ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Rabu, Juli 16, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Thomas Ataladjar : Teliti 30 Tahun, Tulis Buku Sejarah Untuk Lewotana Lembata

by WartaNusantara
Oktober 12, 2022
in Uncategorized
0
Thomas Ataladjar : Teliti 30 Tahun, Tulis Buku Sejarah Untuk Lewotana Lembata
0
SHARES
347
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM- Menulis sebuah buku sejarah memang tidak mudah. Untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah seperti buku sejarah ini butuh penelitian, observasi, mengumpulkan dokumen dan referensi yang kuat dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Buku ini sukses ditulis dan rampung diterbitkan lewat penelitian panjang dan melelahkan selama 30 tahun. Hal ini dilakukan demi menjernihkan sejarah dan persembahan terindah bagi rakyat, dan generasi muda Lewotana Lembata tercinta.

Demikian ungkapan hati Sang Jurnalis dan Penulis anak tanah Lembata, Thomas Ataladjar baik ketika Konferensi Pers dengan para Jurnalis, saat Launching secara adat dan budaya buku sejarah itu di Hadakewa, maupun ketika Lauching pada seminar bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Otonomi Kabupaten Lembata di Hotel Palm Indah, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Rabu, 12 Oktober 2022.

Acara seminar dan Launching Buku sejarah hasil karya Penulis, Thomas Ataladjar bertajuk, ” Lembata Dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya”, dihadiri Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, Wakil Ketua l, Gewura Fransiskus, Wakil Ketua ll, Begu Ibrahim, Para pimpinan OPD, para Camat, para Kepala Desa, pejuang otonomi Lembata dan ratusan undangan lainya.

Narasumber yang tampil dalam seminar dan launching buku sejarah setebal 550 halaman itu adalah : H. Sulaeman Hamzah, Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Dapil Provinsi Papua (menyampaikan Sambutan Penerbit), Prof. Dr. Alo Liliwei, MS, Guru Besar dan Pakar Komunikasi Lintas Budaya Universitas Nusa Cendana Kupang yang menulis prolog ,” Lembata, Dari Zaman Nirleka Sampai Kini”, Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum, Dosen Bahasa dan Sastra pad Universitas Sanata Dharma Jogjakarta, dan Dr. Goris Lewoleba, Dosen di Jakarta yang bertindak sebagai moderator memandu jalannya seminar.

Thomas Ataladjar mengungkapkan bahwa buku ini merupakan pekerjaan Gemohing selain melibatkan para narasumber berkontribusi menulis prolog dan epilog buku ini. Tanpa peran mereka tak mungkin buku ini dapat dirampungkan. Saya boleh sukses meneliti dan hebat menulis buku ini, namun tanpa penyandang dana, Bapak Haji Sulaeman Hamzah buku ini tidak bisa terbit.

RelatedPosts

Wagub Johni Asadoma Dorong UPG 1945 NTT  Hadirkan Layanan Pendidikan Berkualitas

Wagub Johni Asadoma Dorong UPG 1945 NTT  Hadirkan Layanan Pendidikan Berkualitas

Suara Untuk Aksi Iklim Berkeadilan : Diskusi Publik Masa Depan Berkelanjutan di Indonesia

Suara Untuk Aksi Iklim Berkeadilan : Diskusi Publik Masa Depan Berkelanjutan di Indonesia

Load More

Redaksi Warta Nusantara menurunkan secara lengkap narasi sang penulis buku baik yang terungkap dalam Konferensi Pers maupun dalam sambutan Launching Buku dan seminar agar publik dapat memahami ungkapan hati penulis secara utuh sebagai berikut. Peringatan HUT Otonomi Lembata ke-23 tahun 2022, diisi juga dengan acara launching buku Lembata Dalam Pergumulan Sejarah & Perjuangan Otonominya. Buku ini sengaja kita luncurkan di bulan Oktober 2022 ini, bulan lahirnya Otonomi Lembata sebagai kado untuk ulang tahun Otonomi Lembata ke-23. Selamat Ulang Tahun Otonomi Lembata. Bahwa terbit hingga akan diluncurkannya buku Sejarah Lembata ini tidak terlepas dari dukungan penuh tokoh pejuang otonomi Lembata yang juga Anggota DPR RI Haji Sulaeman L. Hamzah Pertama dilaksanakan launching secara adat dan budaya di tempat bersejarah, Hadakewa, 11 Oktober 2022. Launching kedua di Hotel Palm, 12 Oktober 2022 sekaligus diadakan seminar.


