ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Jumat, Agustus 1, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Feature

Tentang Pemilihan Kepala Desa : Inilah Pesan “Cinta” Sang “Mitologi” Klemens Kwaman

by WartaNusantara
September 11, 2021
in Feature
0
Tentang Pemilihan Kepala Desa : Inilah Pesan “Cinta” Sang “Mitologi” Klemens Kwaman
0
SHARES
689
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-“Beretikalah di media karena dimedia juga akan ada rambu. Tulis sesuatu saring – saring dahulu. Sebar-sebar kemudian supaya tidak disebut hoaks, apalagi ditengah situasi dan dinamika pemilihan kepala desa” demikian pesan “cinta” sang “mitologi”, Klemens Kwaman.

‘Dinamika pemilihan kades biasa terjadi. Sebagai kepala desa dan pembina politik di Desa Hadakewa, saya menghimbau masyarakat Hadakewa untuk mempersiapkan pesta demokrasi 2021 lebih baik sehingga pelaksanaan pesta demokrasi itu lebih samart dan elegan. So tentu memilih orang yang diharapkan bisa merubah wajah Desa Hadakewa lebih baik dari sekarang.”


Hal ini dikatakan sang “desiner” dan sang pandu Klemens Kwaman selaku Kepala Desa Hadakewa, sebelum tampuk pimpinannya berakhir di tahun ini, tahun 2021.
Sang Kades Klemens Kwaman melakoni karya politik dalam kisah hidupnya sejak tahun 2016, begitu terpilih sebagai kepala desa di desa Hadakewa. Hadakewa, dulunya hanya familiar dengan “pusat” lahirnya peradaban otonomi Lembata 7 Maret 1954, tetapi sesaat setelah dirinya terpilih, Hadakewa mulai menghempas “jagat” dan terkenal sampai ke balahan dunia lain bahkan sampai ke negeri Mahatma Gandi India, bersama Presiden RI, Joko Widodo, semata karena inovasi “moderen” sang “juru taktik” dengan produksi Ikan teri tanpa pengawet yang berlabel “Teri Hadakewa” beragam ukuran, 100 gram, 250 gram, 500 gram, dan 1 kilogram.


Klemens Kwaman menyadari betul bahwa roda kehidupan dan dinamika pembangunan untuk mendesain wajah Hadakewa, desa yang masuk wilayah yuriidiksi Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi “planing” penting dalam setiap tutur kata, tindakan dan perbuatannya., karena itu seluruh sumberdaya yang dimilikinya dikonsentrasikan demi Hadakewa.


Sebagai kepala desa, dia menyadari betul, bahwa dirinya bukanlah manusia “setengah dewa” atau malaikat agung, yang tidak memiliki kekuarangan, tak bersalah dan juga tanpa kerapuhan. Karena itu ketika merfleksikan perjalanan karinya sebagai kepala desa, kurun waktu enam tahun ini, dengan kerendahan hati dan secara sportif, sang kades menuturkan, banyak hal yang sudah dikerjakan secara bersama membangun Hadakewa tidak saja dilingkup internal pemerintah desa tetapi juga melibatkan warga setempat, namun secara manusiawi banyak juga tugas besar dan misi sosial kemanusiaan menata Lewo Hadakewa yang belum diselesaikan.

RelatedPosts

Basreng Seribu dan Rayuan Pagi

Basreng Seribu dan Rayuan Pagi

Gaspar Sio Apelaby : Pupuk Langka, Air Bersih Sulit, Petani Lembata Merana

Gaspar Sio Apelaby : Pupuk Langka, Air Bersih Sulit, Petani Lembata Merana

Load More


Ketika terpilih di tahun 2016 “sang visioner ini” mulai menata birokrasi dilingkungan internal pemerintah desa. Setahun kemudian 2017 dimulai dengan terobosan inovasi “ekspolsif” potensi laut ikan teri yang terpelihara ampai detik ini.
“inilah kekayaan kita. Produk kita yang dibawa keluar untuk mengangkat nama Lembata. Ikan teri Hadakewa sebagai pintu masuk menjual Kabupaten Lembata secara umum. Hadakewa dulu hanya dikenal sebagai kota 7 maret,” tuturnya kepada Sultan Sabatani dari Warta Nusantara, Sabtu, (11/09/21).


