Oleh : Romo Antonius Prakum Keraf, PR
WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Biasa VII Thn C/II: 20 Februari 2022| 1Sam 26:2.7-9.12-13.22-23|Mzm 103:1-2.3-4.8-10.12-13|1Kor 15:45-49| Luk 6:27-38| Nilai hidup menggerakan perilaku kita | APAKAH NILAI yaitu sesuatu yang baik atau buruk dalam adat budaya selalu menjadi penggerak perilaku kita?
Sangat sering kita menjadi sangat reaktif, sangat marah saat perasaan atau kondisi orang lain sekian mempengaruhi kita! Bukan halnya dengan raja Daud! Ia tidak berperilaku berdasarkan perasaan, atau situasi atau kondisi orang lain! Ia bertindak karena nilai yaitu ‘baik buruknya sesuatu dalam masyarakat kita!’
Misalnya ia tidak mengikuti dorongan emosi orang lain untuk membunuh Saul orang terurapi! Baik buruknya sesuatu dalam adat budaya mesti menjadi dasar pertimbangan dari setiap perilaku kita bukan perasaan orang lain! (1Sam 26:2.7-9.12-13.22-23) Apakah nilai selalu menjadi motor penggerak perilaku kita?
Pemazmur memberi kesaksian, nilai kasih sayang mesti menjadi motor penggerak perilaku kita! Allah pemilik nilai kasih sayang. Ia mengampuni dan menyembuhkan kita! (Mzm 103:1-2.3-4.8-10.12-13) Mengapa kita tidak saling mengampuni dan saling menyembuhkan? Yesus Kristus dan RohNya menghidupkan kita! CintakasihNya mesti menjadi nilai yang menggerakan perilaku kita setiap hari! (1Kor 15:45-49)
Apakah Roh cintakasih menggerakan perilaku kita setiap hari? Yesus menegaskan pentingNya Kasih sebagai nilai yang menggerakan perilaku kita! Berdoa, mengampuni dan siap member karena kasih! Masyarakat kita, keluarga kita akan semakin sehat karena setiap perilaku kita digerakan bukan oleh perasaan melainan oleh nilai kasih sayang! (Luk 6:27-38) Apakah kita bisa saling mengampuni karena kasih? Sejauhmana nilai hidup menggerakan perilaku dan perbuatan saya di tengah tugas pelayanan?