MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Dihadapan ratusan Ketua RT dalam pertemuan di auditorium kantor bupati Jumat (22/10/2021), Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT menegaskan, lima tahun sebelumnya, periode 2016-2021, dana yang tersedot untuk perjalanan dinas pejabat Merauke tiap tahun senilai Rp 275 milyar.
“Datanya lengkap ada di saya. Sehingga tidak mengherankan, lima tahun kemarin, hampir semua kegiatan pembanguna maupun roda perekonomian di tingkat rakyat, stagnan bahkan mengalami kemerosotan,” tegas Bupati Mbaraka.
Kalkulasi nilai tersebut, demikian Bupati Mbaraka, baru dihitung satu tahun. Jadi kalau lima tahun, maka dana yang digunakan pejabat dengan berbagai alasan untuk kegiatan dinas di luar Merauke bisa mencapai hingga Rp 1 triliun.
Ditegaskan, dengan kondisi seperti demikian, pertumbuhan ekonomi juga nol besar. Bahkan anggaran, pendapatan dan belanja daerah (APBD) mengalami penurunan hingga Rp 1,8 triliun. “Padahal disaat kepemimpinan saya periode 2011-2016, APBD mencapai Rp 2,5 triliun. Nah begitu saya tak menjabat, , menjadi turun kembali,” ujarnya.
Setelah kurang lebih delapan bulan menjabat dengan wakilnya, H. Riduwan, mulai melakukan penataan kembali administrasi. “Jujur bahwa saat kami masuk pertama, administrasi keuangan sangat kacau balau. Uangnya banyak dilakukan untuk perjalanan dinas pejabat,” kritiknya.
Olehnya, jelas bupati, ia harus bekerja keras kembali menstabilkan APBD dan tahun depan sudah bisa kembali normal mencapai Rp 2,3 triliun lebih.
Kedepan, pintanya, agar semua orang memilih pemimpin itu yang baik dan memiliki kemampuan serta jam terbang. Jangan memilih bupati-wakil bupati atas dasar suka atau tidak suka. “Ya faktanya terbukti to. Lima tahun kemarin, pembangunan tak jalan baik, termasuk roda perekonomian juga, sehingga masyarakat terus berteriak dimana-mana,” ujarnya. (WN-kobun)








