MERAUKE, WARTA NUSANTARA – Fakta tak terbantahkan! Siapapun harus mengakui. Karena usaha dan perjuangan dari Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT terhadap nasib 190 calon pegawai negeri sipil (CPNS) orang asli Papua (OAP) formasi 2018.
Dimana ratusan orang itu, diluluskan atas kebijakan pemerintahan sebelumnya, namun sesunggunya tak lulus hasil seleksi nasional. Lalu dipastikan tidak mendapatkan nomor induk kepwgawaian (NIP).
Disaat mereka mengetahui sesungguhnya, keputus-asaan hingga tetesan air mata tak mampu dibendung. Sebagai seorang kepala daerah, tentu ia (Bupati Mbaraka) tak tega melihat seperti demikian. Apalagi sampai ada yang telah keluar dari bank dan memutuskan mengikuti testing dengan harapan, bisa lulus sekaligus mendapatkan NIP.
Setelah beberapa bulan ‘redup,’ ternyata Bupati Mbaraka diam-diam bergerak cepat bertemu empat mata dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (Menpan), Tjahyo Kumolo. Lalu hasilnya pun menggembirakan.
Ketika itu, Menpan memberikan angin segar jika 190 CPNS OAP yang diloloskan, dipastikan mendapatkan NIP. Ternyata terjawab dan secara resmi hari ini, mereka mulai melakukan pemberkasan, sekaligus persiapan mengikuti prajabatan.
Tidak hanya 190 CPNS OAP yang diluluskan itu, tetapi 190 lain yang nota bene lulus sesuai hasil panselnas dan harus mendapatkan NIP, namun ketika itu digugurkan, secara resmi bergabung megikuti arahan bupati dan menyiapkan semua berkas mengikuti prajabatan pula.
Saat ditemui sejumlah wartawan Senin (8/11/2021), Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT menegaskan, 190 OAP yang diluluskan, menjadi persoalan sangat serius. Karena mereka dipastikan tak bisa mendapatkan NIP lantaran tak lulus hasil seleksi nasional.
“Nah ini yang membuat prosesnya sangat rumit. Tetapi Tuhan menunjuk jalan. Sehingga setelah saya bertemu dengan Menpan dan menyampaikan dengan berbagai alasan, langsung diterima,” ujarnya.
Sebagai tindaklanjutnya, Menpan rela memerintahkan kepada panitia seleksi (pansel) membuka berkas kembali. “Semua orang tidak tahu apa yang saya kerjakan. Tetapi ending akhirnya, 190 CPNS non OAP yang diluluskan, kini boleh tersenyum kembali karena pasti akan mendapatkan NIP setelah mengikuti prajabatan,” katanya.
Bupati Mbaraka kembali menegaskan, dirinya membantu orang tak ada sepersenpun diminta. Bahkan tak mengenal 190 CPNS OAP tersebut. Juga tak ada kepentingan dengan mereka sama sekali. Tetapi sebagai pemimpin yang dipercayakan rakyat Merauke, harus melakukan sesuatu menyelamatkan mereka.
“Sekali lagi saya bekerja dengan jujur dan dari hati tulus ingin membantu. Komitmen saya bekerja diam dan perlu bukti. Hari ini terjawab dan semua orang bisa melihat, mendengar dan mengalami sendiri,” tegasnya. (WN-kobun)