Penulis Buku, Thomas Ataladjar secara retorik bertanya, Kenapa harus di Hadakewa? Karena di tempat bersejarah ini, dipancangkan tonggak awal Sejarah Perjuangan Rakyat Lembata, dengan mendeklarasikan Statement 7 Maret 1954 yang monumental itu. Di tempat bersejarah ini, Rakyat Lomblen bulatkan tekad, untuk berdiri sendiri, berpemerintahan sendiri, terlepas dari kekuasaan swapraja Larantuka dan Adonara serta bebas
dari sistem Paji Demong yang jadi momok rakyat Lomblen. Dan di tempat bersejarah ini, dikumandangkan Cita-cita Perjuangan Rakyat Lembata kita
yakni, Lembata yang bebas dari Kemiskinan, Kemelaratan, Kebodohan, Keterbelakangan dan Keterisolasian, menjadi sebuah Lembata baru yang Sejahtera, Aman, Maju, Berdaya Saing, Berprestasi, Mandiri, dan Bermartabat.


Menurut Thomas Ataladjar, Kita boleh berbangga karena memiliki satu barisan Pejuang Lembata, yang sejak dicetuskannya Statement 7 Maret 1954 hingga tahun 1999 bahu membahu berjuang tanpa pamrih, berhasil menghantarkan Lembata meraih otonominya, dengan ditetapkannya Lembata resmi jadi kabupaten pada Oktober 1999. Buku ini sesungguhnya juga mau mengabadikan jejak sejarah panjang Perjuangan Rakyat Lembata serta latar belakangnya, dalam memperjuangkan otonominya dan menjadikannya monumen tertulis, sebagai canang, yang senantiasa menggaungkan kembali gema-gema indah, langkah-langkah heroik perjuangan panjang tersebut. Visi, Misi, Dasar, dan Cita-cita Perjuangan Rakyat Lembata yang ditanam para pejuang Lembata dan diperjuangkan selama berpuluh tahun tersebut, perlu ditulis dengan tinta emas dalam sebuah buku Sejarah Lembata secara wajar.


10 Tonggak Sejarah Lembata


Thomas Ataladjar menjelaskan, Buku “Lembata Dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya”, menyajikan tidak kurang dari 10 tonggak atau periodisasi sejarah yang digumuli Lembata selama ini. Yakni sejarah purbakala sejak zaman nirleka (pra-aksara) atau masa prasejarah; sejarah asal usul dan migrasi suku-suku; sejarah kebencanaan; Sejarah masuknya dua agama wahyu ke Lembata Islam dan Katolik; Sejarah Pendidikan dan masuknya Peradaban baru di Lembata; Sejarah Kolonial dan Swapraja dengan sistem Paji Demong di Lembata; Sejarah pemerintahan zaman kolonial dan swapraja; sejarah kebudayaan Lembata; Sejarah Perjuangan Rakyat Lembata sampai mencapai otonominya 1999, dan Sejarah Lembata dalam namanya.

Begitu banyak tonggak sejarah yang telah digumuli Lembata. Dan sebagian besar tonggak sejarah tersebut merupakan latar belakang dari Sejarah Perjuangan Rakyat Lembata. Buku ini dipartisi dalam dua bagian, masing-masing bagian disusun berdasarkan bab-bab yang berbeda,yakni bagian Pra sejarah dan bagian Sejarah. Bagian pertama menyajikan tentang Lomblen era prasejarah termasuk fase migrasi serta asal usul suku-suku masuk ke Lomblen Juga dibahas tentang Sina Jawa-Malaka, Seran Goran Abo Muar, Lepan Batan-Kroko Puken serta bencana Kroko Puken dan Awololo; juga tentang agama asli leluhur Lera Wulan Tana Ekan (Tuhan Penguasa Langit dan Bumi) serta aneka ritus budaya lainnya.


Bagian kedua, menyajikan Lomblen memasuki era sejarah ditandai dengan masuknya duaagama wahyu Islam dan Katolik di Lomblen. Sejarah pemerintahan Lomblen era kolonial dan swapraja (Kakang dan Kapitan). Sistem Paji Demong yang merupakan momok bagi rakyat Lomblen. Sejarah masuk dan berprosesnya pendidikan dan peradaban baru di Lembata.
Sejarah Perjuangan Otonomi Rakyat Lembata sejak sebelum, menjelang dan seputar 7 Maret 1954 serta seluruh proses perjuangannya sejak 1954 hingga Lembata menjadi kabupaten tahun 1999Sejarah Kebencanaan Lembata; Sejarah budaya dan masyarakat di Lembata dan sebagainya. Semuanya ini telah turut mengukir sejarah perjalanan Lembata bahkan telah menjadi bagian dari sejarah pulau Lembata sendiri.


