PAPUA : WARTA-NUSANTARA.COM-SETELAH tertunda selama kurang lebih satu tahun, Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021 akhirnya resmi dibuka pada Sabtu (2/10). Ajang empat tahunan ini berlangsung sampai 15 Oktober 2021. Pon XX Papua adalah lambang persatuan, persaudaraan dan kebersamaan.
Awalnya PON XX ini direncanakan berlangsung 20 Oktober hingga 2 November 2020. Pandemi Covid-19 membuat PON Papua harus mundur setahun. Untungnya jelang PON 2021 dimulai, kasus Covid-19 di Indonesia mulai terkendali.
Saat membuka secara resmi PON XX Papua 2021 di Stadion Lukas Enembe Sabtu (2/10) petang waktu setempat yang disaksikan melalu kanal Youtube PB PON Papua, Presiden Joko Widodo menekankan, PON yang diselenggarakan merupakan lambang persatuan.
“Kita bangga berada di tanah Papua. Kita bangga berada di Stadion terbaik di se-Asia pasisfik ini. PON Papua ini selain menunjukkan kemajuan Papua, ini juga punya makna besar untuk seluruh masyarakat Indonesia. PON ini adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, panggung persaudaraan. PON ini adalah panggung kesetaraan dan panggung keadilan untuk maju bersama, sejahtera bersama, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Presiden Jokowi disambut tepukan tangan hadirin.
Selain itu, stadion megah itu, kata dia bukan satu-satunya lambang kemajuan Papua, tetapi juga ada konektivitas laut, udara, bandara, pelabuhan, jalan lintas Papua yang menjadi capaian lain dari kemajuan Papua.
Presiden juga berjanji akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan serta prestasi anak muda Papua.
“Kreativitas anak-anak Papua di awal acara pembukaan sangat membanggakan. Ini yang harus terus dikembangkan,” janjinya.

Penuh Persaudaraan
Di akhir sambutannya dia mengajak agar PON Papua dirayakan dengan semangat persaudaraan dan menjunjung tinggi semangat sportivitas.
“Marilah kita rayakan PON dengan semangat persaudaraan, sportivitas yang tinggi. Mari kita tunjukkan keberhasilan PON XX Papua ini,” ujarnya sembari membuka PON XX Papua secara resmi.
Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya mengungkapkan, dengan tangan terbuka menerima para atlet dan kontingen dari semua Provinsi di Indonesia.
“Kami bangga seluruh anak bangsa berkumpul dan bersatu di Papua. Saya yakin dan percaya bahwa PON ini menjadi perekat persatuan yang dimiliki oleh NKRI. Dari tanah Papua saya akan tunjukkan kepada seluruh sahabat yanga da di seluruh penjuru nusantara bahwa kami masyarakat Papua akan tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI. Merah putih akan selalu menjahit dengan rapih dalam hati dan jiwa kami,” ujarnya.
Dia mengajak semua peserta PON menjadikan PON XX Papua menjadi simbol kemenangan bersama. “Sekali lagi saya mengajak bahwa ini kemenangan kita bersama. Torang Bisa,” pungkasnya.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman mengatakan, PON XX diikuti 34 kontingen dari 34 KONI se-Indonesia yang ada di Indonesia, 6.116 atlet tamu, dan 923 atlet tuan rumah Papua.
PON Papua, kata dia, mempertandingkan 37 cabang olahraga yang terdiri dari 56 disiplin dan 681 nomor pertandingan yang akan memperebutkan 681 medali emas, 681 medali perak, dan 877 medali perunggu.
pertandingan akan dilaksanakan di empat klaster, yaitu Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Marauke.
Pertandingan dilaksanakan di 45 venue berstandar nasional, bahkan sebagiannya berstandar internasional, termasuk Stadion Lucas Enembe.
“Klasemen perolehan medali sampai dengan menjelang acara pembukaan DKI Jakarta 28 medali emas, Papua dengan 17 medali emas, da Provinsi Jawa Barat 11 medali emas. Diharapkan PON ini bukan saja sukses prestasi, tetapi juga sukses penyelenggaraan, sukses administrasi , sukses ekonomi dan sukses pasca PON.
PON ini juga dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat yang menunjukkan bahwa Indonesia mampu menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan,” ujarnya.
Disaksikan Wartawan acara PON ini didahului dengan berbagai acara, termasuk parade kontingen. Kontingen NTT mengikuti parade dengan busana budaya. Busana-busana yang mewakili NTT, yaitu Helong, Bajawa, Malaka, Sumba, dan Rote. (VN/Frans Kobun/WN-01)