WARTA-NUSANTARA.COM-Oase kehidupan, Minggu Biasa XXXII,Thn B.I: 7 November 2021|1Raj 17:10-16|Mzm 146:7,8-9a.9bc-10|Ibr 9:24-28|Mrk 12:38-44 atau Mrk 12:41-44|Dahulukan kepentinganTuhan semuanya akan baik|APAKAH kita mendahulukan kepentingan Tuhan di atas segala-galanya? Apa yang kemudian terjadi dalam hidup kita? Donatur utama Kapel Sakramen Mahakudus di bukit Fatima Larantuka menyatakan ‘Jangan takut menjadi donator!.’
Himbauan ini bermula dari mujizat dalam keluarga ketika mereka memperhatikan ‘tabungan untuk Tuhan dalam keluarganya’. Usahanya berkembang pesat! Janda di Sarfat mengikuti ajakan nabi Elia, utusan Tuhan! ‘Buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar … kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu!’ Mujizat kemudian terjadi sesuai firman Tuhan! ‘Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis, dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke bumi’ Mendahulukan kepentingan Tuhan sama dengan bagian dari persembahan syukur kita! (1Raj 17:10-16) Apakah kita mempunyai ‘tabungan untuk Tuhan?’
Kemana tabungan untuk Tuhan itu kita gunakan? Atau apakah kita takut menjadi donatur? Tidak heran pemazmur bersaksi ‘Pujilah Tuhan hai jiwaku’ Tuhan membebaskan dia dari segala kesesakan seperti janda di Sarfat di tanah Sidon! (Mzm 146:7,8-9a.9bc-10) Dalam kesesakan macam apakah Tuhan membebaskan kita? Jangan takut menjadi donatur, jangan takut berderma. Yesus tela menjadi teladan bagi kita. Ia mengurbankan hidup-Nya untuk menyelamatkan kita! (Ibr 9:24-28) Apakah kita masih takut berkurban?
Yesus membangun kesadaran kita untuk tidak takut berkorban melalui kesaksian janda miskin. Ia berderma dari kekurangannya, semua yang ada padanya yaitu seluruh nafkahnya! Mulailah sekarang juga memiliki tabungan untuk Tuhan! Bersiaplah mengalami mujizat Tuhan seperti janda miskin di Sarfat di tanah sidon! (Mrk 12:38-44 atau Mrk 12:41-44) Apaka kita masih takut memberi dari kekurangan yang ada pada kita? Sejauhmana saya mendahulukan kepentingan Tuhan dan bersiap mengalami mujizat setiap hari dalam hidupku?
(RD Antonius Prakum Keraf)








