ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Kamis, Agustus 21, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Khotbah Minggu Prapaskah II/C (2025) : “TRANSFIGURASI DASAR TARNSFORMASI SIKAP”

by WartaNusantara
Maret 15, 2025
in Uncategorized
0
OLE-OLE DARI KAMPUNG SELATAN (Untuk DPRD NTT Terpilih, Calon Gubernur NTT dan Calon Bupati Lembata)
0
SHARES
44
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero

Kej.15:5-12. 17-18; Flp. 3:17-4.1; Luk. 9:28b-36

WARTA_nUSANTARA.COM–Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, seminggu yang lalu kita baru mendengar bahwa Yesus keluar sebagai pemenang, sekalipun iblis mencobai Dia sampai tiga kali. Mengapa Yesus memenangkan godaan-godaan itu? Karena Dia dipenuhi dengan Roh Kudus.  Yesus yang penuh dengan Roh Kudus itu, hari ini diceritakan oleh penginjil Lukas bahwa :” Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.”

Kisah ini ditulis oleh ketiga injil synopsis. Hal yang sama yan diberitakan oleh ketiganya adalah  bahwa Yesus membawa serta Petrus, Yohanes dan Yakobus. Di atas gunung itu Yesus berdoa, sedang ketiga murid tertidur. Ketiga penginjil tidak menyebut nama gunung itu. Namun, sejak abad ke-3 M, orang kristen perdana termasuk Origines, Dia berpendapat bahwa gunung tempat Yesus dimuliakan Bapa-Nya adalah Tabor. Gunung ini paling tinggi di Israel. Pendapatnya ini didasarkan pada pengalaman bahwa Tabor telah lama menjadi tempat ziarah Kristen dan menjadi lokasi “Church of the Transfiguration” (Gereja Transfigurasi). Gereja itu didirikan di tempat ini.

Peristiwa Yesus dimuliakan di gunung Tabor kemudian kita kenal dengan nama Transfigurasi. Yesus berubah rupa. Namun tidak Cuma wajah-Nya tetapi juga pakaian-Nya berkemilau. Hal ini merupakan puncak spiritualitas dari Yesus. Peristiwa ini disaksikan oleh ketiga murid-Nya, yang ketika itu baru terjaga dari lelapnya. Karena itu penginjil Lukas menulis:” Ketika mereka terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”

RelatedPosts

Prabowo Hadiahi 50 Juta Untuk Paulus Gregorius Afrisal, Anggota Paskibraka Nasional Asal NTT

Prabowo Hadiahi 50 Juta Untuk Paulus Gregorius Afrisal, Anggota Paskibraka Nasional Asal NTT

Prabowo Perdana Pimpin Upacara HUT RI ke-80 : Lagu Tabola Bale Menggema di Istana Negara

Prabowo Perdana Pimpin Upacara HUT RI ke-80 : Lagu Tabola Bale Menggema di Istana Negara

Load More

Bapa, ibu, saudara, saudari, yang terkasih, sekurang-kurangnya ada empat alasan yang hendak disampaikan pada peritiwa ini. Pertama,  pengumuman kepada para murid bahwa Yesus adalah benar-benar Putra  Allah. “Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.” Tuhan hendak mengumumkan kepada seluruh manusia di muka bumi melalui representasi ketiga murid  itu bahwa Yesus adalah Putra Allah. Dan karena Dia satu-satunya Putra Allah maka wajib dengarkan Dia. Jangan acuhkan Dia! Jangan berpaling daripada-Nya.

Kedua, peristiwa Tabor adalah juga model pengesahan Allah kepada Putra-Nya, bahwa sekalipun Yesus benar-benar Anak-Nya namun Dia  adalah Al-Maseh yang memiliki misi untuk menebus umat manusia. Untuk menebus dosa umat manusia, Yesus harus menderita di salib (Luk 9:31);

Bahwa peristiwa Tabor baru menjadi awal perjalanan misi-Nya. Karena itu maka Dia harus pergi ke Yerusalem untuk memulai perjalanan duka lara, – via dolorosa – mulai dari Getzemani hingga di bukit Golgota. Maka dari itu pasca kemuliaan-Nya Yesus tidak menerima bujukan Petrus untuk mendirikan kemah di atas puncak Tabor. Yesus tidak mau tinggal dalam suasana mapan penuh kebahagiaan, tetapi Dia mengajak murid-murid-Nya untuk turun dari gunung untuk memulai perjalanan menuju  Yerusalem. Karena itu kepada ketiga murid itu, Yesus katakan dalam injil Mateus:” Berdirilah, jangan takut (Mat. 17:7)!” 

Ajakan Yesus kepada murid-murid-Nya hendak mengingatkan mereka bahwa tidak boleh terlena dalam kemuliaan. Jangan terbuai oleh  tiupan sepoi angin Tabor. Yesus mengajak mereka untuk turun gunung karena perjalanan sesungguhnya belum berujung. Turun gunung untuk memulai jalan duka penuh nestapa. Dan supaya mereka jangan takut, Yesus sudah terlebih dahulu menguatkan mereka dengan kata-kata tadi.   

