MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Sejak beberapa hari lalu, Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Merauke sudah tak menyerap beras petani lagi. Sesuai petunjuk dan arahan dari Perum Bulog pusat, hanya dilakukan penyerapan gabah kering.
Hal itu disampaikan Kepala Bulog Cabang Merauke, Inung Tri Afandi ketika dihubungi melalui telpon selulernya, kemarin. “Memang sementara waktu, tidak dilakukan penyerapan beras petani sesuai arahan pusat. Kami hanya menyerap gabah dan itu bukan hanya di Merauke, tetapi semua bulog di Indonesia,” ujarnya.
Ditanya alasan tak menyerap beras lagi, Inung mengaku, sesuai informasi dan petunjuk pusat, kuota beras di seluruh Indonesia telah memenuhi. Sehingga jika penyerapan tetap dilakukan, dipastikan mengalami kerusakan.
Dengan demikian, menurutnya, hanya diserap gabah, agar dapat bertahan lama. “Saya sudah memberikan informasi kepada para mitra bulog untuk meneruskannya kepada para petani,” ujarnya.
Menyangkut harga gabah kering, jelas dia, Rp 5.300/kg. Itu sudah masuk di gudang bulog. Kalau di tingkat petani, menjadi kewenangan para mitra. “Kami tak mencampuri sampai kesana,” katanya.
Ditanya sampai kapan dilakukan penyerapan gabah, Inung mengaku tak bisa memastikan. Namun demikian, pihaknya sudah mengusulkan kepada Perum Bulog pusat agar khusus Merauke penyerapan beras tetap dilakukan. Tetapi apakah diresponi atau tidak, pihaknya tak bisa memastikan.
“Memang kita memiliki space kosong untuk menampung beras petani. Apalagi dalam waktu dekat, dilakukan pengiriman lagi 1.650 ton ke Jayapura, Timika serta Sorong. (WN-kobun)