Sejarah Lembata termasuk sejarah Perjuangan Rakyat Lembata mengajak kita melihat masa lalu dengan data dan fakta. Sejarah menunjukkan bukti dan latar belakang terjadinya sesuatu. Sejarah Perjuangan Rakyat Lembata tidak sekedar menjelaskan apa, tapi mengapa dan bagaimana sesuatu itu harus ada dan ditempatkan. Sejarah mengajarkan moral, penalaran,
politik, kebijakan, perubahan, masa depan, dan keindahan dengan memberikan petuahpetuah, yang membuat kita bijak, memahami kenyataan hidup pada masa kini.


Kesulitan Menulis Sejarah Lembata.


“Tidak mudah menulis Sejarah Lembata. Untuk menggalinya tidak mudah, butuh ketertarikan dan spirit sejarah yang kuat. Butuh kemampuan meneliti dan menulis secara baik. Pasalnya, Lembata masih berkutat pada Sejarah kisah tutur dan belum memiliki sebuah catatan sejarah yang memadai. Aneka kisah tentangnya masih berhiaskan legenda atau mitos. Padahal Lembata sangat kaya akan situs purbakala, adat , budaya dan benda budaya termasuk kepercayaan asli leluhur dan aneka ritual, “, ujar Thomas Ataladjar.


Thomas Ataladjar mengungkapkan, Lembata juga minim sumber tertulis dan kekurangan bahan referensi berupa tulisan sejarah, baik yang ditulis orang asing maupun putra Lembata sendiri.Lembata juga kurang memiliki Penulis Peneliti dan Penulis Berspirit Sejarah. Saat ini, Lembata masih kekurangan penulis peneliti yang memiliki spirit dan tertarik menulis sejarah Lembata.Selain itu dirasakan kurang bermaknanya Sejarah Lokal di Balik Minimnya Materi Mulok. Di lain pihak,semakin sulit menemukan nara sumber yang mampu menyajikan kisah sejarah lokal kita. Sejarah lokal Lembata perlu dijadikan bermakna. Siswa siswi kita di sekolah terkadang lebih kenal, tahu dan hafal luar kepala sejarah daerah lain, ketimbang sejarah lokal. Kecendrungan Punahnya Sejarah dan lain-lain. Perlu ada keberanian moril untuk mulai menulis Sejarah Lembata secara wajar berdasarkan data autentik diperkuat upaya untuk menghadirkan pelaku dan saksi-saksi sejarah termasuk saksi-saksi bisunya.


Rumitnya Pembelajaran Sejarah. Guru sebagai ujung tombak dalam pembelajaran sejarah, umumnya menyajikan materi yang umum saja. Selain kekurangan materi, guru juga menghadapi kesulitan metode pembelajaran, apalagi jika tidak memiliki kemauan dan kemampuan untuk
mengembangkannya, karena kurang memiliki pemahaman teori dan metodologi sejarah. Di sinilah persoalan pembelajaran sejarah menjadi semakin rumit. Siswa cepat bosan, karena belajar sejarah hanya menghafalkan nama tokoh, angka tahun dan benda peninggalan yang
kusam. Paradigma dalam pembelajaran sejarah perlu diubah dengan memberikan siswa stimulus agar senang mempelajarinya. Siswa perlu diajak untuk memparalelkan sejarah dunia, nasional
dan lokal dengan metode yang inovatif.


Pembelajaran sejarah lokal seperti Lembata, diharapkan mampu mengantarkan siswa untuk mencintai daerahnya. Anak-anak Lembata perlu diperkenalkan dengan lingkungan terdekat yaitu suku, desa, kecamatan, dan kabupatennya, baru tingkat nasional dan internasional. Dengan
mencintai sejarah daerahnya, mereka akan mengetahui kearifan lokal di balik kebudayan daerahnya dan memahami perjuangan nenek moyangnya.
Menghadapi kesulitan ini, butuh keberanian moril untuk mulai menulisnya secara wajar berdasarkan data autentik, diperkuat upaya untuk menghadirkan pelaku dan saksi-saksi sejarah termasuk saksi-saksi bisunya. Karena sejarah bukan sebuah karangan dengan menggunakan
bahasa konon, kata sahibul hikayat, menurut sumber yang dapat dipercaya
atau……..katanya.


