Oleh : Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero
WARTA-NUSANTARA.COM-Hari ini kita tiba pada Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus. Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus. Peristiwa ini disaksikan oleh murid-murid-Nya, Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan. Dengan Naik-Nya Yesus ke Surga, secara fisik mereka tidak lagi dapat memandang Tuhan-Nya, namun janji Yesus akan mengutus Roh Kudus telah menumbuhkan sukacita akan pengharapan bahwa Yesus tak akan meninggalkan mereka. Karena itu mereka berkumpul di Yerusalem menantikan karunia Roh Kudus.
Kitab Kisah Para Rasul mencatat lebih detail mengenai percakapan antara Yesus dan murid-murid-Nya menjelang kenaikan-Nya. Para murid Yesus digambarkan masih belum memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka alami. Banyak dari mereka yang masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan kerajaan Daud yang runtuh sejak dikalahkan oleh Kerajaan Babel. Tetapi Yesus mempunyai misi lain yang bukan dari dunia. Karena itu, sebelum Dia Naik Ke Surga, Ia berpesan kepada murid-murid-Nya: “… kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Dan sesudah meninggalkan pesan itu, dicatat bahwa Yesus terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh murid-murid-Nya. Peristiwa itu membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan menampakkan diri dan mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus kepada mereka.
Sebelum Naik Ke Surga, penginjil Lukas mencatat percakapan terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya. Lukas mencatat:” Pada hari kenaikan-Nya, ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang—demikian kata-Nya–“telah kamu dengar daripada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”Percakapan ini rupanya berlanjut sambil berjalan ke luar kota Yerusalem ke arah Betania di sebelah timur. Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel? Jawab Yesus: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Injil Markus, Injil Lukas dan an Kitab Kisah Para Rasul mencatat peristiwa kenaikan ini secara eksplisit sedangkan Injil Matius dan Injil Yohanes tidak menyebutkan secara jelas, melainkan hanya merujuknya. Markus mencatat bahwa sesudah Tuhan Yesus menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada murid-murid-Nya, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (Markus 16:19) Kata kerja “terangkat” sama dengan yang digunakan dalam Kisah Para Rasul 1:2.
Sedangkan Lukas mencatat,” Yesus membawa mereka ke luar kota Yerusalem sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.” (Lukas 24:50-52) Salah satu janji yang disampaikan Yesus sebelum Dia Terangkat Ke Surga adalah bahwa para murid akan menerima kuasa Roh Kudus. “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,” “Kuasa” dalam bahasa Yunani, dunamis_bukanlah sekadar kekuatan atau kemampuan; istilah ini khusus menunjuk kepada kuasa yang bekerja, yang bertindak. Lukas (dalam Injilnya dan dalam Kisah Para Rasul) menekankan bahwa kuasa Roh Kudus termasuk kekuasaan untuk
mengusir roh-roh jahat dan urapan untuk menyembuhkan orang sakit sebagai kedua tanda penting yang menyertai pemberitaan Kerajaan Allah
Kuasa Roh Kudus yang diterima adalahmelalui Baptisan dalam Roh Kudus. Baptisan dalam Roh Kudus adalah persediaan Allah untuk membebaskan kuasa dari Roh Kudus ke dalam kehidupan orang percaya. Lukas dalam ayat ini tidak menghubungkan baptisan dalam Roh dengan keselamatan dan pembaharuan pribadi, namun kuasa ilahi di dalam orang percaya untuk bersaksi tentang Kristus. Karya utama Roh Kudus dalam bersaksi dan memberitakan Injil berhubungan dengan kedatangan-Nya atas orang percaya untuk kuasa dan kesaksian-Nya mengenai karya penyelamatan dan kebangkitan Kristus (bd. Kis 2:14-42).
Baptisan dalam Roh Kudus bukan hanya memberikan kuasa untuk memberitakan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tetapi juga meningkatkan keefektifan kesaksian itu karena hubungan yang diperdalam dan diperkuat dengan Bapa, Anak, dan Roh Kudus sebagai akibat kepenuhan Roh itu (bd. Yoh 14:26; 15:26,27). Roh Kudus menyingkapkan dan memperdalam kehadiran pribadi Yesus Kristus kepada kita (Yoh 14:16-18). Kesaksian apa pun mengenai persekutuan intim dengan Yesus Kristus akan menghasilkan keinginan yang makin membara pada pihak kita untuk mengasihi, menghormati, dan menyenangkan Juruselamat kita
Roh Kudus memberi kesaksian tentang “kebenaran” (Yoh 16:8,10) bahkan “seluruh kebenaran” (Yoh 16:13) yang “akan memuliakan Kristus” (Yoh 16:14), bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan. Demikianlah, kita yang sudah menerima kesaksian Roh mengenai karya penebusan Kristus dengan sendirinya akan menyatakan sifat Kristus, kasih, kebenaran, dan keadilan dalam kehidupan kita (bd. 1Kor 13:1-13).
Baptisan dalam Roh Kudus merupakan titik tolak di mana orang diberikan kuasa untuk bersaksi tentang Kristus dan menginsafkan orang yang terhilang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Dampak dari keinsafan semacam itu akan tampak di dalam diri mereka yang memberitakan berita itu maupun dalam mereka yang menerimanya (Kis 2:39-40). Baptisan dalam Roh Kudus hanya dapat diberikan kepada mereka yang hatinya sudah berbalik kepada Allah dalam pertobatan dari cara hidup yang fasik (Kis 2:38; 3:26).
Baptisan itu dipelihara dengan komitmen yang sungguh-sungguh kepada Kristus, untuk selalu setia pada ajaran-Nya sampai maut menjemput. Saudara-saudaraku, janji kuasa yang hendak diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya juga ditujukan kepada kita sekalian yang menamakan diri sebagai pengikut-pengikut Kristus. Janji itu akan terpenuhi di dalam diri kita, bila kita meneladani sikap murid-murid Yesus. Bahwa mereka pulang dengan sukacita ke Yerusalem sambil menunggu janji Yesus itu terpenuhi. Para murid Saudara-saudaraku, janji kuasa yang hendak diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya juga ditujukan kepada kita sekalian yang menamakan diri sebagai pengikut-pengikut Kristus.
Janji itu akan terpenuhi di dalam diri kita, bila kita meneladani sikap murid-murid Yesus. Bahwa mereka pulang dengan sukacita ke Yerusalem sambil menunggu janji Yesus itu terpenuhi. Para murid tidak hanya menunggu pemenuhan janji itu di dalam kepasifan, tetapi mereka menunggu sambil berdoa. Maka kita pun wajib menunggu pemenuhan janji Yesus itu dengan berdoa. Kita bersama-sama melaksanakan Novena Roh Kudus di kelompok umat basis kita masing-masing. Dengan demikian, ketika pemenuhan janji itu tiba, – dan Roh Kudus telah datang – kita telah siap untuk menjadi saksi-Nya, sampai ke ujung bumi.” ***