Rilis dari Anggota DPR RI, Andreas Hugo Pareira yang diterima Warta Nusantara
JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM-Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andreas Hugo Pairera angkat bicara. Melihat hasil pertandingan Timnas Indonesia U19 vs Myanmar kita semua patut berbangga atas perjuangan anak2 muda Indonesia yang membantai Myanmar 5-1. Bravo Timnas U-19. Apresiasi untuk tiga kemenangan besar Timnas dan dua hasil seri.
Namun hasil akhir dari klasemen group A yang menempatkan Indonesia di urutan ke-3 rasanya tidak adil. Bagaimana mungkin tiga tim dengan point 11 yang sama, namun Timnas dengan selisih jumlah memasukan gol yang lebih banyak, kemasukan yang sedikit sehingga agregat selisih gol pun lebih besar harus tersingkir oleh dua tim, Thailand dan Vietnam yang jumlah agregat selisih golnya lebih kecil, hanya karena aturan head to head yang sebenarnya juga sama kuat. pembedanya hanya karena terhadap dua tim yg lolos, Timnas Indonesia bermain 0-0 sementara hasil pertandingan antara kedua tim yang lolos Thailand vs Vietnam 1-1. Sehingga, kalau muncul kecurigaan ada main mata, ada “sepakbola gajah” antara Thailand dan Vietnam adalah sangat wajar.
Menurut Hugo Pareira, apalagi melihat gol Thailand yang terjadi karena seolah kiper Vietnam sengaja menepis bola ke arah pemain Thailand yang kemudian dengan mudah menyundul bola masuk k gawang Vietnam. Begitupun sebaliknya gol Vietnam yang terjadi karena pemain belakang Thailand seolah berkumpul membiarkan pemain Vietnam meliuk-liuk di area kotak penalti Thailand dan dengan bebas memberi umpan kepada rekannya yang sama sekali tidak terkawal sehingga dengan mudah menjebol gawang Thailand, skor menjadi 1-1.
Dan celakanya lagi, setelah skor imbang 1-1 sebagai prasyarat menyingkirkan Timnas Indonesia, kedua tim seolah bermain seadanya agar tidak terjadi perubahan skor. Kecurigaan ini memang harus dibuktikan. Adalah tugas tugas PSSI memprotes dengan bukti, dan tugas pengawas pertandingan AFF untuk menyelidiki.
“Kedepan aturan semacam ini seharusnya dirubah. Mengapa tidak mengikuti saja standar aturan FIFA yang melihat berdasarkan poin, agregat selisih gol dan baru head to head apabila poin dan selisih agregat gol sama. PSSI pun seharusnya mengambil sikap untuk aturan AFF yang aneh, dan membuka ruang “permainan mata” seperti ini,” ungkap Hugo Pareira.
Terlepas dari itu, kita ucapkan selamat dan apresiasi kepada anak2 muda Timnas U-19 yang telah berjuang dan mengeluarkan semua kemampuan terbaik. Salut untuk coach STY dan tim pelatih. Pemain dan pelatih jangan terpengaruh oleh hasil ini, fokus lah pada event pertandingan berikut kualifikasi piala Asia dan Kejuaraan Dunia U-20 di tahun 2023. Bravo Timnas, kita bisa ! ***
(*/WN-01)