Metodologi Penelitian dan Sistimatika Penulisan Tidak mudah menulis Sejarah Lembata. Butuh keberanian moril untuk mulai menulisnya
secara wajar berdasarkan data autentik, diperkuat upaya untuk menghadirkan pelaku dan saksisaksi sejarah termasuk saksi-saksi bisunya. Karena sejarah bukan sebuah karangan dengan menggunakan bahasa konon, kata sahibul hikayat, menurut sumber yang dapat dipercay
atau……..katanya. Buku “Lembata Dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya” merupakan sebuah buku yang sarat akan data sejarah, merupakan hasil penelitian selama hampir 30 tahun.
Bahkan untuk melacak foto semua tokoh pencetus Statement 7 Maret 1954 saja, yang juga diabadikan dalam buku ini, saya butuh waktu 26 tahun.
Buku ini merupakan hasil penelitian selama hampir 30 tahun, sejak bekerja sebagai jurnalis dengan metodologi penelitian “Historis Research”. Yakni metode deskriptif kualitatif melalui tonggak-tonggak sejarah yang dimiliki atau yang berkaitan dengan Lembata.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan banyak nara sumber, pelaku sejarah dan tokoh masyarakat, sejarawan dll; studi literature baik buku referensi, dokumen resmi dan
meneliti peta-peta kuno; observasi lapangan dengan terjun berkali-kali ke Lembata yang dilakukan dalam diam dan senyap. Proses pengumpulan data, wawancara, observasi dan penulisan buku ini, dilakukan saat
cukup banyak pelaku sejarah Perjuangan Rakyat Lembata ini masih hidup. Hal ini sangat membantu kami dalam penulisan ini dengan harapan agar turut menjernihkan Sejarah Perjuangan Rakyat Lembata. Wawancara dilakukan tanpa menyampaikan maksudnya kepada semua orang yang diwawancara. Buku ini juga ditulis dalam diam,nyaris tidak ada yang tau.
Hanya orang tertentu saja yang tau,seperti editor,penulis prolog,epilog dan sambutan serta desainer buku.

Alasannya, penulis ingin buku Sejarah Lembata ini, bebas dari
pelbagai kepentingan apa saja dan jauh dari unsur subjektivitas.
Penelitian ini sudah mulai dilakukan sejak tahun 1990-an, bersama Kawula Muda Lembata Jakarta yang diketuai Sdr. Paulus Doni Ruing, menerbitkan dan memimpin majalah Suara Lembata Jakarta yang terbit sampai dengan tahun 2011. Saat menjadi anggota Delegasi Rakyat Lembata tahun 1999, tugas khusus saya mencatat, mendokumentasikan dan mempublikasikan
seluruh kegiatan Delegasi Rakyat Lembata di Jakarta, sampai Lembata jadi kabupaten. Saya ingin agar semua dokumen yang dihimpun bertahun-tahun itu berbicara dalam buku sejarah
Lembata ini.


Buku “Lembata Dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya”, cukup tebal, 552 halaman. Sistimatika penulisaan buku ini, terbagi atas 2 Bagian dan 25 bab, disusun sesuai urutan kronologis tonggak sejarah Lembata yang ada. Tiap bab dilengkapi gambar dan ilustrasi
yang relevan mendukung isi. Dan gaya penulisan menggunakan gaya jurnalistik ringan. Tak Ada Buku Sejarah Yang Sempurna di dunia
Isi naskah buku ini telah diperiksa oleh dua putra tokoh intelektual Lembata Prof.Dr.Alo Liliweri, MS dan menulis Prolognya. Juga oleh Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum , yang menulis epilognya. Juga telah diedit oleh editor senior ibukota, Drs Ansis Kleden, dan dikaji oleh guru dan ahli Sejarah Jakarta saya, P.Adolf Heuken SJ serta tiga teman sejarawan dari LIPI, UI dan DKI
Jakarta. Buku ini juga telah didiskusikan oleh komunitas akademisi dan intelektual Lembata Jakarta.


