ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Kamis, Agustus 21, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Pendidikan

SMKN 1 Wulanggitang, Belajar di Bawah Tenda, Diuji oleh Hujan : Pemerintah Provinsi NTT Masih Tidur

by WartaNusantara
April 9, 2025
in Pendidikan
0
SMKN 1 Wulanggitang, Belajar di Bawah Tenda, Diuji oleh Hujan : Pemerintah Provinsi NTT Masih Tidur
0
SHARES
68
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

FLORES TIMUR : WARTA-NUSANTARA.COM– Bagi sebagian besar pelajar, ujian akhir sekolah adalah momen menentukan. Tapi bagi 129 siswa kelas III SMKN 1 Wulanggitang, momen ini bukan hanya soal nilai. Ini adalah perjuangan untuk tetap bisa belajar di tengah puing-puing harapan yang belum dibangun kembali.

Sudah enam bulan sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki meruntuhkan bangunan sekolah mereka.

Sejak itu, proses belajar-mengajar dilakukan di tenda-tenda darurat di Konga.

Ketika angin bertiup, terpal bergoyang. Ketika hujan datang, air mengalir di bawah kaki mereka. Di situlah mereka mengeja masa depan, di antara tanah becek dan papan tulis yang nyaris lapuk.

“Kami memilih SMA Negeri 1 Titehena sebagai lokasi ujian akhir karena tidak mungkin anak-anak ini bisa berkonsentrasi di tenda darurat. Mereka bukan hanya belajar, mereka juga mengungsi,” ujar Yakobus Milan Dawan, Kepala SMKN 1 Wulanggitang, kepada Wartawan, Selasa (8/4/2025).

RelatedPosts

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks

Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institut: Jebakan Modernisasi dan Perlunya Pembangunan Alternatif Pasca Kemerdekaan Indonesia

Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institut: Jebakan Modernisasi dan Perlunya Pembangunan Alternatif Pasca Kemerdekaan Indonesia

Load More

Masalahnya tidak berhenti di situ. Hingga kini, belum ada kejelasan dari pemerintah provinsi maupun pusat: apakah sekolah mereka termasuk kawasan rawan bencana yang harus direlokasi, atau tidak.

Sementara status itu masih digantung, pembangunan kembali gedung sekolah pun tak kunjung dimulai.

“Saya sudah sampaikan ke dinas provinsi, bahkan sudah bertemu langsung dengan Gubernur. Tapi sejauh ini belum ada tindakan nyata. Hanya permintaan data, laporan, dan foto. Sementara murid-murid kami belajar di bawah terpal,” tambah Milan Dawan.

Antara Pendidikan dan Pengungsian

Dari total 329 siswa, sebagian besar kini tersebar di berbagai titik pengungsian. Sebagian lain masih bertahan di kampung karena tidak sanggup mengungsi. Guru-guru pun bernasib serupa, banyak yang rumahnya hancur, namun tetap mengajar meski dengan segala keterbatasan.

“Ada siswa dari Ile Bura yang harus keluarkan ongkos besar hanya untuk bisa ikut ujian. Kami tidak punya fasilitas penampungan. Transportasi dan akomodasi jadi beban orang tua yang, jujur saja, sekarang ini sudah tak punya apa-apa lagi,” lanjut Milan.

Tak hanya soal tempat, mereka juga dihadapkan pada masalah keuangan.

Hingga kini, tunggakan SPP kelas III mencapai hampir 80 juta rupiah. Tapi tak ada ancaman larangan ikut ujian, karena Milan tahu: pendidikan bukan untuk dihukum, apalagi dalam bencana, namun imbasnya pada pembayaran gaji para guru honorer.

Sekolah yang Dulu Didirikan dengan Keringat, Kini Hancur dalam Hitungan Menit

“Saya sudah di SMKN Wulanggitang sejak 2013. Saya bangun sekolah ini dari nol. Lalu semuanya hancur hanya dalam beberapa menit saat erupsi. Sedih, tapi saya tidak boleh berhenti. Saya harus bangun lagi,” ujar Milan dengan suara yang nyaris patah.

Namun membangun kembali sekolah bukan soal semangat pribadi. Ia butuh tangan pemerintah, niat baik birokrasi, dan kehadiran negara yang nyata.

Sayangnya, hingga kini, sekolah-sekolah di wilayah terdampak erupsi seolah dilupakan dalam daftar prioritas pemulihan bencana.

“Saya sering bilang ke pemerintah: pendidikan itu penting. Jangan abaikan. Kita sedang mencerdaskan anak bangsa, bukan sekadar menampung korban.”

Sementara siswa-siswa itu duduk di ruang ujian sekolah lain, mungkin pikiran mereka masih tertinggal di tenda-tenda pengungsian.

Di mana buku mereka basah, dan harapan mereka digantung langit tanpa atap. Kini, semua menanti: kapan negara betul-betul hadir untuk mereka? *** (Stanis Tarwan)

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks
Pendidikan

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks

Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara : Itu Hoaks JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM-- Beredar luas di media sosial, khususnya TikTok,...

Read more
Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institut: Jebakan Modernisasi dan Perlunya Pembangunan Alternatif Pasca Kemerdekaan Indonesia

Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institut: Jebakan Modernisasi dan Perlunya Pembangunan Alternatif Pasca Kemerdekaan Indonesia

Dari “Kegelapan” Orang Tua, Lahir Cahaya Prestasi : Kisah Septiana, Wisudawati Terbaik Pematang Siantar

Dari “Kegelapan” Orang Tua, Lahir Cahaya Prestasi : Kisah Septiana, Wisudawati Terbaik Pematang Siantar

Karang Taruna Kawang Moleng Gandeng Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kupang Gelar Aneka Lomba Jelang HUT ke-80 RI

Karang Taruna Kawang Moleng Gandeng Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kupang Gelar Aneka Lomba Jelang HUT ke-80 RI

Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, KAHMI NTT Ingatkan Elit Bangsa Jujur Mengelolah Bangsa

Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, KAHMI NTT Ingatkan Elit Bangsa Jujur Mengelolah Bangsa

Saat Reses Anggota DPR RI Usman Husin di Fatuleu, Warga Keluhkan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah

Saat Reses Anggota DPR RI Usman Husin di Fatuleu, Warga Keluhkan Ijazah Siswa yang Ditahan Sekolah

Load More
Next Post
Adhan Maing, Pelatih Baru Persebata Lembata

Adhan Maing, Pelatih Baru Persebata Lembata

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In