Foto: Mgr Frans Kopong Kung sedang memukul gong tanda dibukanya Konferensi Studi Regional PMKRI Regio Flores, Selasa (7/12) di Multy Event Hall Keuskupan Larantuka.
LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM-Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung, Pr , Selasa (7/12) membuka kegiatan Konferensi Studi Regional (KSR) PMKRI Regio Flores bertempat di Multy Event Hall Keuskupan Larantuka. Seremonial pembukaan tersebut diawali dengan pembukaan sidang kehormatan yang dipimpin Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Sanctus Thomas Aquinas, Benediktus Papa.
Mrg Frans Kopong Kung dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa keberadaan PMKRI di Larantuka saat ini dirasakan sangat penting. “Saya mau katakan bahwa kehadiran saya pada saat ini merupakan bentuk dukungan saya bagi keberadaan PMKRI, bahwa peranan kehadiran PMKRI itu sangat penting. Karena itu tetap akan menjadi perhatian gereja.”
Mengutip semboyan PMKRI yaitu Pro Ecclesia et Patria, Mgr. Frans lebih lanjut mengatakan bahwa hal itu menjadi luar biasa jika diserukan terus-menerus dalam proses hidup sehari-hari. “Jika semboyan pro ecclesia et patria (untuk gereja dan tanah air, red) itu kita serukan terus-menerus maka tentu dia akan tumbuh dalam batin kita untuk mempengaruhi seluruh kesadaran kita, dan tidak hanya menjadi slogan-slogan, dalam rangka memberi kontribusi bagi gereja dan tanah air.”
“Ketika kita meneriakan pro ecclesia (untuk gereja) maka itu tentu dalam kesadaran kita kita menyadari bahwa keberadaan PMKRI dan kehadiran kita adalah untuk gereja. Dan sebagai anggota gereja, berkat spirit itu kita mengekspresikan panggilan kita dalam kehidupan berorganisasi sebagai mahasiswa Katolik yang ada di Republik Indonesia.”
Mgr Frans lebih lanjut mengatakan bahwa gereja semesta dewasa itu telah terlibat dalam banyak hal terkait perubahan situasi dunia dewasa ini. Karena itu keterlibatan anggota-anggota gereja harus terus didorong untuk ikut terlibat secara aktif terhadap berbagai isu penting, baik menyangkut lingkungan hidup, pemanasan global, serta isu-isu penting lainnya termasuk perdamaian dunia. Mrg. Frans pada kesempatan itu juga menyinggung mengenai seruan Paus Fransiskus tentang pelaksanaan sinode, dimana persiapan sinode itu telah dilaksanakan oleh seluruh gereja lokal di seluruh dunia, di tiap-tiap keuskupan .
“Sinode itu berarti berjalan bersama-sama, maka kita sekalian diajak untuk berjalan bersama-sama sambil mendengarkan semua orang. Terutama untuk mendengarkan suara-suara yang selama ini tidak didengarkan. Juga mendengarkan suara-suara lain dari kelompok masyarakat yang selama ini mungkin tersisihkan, serta mendengarkan penderitaan dunia dalam spirit kebersamaan dan partisipasi untuk membangun dunia ini menjadi satu tempat dimana ada suasana kebersamaan yang adil, yang sejahtera, yang rukun. Dan ini menjadi tugas besar kita bersama semua pihak.” ujar Mgr Fransiskus
Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan Seminar Nasional bertajuk “Strategi Mambangun Kemandirian Ekonomi di Era Disrupsi” yang dihadiri oleh hampir seluruh Kepala Desa di Flores Timur serta berbagai Kelompok Tani dan pelaku UMKM dan koperasi.
(*/WN-Peren Lamanepa)