Namun demikian, kami sadar dan perlu menyampaikan bahwa tidak ada buku sejarah di dunia ini yang sempurna. Sejarah selalu diceritakan, ditulis kembali, berdasarkan informasi yang bisa diperoleh tentang masa lalu, akan selalu dirasa kurang, tidak lengkap dan terus memerlukan perbaikan. Demikian halnya sengan sejarah Lembat. Boleh jadi, banyak orang berharap agar sejarawan bisa menghadirkan masa lalu Lembata wie es eigentlich gewesen ist (sebagaimana sesungguhnya terjadi). Dewasa ini, hal itu jelas semakin tidak mungkin terwujud. Sejarah Lembata tetap akan dilihat dari perspektif tertentu. Walaupun ada sebuah mesin waktu yang bisa melambungkan kita ke masa silam, ia tidak dapat dihadirkan
kembali sepenuhnya, karena sejarah adalah representasi dari masa lalu dan bukan masa silam itu sendiri. Maka sejarawan umumnya mengatakan bahwa sejarah itu terbuka bagi interpretasi yang berbeda, dan selalu bisa ditulis ulang. Sejarah Lembata pun demikian, masih perlu penyempurnaan lebih lanjut. Masih sangat banyak warisan sejarah budaya Lembata yang perlu diteliti dan ditulis lagi.

Siapa saja boleh menulisnya, asal memiliki spirit sejarah, tekun meneliti dan mampu menyajikannya secara menarik. Dan sebagai bagian dari bahan pembelajaran, buku ini tentu tidak bermaksud menjadi semacam panacea (obat untuk segala macam penyakit atau kesukaran) atas seluruh persoalan yang dihadapi Lembata, namun hanya bermaksud menggelitik kita untuk selalu merefleksikan apa yang telah, sedang, dan akan kita lakukan, mengingat tantangan yang dihadapi Lembata ke depan, ternyata tidak ringan. Buku ini tentu tidak didesain khusus guna menjawab seluruh masalah terkait dengan dimensi historis, sosio-antropologis hingga Lembata di masa depan. Namun catatan-catatan dalam buku ini, diharapkan mampu menggambarkan benang merah yang dapat digali kembali, guna
menjawab tantangan dan permasalahan Lembata kini dan esok, kendati tentu tetap tidak mungkin sempurna.


Menjernihkan Sejarah Sejarah adalah cermin. Sejarah adalah pintu masuk. Sebagai cermin, sejarah memantulkan situasi tempo dulu, untuk membantu siapa saja yang ingin kembali menapaki jejak awal sebuah kehidupan, merefleksikannya, sekaligus melihat nilai mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus dibuang. Sementara sebagai pintu masuk, sejarah membantu siapa saja untuk merancang sebuah cita-cita, sehingga masa depan bukan hanya sekedar sebuah proses dari masa lalu, melainkan
sebuah refleksi dari masa lalu itu. Ada hal yang mungkin perlu dipertahankan, tetapi ada hal yang perlu diperbaharui. Sementara Tujuan Penulisan buku ini, adalah untuk menjernikan sejarah.
Karya Gemohing Putera Lembata dengan Warna khas Lembata
Proses penerbitan hingga launching buku ini, merupakan karya gemohing Putera Lembata, dan terbit dengan warna khas Lembata. Betapa tidak isi buku tentang sejarah dan budaya Lembata. Penyandang dana dan pendukung penerbitan serta acara launching buku, adalah
putra Lembata asal desa Lewotolok, salah seorang pejuang Otonomi Lembata, Anggota DPR RI, H. Sulaeman L.Hamzah. Prolog ditulis oleh Putra Lembata asal Kedang, Prof.Dr.Alo Liliweri,MS. Epilog oleh putra Lembata asal Ataili, Dr.Yoseph Yapi Taum,M.Hum. Diskusi buku
di Hotel MarcopoloJakarta, oleh komunitas akademisi dan intelektual asal Lembata di Jakarta.


