WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Biasa XXVIII Thn B/I: 10 oktober 2021|Keb 7:7-11|Mzm 90:12-13.14-15.16-17|Ibr 4:12-13|Mrk 10:17-30|Kebijaksanaan hadir dalam doa-doa kita|KEBIJAKSANAAN bukan deretan huruf mati melainkan ‘seorang pribadi’. Ia penuh pengertian, penuh cinta kasih. Jika Ia hadir dalam hidup kita, hadir pula segala yang kita butuhkan! Dalam sejarah keselamatan, Raja Salomo tidak berdoa minta harta kekayaan melainkan minta ‘kebijaksanaan’. Pintu masuk Roh kebijaksanaan yaitu ‘doa’. Berdoa berarti hadir di hadapan Allah sebagai orang miskin.
Kita mengosongkan diri agar Allah memenuhi hati kita dengan roh kebijaksanaan! Apa yang salah dalam doa-doa kita? Kita berdoa tetapi mungkin pintu hati tetap tertutup! Orang farisi tidak pernah mengalami perjumpaan dengan Yesus karena hati mereka tertutup rapat oleh kebencian, nafsu-nafsu yang menyesatkan! (Keb 7:7-11) Apakah pintu hati kita terbuka dan siap mengalami kehadiran Roh Kebijaksanaan dalam doa-doa kita, dalam hidup dan pelayanan kita? Hanya hati bijaksana dapat mengalami kasih setia Tuhan setiap hari! Melalui hidup mereka semakin banyak orang mengalami kemurahan Tuhan melimpah atas bumi! (Mzm 90:12-13.14-15.16-17) Apakah orang lain menemukan kemurahan Tuhan melalui hidup kita?
Kita mengalami kehadiran Roh Kebijaksanaan itu dalam Firman Allah! Ia membongkar kesombongan kita agar kita sanggup menjadi pewarta cinta kasih-Nya kepada dunia! (Ibr 4:12-13) Dalam pengalaman apakah firman Tuhan menyucikan hati kita? Keterikatan pada harta benda sangat sering menutup mata kita untuk mengalami kehadiran Roh Kebijaksanaan! Yesus membangun kesadaran para murid untuk siap meninggalkan segala sesuatu demi kebijaksanaan agar mereka memperoleh segala-galanya! (Mrk 10:17-30) Apa yang masih kurang dalam hidup kita jika kita harus meninggalkan segala-galanya atas nama kebijaksanaan? Sejauhmana Sang kebijaksanaan hadir dalam doa-doa saya juga dalam karya pelayananku? (RD Antonius Prakum Keraf)*