalan cinta, adanya pertemuan antarsubyek menuntut partisipasi untuk saling memanusiakan. Hanya dengan melalui cinta, manusia dapat saling mengikat dalam janji setia untuk membangun masa depan yang lebih baik melalui masa kini. Konsekwensi dari ajaran ini adalah bahwa manusia harus memandang sesamanya sebagai yang sederajat.

RelatedPosts

PH 22 Terdakwa Tolak Tuntutan Oditur Militer dalam Kasus Prada Lucky, Akhmad Bumi : Dakwaan Oditur Telah Terbukti

PH 22 Terdakwa Tolak Tuntutan Oditur Militer dalam Kasus Prada Lucky, Akhmad Bumi : Dakwaan Oditur Telah Terbukti

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma  Kunjungan Kerja ke KONI Pusat dan Studi Tiru Persiapan PON 2028

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma  Kunjungan Kerja ke KONI Pusat dan Studi Tiru Persiapan PON 2028

Load More

Kita semua menjadi setara, Tidak ada dominasi. Tidak pula ada superioritas. Namun manusia kadang merasa diri jauh lebih berkuasa karena itu dia dapat membunuh membunuh orang lain dan bahkan membunuh diri sendiri. Maka begitu ada kesempatan untuk bisa membunuh, orang tidak tanggung-tanggung untuk membunuh, sebagaimana kita dengar dalam kitab nabi pertama Samuel:”Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali.” 

Abisai, prajurit Daud punya logika pikir  seperti pada umumnya orang. Logika pikir Abisai berbeda dengan Daud. Pikirannya tentu ada dasarnya, yakni Taurat Musa/Hukum Taurat yang mengajarkan mata ganti mata.Variasi utama dari mata ganti mata adalah gigi ganti gigi.

Variasi ini sering digunakan bergantian atau bahkan bersama sebagai sebuah frasa menjadi “mata ganti mata, gigi ganti gigi“.Variasi lain yang digunakan: nyawa ganti nyawa, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak, dan patah ganti patah. Mata ganti mata dengan variannya adalah hukum pembalasan.  Bahasa Latinnya: lex talionis adalah asas yang mengatur bahwa orang yang telah melukai orang lain harus diganjar dengan luka yang sama oleh pihak yang dirugikan, atau menurut interpretasi  yang lebih halus dalam hukum di Indonesia, korban harus menerima ganti rugi yang setimpal.

Mata ganti mata, alias hukum pembalasan itu adalah ajaran hukum Taurat yang mustinya  dipraktekan oleh nabi Daud. Maka Daud mustinya setuju agar prajuritnya Abisai membunuh Saul yang adalah musuhnya. Namun Daud malah berpikir lain. Dia melarang prajuritnya untuk tidak boleh membunuh Saul, walau kesempatan itu memungkinkan.

Daud berkata kepadanya:” Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?” Lagi kata Daud:”Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana. Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi.” 

Daud seketika berpikir dan bertindak di luar kebiasaan pada lazimnya. Ia berpikir bahwa musuh bukan an sich musuh yang patut dihabisi. Tetapi musuh itu adalah manusia yang juga merupakan citra Allah, gambar dan rupa Allah sendiri. Karena itu, yang punya otoritas untuk melenyapkan kehidupan seseorang adalah Tuhan sendiri, sedangkan manusia punya kewajiban untuk melindungi kehidupan. Dia tidak memiliki hak apapun untuk mengambil nyawa seseorang.

Pada titik ini, Daud berhasil mengajarkan Abisai tentang menyayangi kehidupan orang lain, sebagaimana kita menyayangi kehidupan sendiri. Daud  berhasil mengajarkan arti sebuah humanisme, dia berhasil mencuci otak prajurit itu untuk keluar dari kebiasaan, untuk harus bertindak  secara baru, melampaui kebiasaan. Di sinilah, Daud berhasil mengajarkan dengan contoh hidupnya sendiri, mata ganti mata berubah menjadi sayangilah kehidupan. Kasihilah musuhmu. 

Saudara-saudaraku terkasih, hal yang dilakukan oleh nabi Daud, tentu saja  menjadi inspirasi pengajaran Yesus, sebagai Musa Baru, yang dating untuk menyempurnakan Hukum Taurat. Karena itu Yesus anak Daud itu menantang orang Yahudi dengan ajaran-Nya:“ Jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.”