Editor buku, putra Lamaholot Drs.Ansis Kleden yang ayahnya Guru Juan Kleden lama jadi guru di Kedang dan Bakan, Lembata. Desain buku putra Lembata asal Lamalera kelahiran Jakarta, Willy Keraf. Desain Cover, putra asal Lamalera Carel Use Bataona. Penerbit Ikan Paus Lamalera, Paskalis Bataona. Kepanitiaan acara launching buku ini seluruhnya anak Lembata
di Jakarta berkerjasama dengan Pemda Kabupaten Lembata dan sejumlah masyarakat Lembata di Lembata. Terakhir penulis buku ini adalah anak kampung asal Waiwejak-Atadei,Lembata Sdr.Thomas B.Ataladjar.
Persembahan buat Lewotana Lembata Buku ini merupakan Persembahan untuk Lewotana Lembata. Juga dipersembahkan dengan rendah hati sebagai bentuk terima kasih, penghormatan, penghargaan yang setinggitingginya, kepada segenap perintis, pelopor, penginisiatip, pelaku sejarah dan Pejuang Lembata, atas segala jasa dan pengorbanannya tanpa pamrih, memperjuangkan otonomi Lembata. Hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa kami serahkan pembalasanNya terbaik buat mereka semua.
Buku ini juga dipersembahkan Untuk Generasi Muda Lembata dan Dunia Pendidikan di Lembata. Maka buku ini akan dimiliki oleh semua sekolah di Lembata dari SD, SMP dan SMA/SMK. Dan buku ini menjadi milik sekolah, bukan milik guru atau kepala sekolah dan semuanya dipersembahkan secara……GRATIS. Dan khusus untuk siswa SD, SMP dan SMA/SMK juga sudah disiapkan rangcangan modul mulok khusus Sejarah dan Budaya Lembata;


Buku ini juga persembahan untuk Pemda Kabupaten Lembata dan Prov.NTT; Penjabat Bupati, Semua Anggota DPRD Kabupaten Lembata, semua kepala desa se Lembata, semua camat, semua kepala dinas, dan semuanya….. gratis. Juga untuk Dunia Pariwisata Lembata di NTT; Wartawan, Penulis, Peneliti dan pemerhati sejarah dan budaya; Dan untuk dunia usaha dan investor. Buku ini akan dimiliki oleh keluarga tokoh pejuang Lembata, (Statement 7 Maret 1954, Memorandum 1999, Forkom PSPL, Akar Lamaholot, Delegasi Rakyat Lembata . dan semuanya……GRATIS
Untuk Apa Buku Ini Ditulis ?


Buku ”Lembata Dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya” ini, diharapkan dapat membantu memberikan informasi yang wajar, memadai dan dapa dipertanggungjawabkan bagi segenap masyarakat Lembata, baik yang ada di Lembata mau pun di berbagai rantau .
 Bagi Generasi Muda Lembata, semua anak sekolah baik pelajar SD,SMP maupun SMA bahkan Perguruan Tinggi di Lembata , agar sejak dini mengetahui dan memahami Sejarah Lembata dan Sejarah Perjuangan Rakyat Lembata dalam memperjuangkan otonominya . Buku ini diharapkan dapat menjadi muatan lokal untuk untuk semua sekolah di Kabupaten Lembata.  Bagi Pemda Kabupaten Lembata khususnya dan Provinsi NTT umumnya.

Buku ini diharapkan berguna bagi para pengambil keputusan baik di bidang Pemerintahan, ekonomi, pariwisata dan budaya, ekonomi dan pendidikan dan lain-lain dalam turut memperkaya dan menyempurnakan Sejarah Lembata ini. Untuk kepentingan membangun masa depan Lembata yang lebih baik sesuai cita-cita dasar perjuangan Rakyat Lembata. Bagi dunia Pariwisata. Wisatawan domestik maupun mancanegara, serta pihak luar lainnya, dengan semakin mengenal Lembata secara utuh baik aspek sejarah budayanya, potensi daerahnya, potensi wisatanya serta segala aspek yang melekat padanya, diharapkan akan kian tertarik untuk turut serta membangunnya.


 Bagi wartawan, penulis, peneliti para pakar dan pemerhati sejarah dan pencinta Lembata, diharapkan agar turut terpanggil untuk menjadi “Public Relations” bagi Lembata, dengan turut mempromosikan Lembata keluar Lembata, guna memacu pembangunannya. Buku ini, diharapkan dapat menjadi motivasi positip bagi penulis muda asal Lembata
dan NTT lainnya, agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan menulis serta menerbitkan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan kearifan lokal menyangkut adat istiadat, budaya, sejarah bahkan cerita rakyat daerah Lembata umumnya.


 Buku ini diharapkan dapat memperlengkap perbendaharaan tulisan tentang Sejarah Kabupaten Lembata khususnya dan NTT umumnya, serta Indonesia pada umumnya.
 Penulisan buku ini dilakukan saat cukup banyak pelaku sejarah Perjuangan Rakyat Lembata ini masih hidup. Hal ini sangat membantu kami dalam penulisan ini dengan harapan jangan
sampai satu saat sejarah Perjuangan Rakyat Lembata ini dibengkokkan atau bahkan terhapus dari sejarah Lembata, hanya karena ada motivasi tertentu dari pihak tertentu.