Sang kades Klemens Kwaman begitu berbangga menuturkan tentang kampung kecil dipinggir laut itu. Kebanggan itu menyatu dalam denyut nadi karena dari ikan teri dirinya bisa datang ke negri Boliwood India. Dan setelah itu mengalirlah sejumlah niat baik negara seperti bantuan dari Kementrian Desa, Kementrian Komunikasi dan Informatikan, bahkan terakhir Kominfo menghadirkan program internet desa.

Seiring berjalannnya waktu, Hadakewa mulai “bernapak tilas’, perlahan tetapi pasti, dimulai di tahun 2016. Geliat itu nyaris membuatnya “patah arang” tetapi alam semseta membantunya. Tahun 2019 mulai muncul nama Hadakewa setelah “berst market” ke India, setelah kembali desa Hadakewa mendapatkan Bumdes smart diera digitalisasi.


Kades Hadakewa Klemens Kwaman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saatnya nanti bertransaksi melalui “bundes smart”.
“Enam tahun dengan berbagai hambatan ada target yang tidak jalan karna pandemi. Banyak nian progarm yang belum selesai, diharapkan siapa saja yang terpilih bisa menyelsaikan membawa hadakewa lebih baik. Jika saya yang dipercayakan, saya akan selesiakan program periode sebelumnya,” tegas Kades Klemens Kwaman yang juga maju nlagi sebagi calon kepala desa periode 2021. 2027.


Kades Klemens juga mengharapakn, jika ingin memberikan kritik harus juga disertai dengan solusi, apalagi ditengah situasi dan dinamika pemilihan kepala desa. “Jangan sampai kritik tanpa solusi apalagi ditengah situasi dan dinamika pemilihan kades. Sebagai kepala desa dan pembina politik, saya terus menghimbau masyarakat mempersiapkan pesta demokrasi lebih baik sehingga bisa berpolitik lebih baik. Tentu saja memilih orang yang kita harapkan membawa Hadakewa lebih baik dari sekrang terapkan politik yang baik, beretikalah di media karena di media juga akan ada rambu. Tulis sesuatu saring – saring dahulu. Sebar-sebar kemudian supaya tidak disebut hoaks,”tegasnya. (sultan sabatani/WN-01))

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Basreng Seribu dan Rayuan Pagi
Feature

Basreng Seribu dan Rayuan Pagi

Basreng Seribu dan Rayuan Pagi Oleh : Rifai Mukin WARTA-NUSANTARA.COM-- Pagi itu, sinar mentari lembut menyapa halaman Sekolah Dasar Islam...

Read more
Gaspar Sio Apelaby : Pupuk Langka, Air Bersih Sulit, Petani Lembata Merana

Gaspar Sio Apelaby : Pupuk Langka, Air Bersih Sulit, Petani Lembata Merana

Orang Gerindra Buat Beda, (Catatan Liburan di NTT 23/4 – 8/5 2022)

𝑴𝑬𝑴𝑬𝑺𝑨𝑵 𝑲𝑬𝑴𝑨𝑻𝑰𝑨𝑵 (𝑺𝒊𝒑𝒓𝒊 𝑨𝒕𝒂 𝑾𝒂𝒕𝒐𝒓/𝑺𝑨𝑾)

Kemarau dan Kehidupan di Tanah Tandus Ile Boleng

Kemarau dan Kehidupan di Tanah Tandus Ile Boleng

Fahmi, Si Jembatan Itu

Fahmi, Si Jembatan Itu

Palagan Sidobunder Medan Perjuangan Herman Fernandez

Nama Herman Fernandez Terukir Abadi Di Nusa Bunga dan Bumi Lamaholot

Load More
Next Post
Bhayangkari Cabang Ende Gebyar Vaksin Merdeka Peduli Covid-19

Bhayangkari Cabang Ende Gebyar Vaksin Merdeka Peduli Covid-19

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In