Oleh : Romo Anton Prakum Keraf, PR
WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Biasa V. Thn C/II: 6 Februari 2022| Yes 6: 1-2a.3-8|Mzm 138: 1-2a.2bc-3.4-5.7c-8|1Kor 15:1-11|Luk 5: 1-11|Jadilah utusan dengan bibir belaskasih | PENGALAMAN akan kasih mengubah hidup seseorang! Kasih yang mengubah tidak berasal dari najis bibir melainkan dari ‘hati bersih, hati penuh belaskasih’ Yesaya mengalami hati Allah penuh belaskasih mengubah kehidupannya dengan sentuhan ‘roh belas kasih’.
Bara api menyentuh bibir Yesaya melambangkan ‘roh belaskasih!’ mengubah hidupnya! Hati keras, tidak peduli menjadi hati lembut dan rela menerima tugas perutusan! ‘Ini aku utuslah aku’ Yesaya menerima tugas perutusan menjadi pewarta belas kasih. Banyak tugas pertusan entah menjadi pengurus stasi atau KBG atau menjadi fasilitator sinode, admin data umat mesti menjadi kesempatan untuk mewartakan belaskasih Allah yang telah mengubah kehidupan kita! (Yes 6: 1-2a.3-8)
Dalam pengalaman macam apakah Allah mengubah kehidupan kita menjadi pewarta belaskasih-Nya? Pemazmur mengajak kita bersyukur akan kasih yang mengubah hidup kita! Syukur itu kita wujudkan dengan setia melaksanakan tugas pelayanan dengan hati penuh belaskasih (Mzm 138: 1-2a.2bc-3.4-5.7c-8) Apakah kita melaksanakan tugas kita dengan sepenuh hati?
Rasul Paulus bersaksi tentang ‘kasih karunia Yesus Kristus’ mengubah kehidupanya! Ia mengajak kita percaya pada Injil, kabar gembira yang menyelamatkan kita! Kita menjadi pewarta Injil kabar gembira melalui hidup kita! (1Kor 15:1-11) Apakah hidup kita menjadi Injil, kabar gembira bagi dunia?
Para murid percaya akan Sabda Yesus, sabda penuh kuasa mengubah hidup mereka! ‘Karena perintah-Mu, kami akan menebarkan jala juga’ (Luk 5: 1-11) Apakah kita percaya, sabda Yesus yang kita baca dan renungkan mengubah hidup kita? Sejauhmana saya menjadi utusan dengan bibir belaskasih? ***