 Bagi Dunia Usaha. Dengan mengetahui dan memahami Sejarah Perjuangan Rakyat Lembata dalam memperjuangkan otonomi daerahnya ini, diharapkan masyarakat semakin mencintai Lembata dan kian terpacu untuk aktif membangunnya. Bagi para investor, wisatawan mancanegara, dengan semakin mengenal Lembata secara utuh baik aspek sejarahnya,
potensi daerahnya dan wisatanya serta segala aspek yang melekat padanya, diharapkan akan kian tertarik untuk turut serta membangunnya.


Modul Muatan Lokal

Isi buku ini dapat dijadikan materi muatan lokal di sekolah-sekolah di Lembata,dengan menerbitkan silabus khusus untuk itu. Ini sebagai bentuk tanggungjawab kita bersama terhadap masa depan sumber daya manusia di Lembata yang berdaya saing menghadapi persaingan global. Buku ini juga bisa jadi sumber referensi mahasiswa asal Lembata yang sedang menimba ilmu di perguruan baik di NTT maupun di luar daerah menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya sejarah. Seiring Dengan terbit dan dilaunchingnya buku ini, dirancang juga program muloknya. Untuk maksud tersebut diharapkan Pemda dan DPRD Kabupaten Lembata dapat mengeluarkan sebuah keputusan politik sebagai dasar hukum
yang mengikat kegiatan ini. Sudah saatnya pemerintah memasukkan sejarah lokal sebagai kurikulum di daerahnya masing-masing. Agar nantinya anak didik menyadari dan menghargai sejarah dan kearifan kebudayaan lokal yang ada di daerahnya. Terutama bagi generasi muda yang masih ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah pertumbuhan dan perkembangan Lembata. Untuk itu Sejarah lokal Lembata perlu dikemas baik untuk dijadikan mulok bagi siswa dalam mempelajari sejarah tentang daerahnya sendiri, sebelum mempelajari sejarah daerah lain, sejarah nasional dan dunia.


Terima Kasih


Tiada karya tanpa karsa. Telah menjadi dasar tangga pikiran tiap insan pendamba kemajuan. Dan karya yang baik hanya bisa dicapai dengan karsa yang baik. Begitulah halnya dengan buku ”Lembata Dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya”. Telah lahir, hadir ke tengah kita dan semoga menjadi milik kita semua sebagaimana
adanya. Pada gilirannya, kami menyampaikan terima kasih kami yang setulus-tulusnya, kepada semua pihak yang telah turut secara langsung maupun tidak langsung berjasa, berupa gagasan pikiran dan tenaga, bantuan material maupun dorongan moril, dalam menunjang karsa penerbitan buku sejarah Lembata ini sehingga menjadi kenyataan
terwujud. Tanpa mengurangi nilai rasa terima kasih kami kepada mereka yang tidak disebut secara langsung, secara khusus kami sampaikan terima kasih kami yang tulus dan syukur kami kepada:
 Syukur kepada Tuhan atas kasihNya dan restu Lewotana,maka semua ini bisa terjadi.
 Semua Tokok Pejuang Otonomi Lembata bersama seluruh masyarakat Lembata, atas
segala jasa dan perjuangannya yang ikhlas bagi Lembata. .
 Terima kasih kepada BapakH.Sulaeman L.Hamzah, tokoh pejuang Otonomi Lembata,


Anggota DPR RI, atas peran aktif, pendampingan dan dukunganya yang total terhadap proses akhir perjuangan Otonomi Lembata hingga jadi kabupaten sekaligus seluruh proses penerbitan buku ini hingga launching hari ini.


 Semua nara sumber, tokoh pelaku sejarah, Tim Forkom PSPL, Tim Pengumpulan dan Pengelolaan Data Lembata dalam Angka dan Tim Penyusun Buku Sejarah Perjuangan Aspirasi Rakyat dan Perkembangan Pembangunan Lembata, okoh Memorandum 199,
tokoh Delegasi Rakyat Lembata serta tokoh masyarakat dan adat yang sempat diwawancarai.


