Oleh : Germanus S. Atawuwur
Mal. 4:1-2a; 2Tes.3:7-12; Luk. 21:5-19
WARTA-NUSANTARA.COM-Beberapa tahun terakhir ini, sejak akhir 2019 hingga kini, kita masih dihantui dengan beraneka bencana dan wabah, baik itu secara dunia maupun secara local. Masih terasa hingga kini, pandemi corona virus yang menyerang dunia yang berdampak pada resesi dunia yang kita rasakan hingga hari ini. Sementara itu, sedang kita dihantui dengan pandemic corona virus itu, tentu masih terrekam dalam memory kita, kisah Badai Seroja yang menghantam sejumlah daerah di wilayah Nusa Tenggara Timur. Lalu, belum badai seroja ini berlalu, peperangan antara Negara Rusia dan Ukraina berkecamuk hingga kini. Dampak peperangan ini dirasakan juga oleh kita yang hadir di sini, yakni terjadinya kenaikan harga bahan dasar yang disebabkan oleh inflasi. Ketika mengalami beraneka badai yang terjadi dalam hidup ini, banyak dari kita, mulai bertanya-tanya, apakah ini tanda hari kiamat sudah dekat?
Tentang hari kiamat atau akhir zaman, para murid Yesus bertanya kepada Yesus:” Bilamanakah akan terjadi hari kiamat dan apa tanda-tandanya? Terhadap pertanyaan mereka, Yesus menjawab terlebih dahulu dengan memberikan peringatan kepada para murid-Nya:” Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan.”
Peringatan Yesus itu kemudian dijelaskan oleh Yesus tentang “tanda-tanda” akhir zaman. Yesus pun berkata kepada murid-murid-Nya tentang akhir zaman itu. Banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Bila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Yesus kemudian melanjutkan kata-kata-Nya: “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan,akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”
Selain tanda-tanda alam yang dikatakan Yesus, Ia pun mengatakan bahwa penderitaan pun akan terjadi pada para pengikut Kristus. Kata Yesus:” Kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.” Kemudian Yesus melanjutkan lagi:” Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Bila hal sebagaimana disebutkan di atas, Yesus sudah terlebih dahulu pesan kepada mereka:” Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. “
Selain itu Yesus mengatakan lagi:” Kalau kamu tetap bertahan (dalam penderitaan dan penganiayaan itu),kamu akan memperoleh hidupmu.” Kata-kata Yesus ini kemudian terpenuhi khusus kepada para murid-Nya dan pada awal kekristenan. Para penulis kuno menyatakan bahwa semua rasul Yesus, (kecuali Yohanes) mati syahid oleh para penganiaya. Banyak orang percaya yang disiksa dan dibunuh pada masa awal Kekristenan.
Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, Yesus menjelaskan tentang akhir zaman, tanda-tanda hari kiamat sudah dekat, dengan mengaitkan dengan penderitaan yang diakibatkan oleh bala bencana dan penderitaan yang dilakukan oleh orang-orang yang anti Kristus. Pesan Yesus yang tersirat melaui penjelasan ini, Dia hendak mengatakan bahwa menjadi murid Yesus, menjadi pengikut Kristus, tidak gampang. Tidak mudah. Akan digembleng dengan pengalaman dan tragedi-tragedi hidup, entah secara bersama-sama, entah secara sendiri-sendiri melalui aneka bencana silih berganti dan perlakuan orang-orang yang sama sekali tidak mengakui Kristus dan injil-Nya. Yesus sudah berikan jaminan bahwa sekalipun badai dan rintangan serta penderitaan akibat ulah manusia yang tidak percaya menghampirimu, tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Artinya, dalam setiap situasi yang paling sulit dan menyakikan, Tuhan akan selalu menjaga dan melindungi citra-Nya, karena mereka sangatlah berharga di mata-Nya.
Sekalipun badai hidup terus-menerus menghampiri dalam beraneka wajah, Yesus ingatkan bahwa:” Kalau kamu tetap bertahan (dalam penderitaan dan penganiayaan itu), kamu akan memperoleh hidupmu.” Janji ini menjamin keamanan rohani, bukan perlindungan jasmani. Jikalau orang percaya tinggal setia, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu bagi kebaikan mereka; tiada sesuatu pun yang dapat memisahkan mereka dari kasih-Nya. Agar supaya tetap bertahan maaka kita harus mengamalkan kesetiaan yang sungguh-sungguh kepada Kristus melalui sarana-sarana kasih karunia, yaitu berdoa, bersaksi, mendalami Firman Allah, beribadah, bersekutu dengan saudara Kristen dan menolak dosa setiap hari. Itulah cara bertekun dalam iman yang benar.
Dengan cara bertekun dalam iman yang benar, orang percaya beroleh hidup kekal dan menang di dalam segala keadaan.Bila kita telah menang dalam segala keadaan maka kita akan memperoleh hidup kita. Memperoleh hidup kita artinya, mendapat keselamatan di dunia ini dan di akhirat nanti, dalam keselamatan abadi di surga.
Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, melalui bacaan injil ini, Tuhan mau memberikan peringatan bahwa kita harus tetap punya iman yang setia kepada-Nya, walau ada berbagai badai hidup dan tantangan yang akan kita alami. Agar tetap mempunyai iman yang setia kepada Tuhan maka kita dituntut untuk menjaga dan memeliharanya. Kita memelihara dan menjaganya dengan cara berbuat baik tanpa pamri, teruslah beribadah dan mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya.
Saya yakin, kita semua, anda dan saya memiliki kiamat-kiamat kecil. Kita mengalami fitnah dan permusuhan. Kita juga tentu mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat menyakitkan, hingga nyaris putus asa dan menjauh dari Tuhan. Badai, tantangan, peristiwa-peristiwa yang muncul beraneka wajah silih berganti, entah menerpah saya dan anda baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri, tentu tidak boleh membuat kita terperangkap begitu lama di dalam peristiwa itu, apalagi larut tak berdaya.
Di saat-saat seperti itu, kata-kata Yesus hari ini membangkitkan semangat hidup kita:” Waspadalah supaya kamu jangan disesatkan, karena bila kamu mengalami kiamat-kiamat kecil itu, percayalah Aku akan selalu menyertai kamu sehingga tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang.” Dan jaminan Yesus yang terakhir inilah yang menguatkan kita:” Kalau kamu tetap bertahan (dalam penderitaan dan penganiayaan itu), kamu akan memperoleh hidupmu.” ***
Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero, Flores, NTT