Tim Pusterad berfoto bersama dengan anggota Forkopimda Flores Timur yang hadir pada silaturahmi tersebut. Penjabat Bupati Flores Timur sedang tidak berada di tempat dan hanya diwakili oleh As. I Abdur Razak Jakra,SH
LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM-Tim Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), Kamis (14/7) menggelar acara silaturahmi dengan Forkopimda dan Tokoh Masyarakat Flores Timur.
Kolenel Arh. Fachruddin Usuluddin, SE, M.Hun yang membacakan sambutan Dirsismet Pusterda pada silaturahmi yang berlangsung di aula Setda Flores Timur itu antara lain mengatakan, bahwa kegiatan silaturahmi ini merupakan pelaksanaan dari salah satu fungsi pembinaan teritorial yang dilaksanakan oleh Pusterad dalam rangka mendapatkan standar kemampuan dan kesiapan Kodim dalam mendukung tugas pokoknya di wilayah.
“Ini untuk mengetahui sejauh mana kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan terkait pembinaan teritorial. Itu nantinya akan menjadi pertimbangan dan masukan bagi pimpinan TNI-AD dalam merumuskan kebijakan yang akan di masa yang akan datang.”
Menjawab beberapa pertanyaan peserta dalam sesi dialog seputar keterlibatan masyarakat selaku komponen cadangan dan komponen pendukung dalam sistem pertahanan semesta, Kolonel Fachruddin sangat mengharapkan forum silaturahmi serupa dapat ditindaklanjuti di daerah ini, bukan saja melibatkan para tokoh, tetapi juga dapat melibatkan masyarakat termasuk generasi muda.

“Itu harus menjadi bagian dari tanggung jawab bersama sesuai tupoksi masing-masing baik kepada bangsa negara, maupun kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.”
Dilain pihai, Kolonel Fachruddin mengaku melihat Flores Timur hingga hari ini masih dalam kondisi aman-aman saja. Kalaupun ada persoalan yang timbul, maka itu masih bisa ditanggulagi oleh Pemda. Karena itu dia sangat mengharapkan para stakeholder selaku penentu kebijakan di daerah ini bisa melaksanakan forum-forum seperti ini, yang menurutnya lebih efektif dalam rangka proses pembinaan teritorial.”
Terhadap forum silaturahmi tersebut, Pegiat LSM Melkior Koli Baran yang juga hadir sebagai salah satu peserta mengatakan, untuk menangkal paham-paham radikal yang marak dewasa ini melalui media sosial, perlu digalakan melalui proses pendidikan bela negara secara berjenjang. Menurut Melkior, proses pendidikan akan mampu menggerakan orang untuk berbuat berbeda. “Karena itu pendidikan bela negara harus mulai ditanamkan sejak pendidikan dasar,” imbunya.
Dilainn pihak, Melkior Koli Baran juga sependapat agar forum-forum silaturahmi semacam ini perlu dijadikan sebagai model untuk menangkal paham-paham radikal yang ada, sekaligus untuk menanamkan rasa cinta tanah air, NKRI serta Pancasila. ***
(Reporter: Peren Lamanepa)