 Bapak Dirjen Otonomi Daerah (OTDA) Kementerian Dalam Negeri RI Drs.Akmal Malik,MSi, Bapak Gubernur NTT DR.Viktor Bungtilu Laiskodat, SH, MSi yang berkenan memberikan sambutan dalam buku ini.
 Terima kasih berlimpah kuhaturkan kepada Bapak Prof. DR.Alo Liliweri,MS, Guru Besr Ilmu Komunikasi Budaya, Universitas Nusa Cendana, Kupang yang bersedia meneliti seluruh naskah, sekaligus memberikan Kata Pengantar pada buku ini. Terima kasih juga
kami sampaikan kepada DR. Yoseph Yapi Taum, M.Hum, Sastrawan dan Dosen senior Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah mengkaji seluruh naskah buku ini dan menuliskan Epilognya.
 Terima kasih kepada sahabat saya Drs. Anziz Kleden yang telah mengedit naskah buku ini. Dan adik Viktus Murin, SPd yang berkenan menuliskan pesan khusus buat generasi muda Lembata dalam buku ini.
 Terima kasih khusus kepada adik Paulus Doni Ruing, Pengurus dan Anggota Kawula Muda Lembata ( KML) Jakarta dan semua pengasuh majalah Suara Lembata Jakarta serta semua awak media yang terlibat langsung dalam proses perjuangan otonomi Lembata
hingga kini.


 Terima kasih juga kepada ananda Willy Keraf yang telah mendesain buku ini. Juga kepada Ama Karel Use Bataona dan Ama Paskalis Bataona dari Penerbit Ikan PausLamalera yang bersedia menerbitkan buku ini.
Dan kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, tenaga, masukan, saran dan kritik serta dorongan moril serta semua saja yang telah membantu, yang mendoakan dalam menunjang karsa penerbitan buku ini menjadi kenyataan terwujud sebagaimana adanya. Hanya kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayan kuserahkan pembalasanNya yang terbaik bagimu semua.


Seiring dengan rasa syukur atas karunia terbitnya buku ini, kami menyadari bahwa buku ini bukanlah sebuah sonata yang memikat. Bukan bunga rampai yang indah dan juga bukan doa-doa yang khusyuk. Dan buku ini bukanlah sebuah Kitab Suci telah sempurna. Ia masih butuh jawaban demi penyempurnaannya ke depan. Dan ……..”Sit Finis Libri, Non Finis Querendi” kendati karangan ini telah selesai, janganlah Anda selesai untuk mencari”. Semoga buku membawa manfaat bagi kita semua.
Terima kasih. Tuhan Memberkati. ***

(Karolus Kia Burin/WN)

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Wagub Johni Asadoma Dorong UPG 1945 NTT  Hadirkan Layanan Pendidikan Berkualitas
Pendidikan

Wagub Johni Asadoma Dorong UPG 1945 NTT  Hadirkan Layanan Pendidikan Berkualitas

  Wagub Johni Asadoma Dorong UPG 1945 NTT  Hadirkan Layanan Pendidikan Berkualitas KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM--  "Pembangunan di bidang pendidikan terus...

Read more
Suara Untuk Aksi Iklim Berkeadilan : Diskusi Publik Masa Depan Berkelanjutan di Indonesia

Suara Untuk Aksi Iklim Berkeadilan : Diskusi Publik Masa Depan Berkelanjutan di Indonesia

Ayo Membaca di Lapak Pinggir Jalan Dukung Program Literasi Lembata

Ayo Membaca di Lapak Pinggir Jalan Dukung Program Literasi Lembata

GEMPANA Dukung Kejari Madina Usut Tuntas Dugaan Korupsi Program Smart Village

GEMPANA Dukung Kejari Madina Usut Tuntas Dugaan Korupsi Program Smart Village

Gubernur NTT Hadiri Perayaan HUT Bhayangkara ke-79 : Janji Suci Polri Ciptakan Aman, Damai dan Sejahtera

Gubernur NTT Hadiri Perayaan HUT Bhayangkara ke-79 : Janji Suci Polri Ciptakan Aman, Damai dan Sejahtera

Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria : Bersama Remaja Paroki St. Maria Banneux Lewoleba; “Rajut asa Membangun Iman Spiritual”.

Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria : Bersama Remaja Paroki St. Maria Banneux Lewoleba; “Rajut asa Membangun Iman Spiritual”.

Load More
Next Post
Sulaeman Hamzah : Thomas Ataladjar, Penulis Buku Sejarah Lembata Berprestasi Nasional

Sulaeman Hamzah : Thomas Ataladjar, Penulis Buku Sejarah Lembata Berprestasi Nasional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In