Press release: Gaudensia Resha Londa, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UNWIRA Kupang
NAGEKEO : WARTA-NUSANTARA.COM-Mahasiswa mahasiswi UNWIRA sebanyak 16 orang yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) di Desa Wajo Kecamatan Keo Tengah. Kabupaten Nagekeo, melaksanakan salah satu kegiatan kepada warga, khususnya kepada anak-anak, yaitu pembuatan Eco Print.
Eco Print diangkat menjadi salah satu program kegiatan yang dikhususkan kepada anak-anak sebagai bagian dalam program bantuan belajar Aman Calistung (Adikku Mantap baca, Tulis, Hitung), untuk memperkenalkan dan mengajak anak-anak membuat pola pada wadah kain. Eco print sebagai pemicu kreasi merancang motif  kain tenun dan memperkanlakan penggunaan zat warna alami. Kegiatan latihan pembuatan Eco Print, dilaksanakan di Aula Kantor Desa Wajo, Senin 1 Agustus 2022. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah sekitar 60 orang anak-anak murid Sekolah Dasar di Desa Wajo. Anak-anak tersebut dibgi dalam 5 kelompok, dan tiap kelompok mengerjakan eco print di atas kain putih sepanjang 2 meter. Dengan demikian, pada kegiatan tersebut yang memakan waktu 30 menit, anak-anak menghasilkan 10 meter kain berkarya eco print.
Eco Print merupakan suatu karya seni ukir di atas kain. Eco Print berasal dari kata Eco (Ekosositem/Alam) dan Print yang berarti cetak. Eco print merupakan seni olah kain atau membuat gambar (motif) pada kain dengan menggunakan bahan-bahan pewarna alamiah. Bahan alami yang berasal dari sekitar rumah atau di sekitar lingkungan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu kain katun putih polos, kain perlak kuning, daun tumbuhan dan bunga, kapur, kayu yang bersih sebagai penghancur daun, kapur sirih, air bersih dann ember. Pada proses pembuatannya, kain perlak dibentangkan di atas lantai yang bersih. Di atas kain perlak, diletakkan kain katun putih pada setengah bagian kain perlak. Kemudian, ke atas permukaan kain katun diletakkan daun dan bunga tumbuhan sesuai dengan pola gambar yang diinginkan.
Setelah daun dan bunga tumbuhan disusun sesuai pola yang diinginkan maka bagian lain dari kain perlak dilipat untuk menutupi kain putih yang telah diletakkan bunga dan daun tumbuhaan. Diatur agar bunga dan daun tidak terpencar, dan tetap pada posisi sesuai pola yang telah dibuat. Kemudian diketuk secara perlahan menggunakan kayu dari bagian atas kain perlak hingga daun atau bunga membentuk cetakan pada kain. Setelah dipastikan semua daun dan bunga telah membentuk cetakan pada kain maka kain perlak penutup dibuka, daun dan bunga yang tersisia disingkirkan dan kain putih yang telah tercetak pola, dibiarkan selama satu malam. Keesokan harinya, disiapkan air bersih di dalam sebuah ember dan ke dalam air dimasukkan kapur sirih. Kemudian kain yang cetakan direndam di dalam larutan kapur itu selama 3 jam, dan dilanjutkan dengan dikeringanginkan (dikeringkan tnpa panas matahari). . Â
 Anak-anak desa Wajo yang mengikuti kegiatan pembuatan Eco Print ini  sangat antusias mengikuti latihan karya seni ukir ini. Sangat diharapkan, mereka dapat menghasilkan karya-karya seni berikutnya dengan memanfaatkan bahan alamiah yang mudah diperoleh di sekitar lingkungan hidup mereka, dan menjadi karya seni yang bernilai ekonomis*** (*/WN-01)