Yesus hendak menyampaikan kepada mereka bahwa kamu yang mendengarkan ajaran-Ku pada hari ini, kamu harus buat lebih. Jangan buat biasa-biasa saja. Harus melakukan sesuatu yang melampaui dari kebiasaan, sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang luar biasa itu adalah:” Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain.”

Pertanyaannya adalah, mengapa kita harus mengasihi musuh kita? Mengasihi musuh kita bukan berarti mengasihi dengan kasih secara emosi, seperti menyukai musuh kita, melainkan menunjukkan perhatian dan keprihatinan yang tulus terhadap kebaikan dan keselamatan kekal mereka.

Dan hal ini sudah terbukti contohnya melalui kata-kata Nabi Saul kepada Daud:”Diberkatilah kiranya engkau, anakku Daud. Apa juapun yang kauperbuat, pastilah engkau sanggup melakukannya.” Mengasihi musuh juga berarti bahwa kita bukan berarti berpangku tangan sementara para pelaku kejahatan terus-menerus melakukan perbuatan jahat mereka. Jika dipandang perlu demi kehormatan Allah, kebaikan atau keamanan orang lain, maka tindakan yang keras harus kita ambil untuk menghentikan kejahatan.

Jadi, baik Daud maupun Yesus mau mengajarkan bahwa Hukum Pembalasan dalam prakteknya  harus diganti dengan Hukum Kasih. Hukum Kasih, itulah hukum yang paling pertama dan utama. Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.

Mengasihi sesama dan diri sendiri adalah muasal sekaligus menjadi tujuan akhir mengasihi Tuhan sebagai Causa Prima, sebagai penyebab pertama menggerakan hati manusia untuk harus saling mengasihi, tanpa memandang orang lain itu sebagai musuh atau sahabat. Maka mustinya tidak ada istilah manusia sebagai serigala bagi sesamanya , – homo homini lupus –; tetapi manusia harus menjadi sahabat bagi sesamanya, – homo homini socius -. 

Baik Daud maupun Yesus melalui teladan dan ajaran ini bertujuan untuk mengubah logika manusia dan menyelaraskannya dengan logika Allah sendiri. Pertanyaannya, apakah kita mau tetap seperti Abisai atau mentransformasi diri untuk menselaraskan dengan Logika Allah???

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

PH 22 Terdakwa Tolak Tuntutan Oditur Militer dalam Kasus Prada Lucky, Akhmad Bumi : Dakwaan Oditur Telah Terbukti
Uncategorized

PH 22 Terdakwa Tolak Tuntutan Oditur Militer dalam Kasus Prada Lucky, Akhmad Bumi : Dakwaan Oditur Telah Terbukti

PH 22 Terdakwa Tolak Tuntutan Oditur Militer dalam Kasus Prada Lucky, Akhmad Bumi : Dakwaan Oditur Telah Terbukti KUPANG :...

Read more
Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma  Kunjungan Kerja ke KONI Pusat dan Studi Tiru Persiapan PON 2028

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma  Kunjungan Kerja ke KONI Pusat dan Studi Tiru Persiapan PON 2028

NTT Mart Hadir di Sikka,  Solusi Pemasaran Bagi Pengusaha UMKM

NTT Mart Hadir di Sikka,  Solusi Pemasaran Bagi Pengusaha UMKM

Buka Jejaring Pasar, Bupati Lembata : Diaspora adalah Jembatan Pemasaran UMKM, Pangan dan Hasil Laut NTT

Buka Jejaring Pasar, Bupati Lembata : Diaspora adalah Jembatan Pemasaran UMKM, Pangan dan Hasil Laut NTT

Gubernur NTT Pimpin Apel ASN : Doakan Korban Bencana Sumatera

Gubernur NTT Pimpin Apel ASN : Doakan Korban Bencana Sumatera

Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong

Ketika Jumpa Pers Menjadi Ajang Caci Maki (Catatan Buat Gerombolan Mafia Nagekeo (6)

Load More
Next Post
Partai Gerindra Banda Aceh Salurkan Sembako Bagi Korban Kebakaran

Partai Gerindra Banda Aceh Salurkan Sembako Bagi Korban Kebakaran

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In