Wagub NTT : Optimalkan Aset Daerah Tingkatkan PAD





JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM–WAKIL Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT), Johanis Asadoma mengingatkan Badan Pendapatan dan Aset (BPAD) Provinsi NTT agar memiliki data base yang tepat dan akurat terhadap seluruh aset Pemda. Karena itu seluruh aset Pemda NTT harus dioptimalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Baik aset Pemda NTT yang berada di wilayah NTT maupun yang di luar NTT. Sehingga setiap aset-aset tersebut dapat dioptimalkan dengan baik guna mendukung penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Demikian Wagub Johny Asadoma mewakili Gubernur NTT, Apt. Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si, saat menggelar Rapat bersama seluruh Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemprov NTT usai Inspeksi pada aset-aset Pemerintah Provinsi NTT di Anjungan NTT Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Jumat 21 Februari 2025.



Kepada Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemprov NTT, mantan Kapolda NTT ini menekankan perlunya kerjasama dengan pihak ketiga untuk pemanfaatan Aset Pemda yang tidak bergerak seperti gedung dan bangunan dapat lebih dioptimalkan. Pemanfaatan aset Pemda yang ada ini dapat mendukung peningkatan penerimaan PAD kita. Berikutnya


Dilansir Biro Asministrasi Pimpinan (APim) Setda NTT, sebelum menggelar Rapim tersebut, Wagub Johni Asadoma yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTT Kosmas Lana dan Pimpinan Perangkat Daerah terlebih dahulu melakukan inspeksi pada aset-aset Pemprov NTT di Anjungan NTT TMII.

Menyoroti pentingnya pemanfaatan aset Pemda, Wagub Johny mengharapkan Badan Pendapatan dan Aset (BPAD) Provinsi NTT agar memiliki data base yang tepat dan akurat terhadap seluruh aset Pemda. Peran sebagai ujung tombak jalannya roda pemerintahan melalui semangat melayani masyarakat untuk membangun NTT semakin maju. Perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja tulus dan kerja tuntas serta selalu berinovasi untuk merubah stigma masyarakat tentang ketertinggalan bidang pendidikan, kemiskinan, stunting dan menekan angka kasus TPPO yang akhir-akhir ini marak terjadi di NTT.

Wagub Johny menjelaskan, berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, terkait kebijakan efisiensi anggaran di lingkup Pemerintah Provinsi NTT agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan memperhatikan program dan kegiatan yang sesuai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur sehingga dapat secara penuh mendukung program prioritas Pemerintah.

“Saya harapkan agar seluruh Perangkat Daerah teknis untuk menyusun Road Map hilirisasi non tambang yang ditekankan oleh Gubernur NTT antara lain di bidang pertanian, peternakan dan perikanan guna meningkatkan nilai tambah produk untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Dia juga menekankan pentingnya investasi yang sehat, bersih dan transparan dengan mengedepankan pelayanan terhadap masyarakat tanpa membebani seperti pungutan liar dan jual beli urusan.
“Pentingnya peningkatan digitalisasi pelayanan pada mekanisme investasi dan perizinan guna menekan angka pungutan liar. Mau maju harus kreatif dan berinovasi, tunjukkan kerja nyata tingkatkan loyalitas, rasa empati, keteladanan, komunikasi, dan tunjukkan komitmen dalam kinerja kita,” tutup Johni dalam arahannya.
Kepala Badan Penghubung Provinsi NTT, Donald Izaac menjelaskan terkait kondisi aset-aset dan fasilitas Pemprov NTT yang dikelola. Diantaranya, Rumah Adat dan Gedung Anjungan yang digunakan untuk kegiatan komersial dan budaya serta fasilitas sewa kamar. “Untuk menambah PAD kita, aset yg terdapat di anjungan NTT kami sewakan secara komersil diantaranya gedung berkapasitas 200 orang dan kamar dengan tarif sewa Rp 250.000 per malam,” ungkapnya.
Rencananya Wagub Johny Asadoma akan kembali melaksanakan Inspeksi terhadap aset-aset Pemda yang terdapat di luar wilayah NTT. Aset Pemda NTT yang konon tercecer itu antara lain di Depok, Bandung dan Jogjakarta. Wagub Johny bersedia berkunjung sebelum beliau bertolak ke Magelang dan bergabung bersama Gubernur Melky Laka Lena yang sedang melaksanakan retret Kepala Daerah se-Indonesia pasca Pelantikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis 20 Februari 2025. *** (*/WN-01)