Berdirilah bermakna memiliki sikap optimis. Berdirilah berarti pula siap melangkah. Dalam keadaan siap sedia melangkah itulah, Yesus memberikan peneguhan, kekuatan dan semangat bahwa jangan takut. Karena Aku adalah Allah Imanuel, Allah  beserta kamu. Maka, makna ketiga dari peritiwa Tabor, adalah peneguhan Tuhan kepada ziarah hidup manusia. Bahwa manusia, dalam ziarahnya, dia akan mengalami berbagai rintangan. Beraneka tantangan silih berganti. Keputus-asa-an dan kegagalan pasti menderanya. Angin badai dan gelombang taufan hidup pasti menerpah biduk perziarahan manusia. Namun Yesus bilang, jangan takut, badai pasti berlalu.

Sebagaimana Yesus ajak ketiga murid-Nya untuk tinggalkan Tabor dan memulai perjalanan ke Yerusalem, maka serentak itu pula sadar atau tidak sadar, manusia itu adalah peziarah. Untuk itu Paus Fransiskus memberi kita sebuah refleksi panjang selama Tahun Yubileum tentang Peziarah Pengharapan.

Beliau mengatakan:” Ziarah atau sebuah perjalanan secara tradisional dikaitkan dengan pencarian manusia akan makna hidup.Ziarah dengan berjalan kaki sangat mendukung penemuan kembali nilai keheningan, dan kesederhanaan hidup.”  Ziarah itu adalah perjalanan panjang dan sulit, sebagaimana disimbolkan dengan pengenaan Sepatu Bot yang berlumpur. Namun di balik ziarah panjang nan sulit itu, tersembul  harapan hati yang dilambangkan dengan peziarah dengan mata bersinar.

Sampai di sini saudara-saudara kita lantas bertanya, apa relevansi peristiwa Kemuliaan Tabor dengan kita sebagai Peziarah Pengharapan? Relevansinya adalah bahwa Transfigurasi harus menjadi dasar transformasi sikap kita. Bila  di masa lampau kita kadang seperti Petrus yang mau terus berada pada zona nyaman, maka pada hari ini Yesus ajak kita untuk turun gunung. Berani memulai perjalanan panjang dan sulit ke “Yerusalem” hidup kita.

Maka dalam konteks pertanyaan di atas, makna keempat dari peristiwa Tabor yang dapat ditarik adalah bahwa Yesus hendak memberikan pengajaran kepada  kita sebagai Peziarah Pengharapan, bahwa untuk menggapai kemenangan, perlulah perjuangan karena vita est militia, –hidup adalah perjuangan -. Ketika kita berjuang untuk menggapai kemenangan, kita tidak boleh menggusur dan menggeser orang secara serampangan. Kita tidak boleh sikat dan sikut orang yang telah ada pada  Tabor kehidupannya, karena setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.

Bila itu sikap yang sedang kita punyai hingga hari ini, Yesus bilang, kita musti turun gunung. Turun gunung dalam konteks ini berarti bertransformasi sikap. Memiliki perubahan sikap kristiani dengan keyakinan teguh bahwa tiada keberhasilan tanpa perjuangan.

Bahwa di balik via dolorosa yang menyayat hati yang dialami oleh para pengikut-Nya, pasti membawa mahkota kemenangan. Karena itu maka mari kita padukan perjalanan kita dengan perjalanan penebusan Yesus  Al-Masih yang harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan antara Kemenangan Salib dan Transfigurasi Tabor. ***

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Prabowo Hadiahi 50 Juta Untuk Paulus Gregorius Afrisal, Anggota Paskibraka Nasional Asal NTT
Seni Budaya

Prabowo Hadiahi 50 Juta Untuk Paulus Gregorius Afrisal, Anggota Paskibraka Nasional Asal NTT

Prabowo Hadiahi 50 Juta Untuk Paulus Gregorius Afrisal, Anggota Paskibraka Nasional Asal NTT JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM — Prestasi membanggakan ditorehkan...

Read more
Prabowo Perdana Pimpin Upacara HUT RI ke-80 : Lagu Tabola Bale Menggema di Istana Negara

Prabowo Perdana Pimpin Upacara HUT RI ke-80 : Lagu Tabola Bale Menggema di Istana Negara

Warga Binaan Lapas Lembata Dapat Remisi, Kado HUT RI ke-80

Warga Binaan Lapas Lembata Dapat Remisi, Kado HUT RI ke-80

“Kejari TTS Harus Proaktif Tangani Kasus Proyek Pembangunan 8 Embung”

Meridian Dewanta,SH. : “Jangan Ada Pemeran Pengganti Tersangka Dalam Kasus Kematian Dokter Abraham Taufiq”

Korupsi Dana Desa Nubaatalojo, Para Terdakwa divonis Dua Tahun Penjara

Korupsi Dana Desa Nubaatalojo, Para Terdakwa divonis Dua Tahun Penjara

Bantuan Pakaian Bagi Korban Erupsi Lewotobi Disalurkan di Flores Timur

Abolisi dan Absolusi : Politik dan Iman 

Load More
Next Post
Ketua Komda NTT Juventus Tulung : “Pemuda Katolik Majukan Tanah Lembata”

Ketua Komda NTT Juventus Tulung : "Pemuda Katolik Majukan Tanah Lembata"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In