LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Wowong, 18 Agustus 2023. Malam puncak penutupan 17 Agustus 2023 telah digelar di Pantai Nusantara Wowong yang dihadiri oleh seluruh warga Desa Wowong, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata dan Mahasiswa KKN Mandiri Universitas Muhammadiyah Jogyakarta – SAPA Nusantara Batch IV. Kolaborasi antara mahasiswa dan karang taruna desa Wowong itulah yang meberikan warna dan suasana masayarakat di desa semakin ramai setiap harinya.

Banar kiranya apa yang disampaikan oleh Kepala Desa, Jubir Latif Leki dalam beberapa kesempatan bahwa; Bukan orang lain yang membuat desa kita semakin ramai, melainkan kita sebagai (warga asal) dari desa Wowong yang membuat desa kita semakin ramai dikunjungi oleh warga di luar desa wowong itu sendiri.
Festival menyongsong HUT RI Ke-78 Tahun “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju” di desa Wowong menyemarakkan dengan berbagai ragam perlombaan dewasa dan kanak-kanak sejak tanggal 05 Agustus – 18 Agustus.beberapa perlombaan itu merupakan upaya mahasiswa dalam mempererat silaturahim secara emosional yang holistic terhadap warga yang mereka tempati pengambdian selama kurang lebih dua bulan lamanya.
Panitia pelaksana tujuh belas Agustus 2023 (Rina Lestari – mahasiswa Ilmu Pemerintahan) dalam sambutannya di malam puncak penutupan mengungkapakan bahwa: Dalam ajang tujuh belas ini dilakukan hanya berupaya untuk mewujudkan kebersamaan antara mahasiswa dan Masyarakat setempat, bukan hadiahnya yang menjadi prioritas, melainkan rasa persatuan dan kesatuan sesama warga.
Kami seluruh Mahasiswa SAPA Nusantara mengucapkan banyak permohona maaf atas segala kekeliruan selama kegiatan berlangsung dan juga kami sangat berterimakasih banyak kepada seluruh elemen masyarakat desa Wowong yang telah memberikan support atas terlaksananya kegiatan 17 Agustus ini berjalan hingga malam puncak. Ungkap Muhammad Milzam Mujahid (Koord. SAPA Nusantara Batch IV).
Jubir Latif Leki, S.Pd , Kepala Desa Wowong memberikan pernyataan tegas bahwa “Jangan kita jadikan ajang perlombaan ini sebagai pemecah-belah antar sesama warga masyarakat, melepaskan rasa egoisme. Tetapi rasa persaudaraan, sikap saling menghargai satu sama lain, menjalin cinta kasih, dan berpegang teguh terhadap nilai-nilai agama, kebudayaan dalam bingkai cinta yang senantiasa melekat pada jiwa – raga kita masing-masing.
(Pewarta : Wanharun (Pelayan di MTs.S An-Nur Wowong)